Salah satu ciri historiografi tradisional adalah regio sentrisme artinya

 

salah satu ciri historiografi tradisional adalah regio sentrisme artinya

Salah satu ciri historiografi tradisional adalah regio sentrisme artinya …

 

a. Menonjolkan wilayah kekuasaan

b. Menitikberatkan penjelasan kekuatan gaib

c. Penekanan terhadap ego kesukuan

d. Kental dengan muatan psikologis raja

 

Jawaban: a. Menonjolkan wilayah kekuasaan

 

Dalam mempelajari sejarah Indonesia, kita mengenal adanya berbagai ciri penulisan sejarah atau historiografi. Terdapat tiga bentuk yang dibedakan, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern. Masing-masing memiliki ciri khas yang dipengaruhi oleh konteks zaman dan kepentingan penulisannya.

 

Historiografi tradisional, yang berasal dari lingkungan kerajaan-kerajaan Nusantara, biasanya dituangkan dalam bentuk babad, hikayat, atau kronik. Salah satu ciri yang paling menonjol dari historiografi tradisional adalah regio sentrisme. Berikut ini pembahasan makna regio sentrisme, contoh penerapannya, serta perbandingan dengan ciri historiografi lain.

 

 

Definisi Regio Sentrisme dalam Historiografi Tradisional

Secara etimologis, istilah regio sentrisme berasal dari kata regio (wilayah/daerah) dan centris (berpusat). Maka, regio sentrisme berarti penulisan sejarah yang berpusat pada suatu wilayah atau kerajaan tertentu.

 

Dalam praktiknya, historiografi tradisional tidak menampilkan gambaran luas mengenai sejarah bangsa, melainkan hanya menekankan kejayaan dan wilayah kekuasaan kerajaan yang menjadi pusat penulisan. Dengan kata lain, sejarah dipersempit cakupannya sesuai dengan lingkup teritorial penguasa.

 


BACA JUGA: Salah satu kelemahan historiografi kolonial adalah

Karya sastra berikut yang dikategorikan historiografi modern adalah



Karakteristik Regio Sentrisme

Beberapa ciri utama regio sentrisme dalam penulisan sejarah tradisional adalah sebagai berikut:

Menonjolkan Wilayah Kekuasaan

Penulisan sejarah difokuskan pada daerah kekuasaan kerajaan, misalnya Jawa, Bali, atau Melayu. Sejarah luar daerah hanya disinggung jika ada kaitannya dengan pusat kerajaan.

Mengagungkan Kerajaan Pusat

Daerah atau kerajaan lain digambarkan sebagai bawahan atau sekadar latar dari kejayaan kerajaan pusat.

Terbatas secara Geografis

Penulisan sejarah tidak menampilkan gambaran nasional, melainkan parsial sesuai wilayah tertentu.

Berorientasi pada Kedaulatan Raja dan Dinasti

Karena raja dianggap sebagai pemimpin tertinggi wilayah, penonjolan kejayaan raja identik dengan penonjolan kejayaan wilayah kerajaan.

 


BACA JUGA: Salah satu kelebihan historiografı tradisional adalah

       Sebuah tulisan dikategorikan sebagai historiografi modern jika



Contoh Regio Sentrisme dalam Sejarah Nusantara

Beberapa naskah tradisional menunjukkan dengan jelas ciri regio sentrisme, antara lain:

  • Babad Tanah Jawi: menuliskan sejarah Jawa dengan menonjolkan kerajaan Mataram sebagai pusat peradaban.
  • Pararaton: menekankan kisah kejayaan Kerajaan Singasari dan Majapahit di Jawa Timur.
  • Hikayat Raja-Raja Pasai dan Sejarah Melayu: menitikberatkan pada kemuliaan kerajaan Melayu di Sumatra dan Malaka.

 

Dalam karya tersebut, penulisan sejarah jelas berpusat pada wilayah kerajaan tertentu, bukan pada gambaran Indonesia secara keseluruhan.

 


BACA JUGA: Indonesian Trade and Society adalah karya sastra yang dikategorikan historiografi kolonial


 

Perbandingan Pilihan Jawaban

Jika dikaitkan dengan soal “Salah satu ciri historiografi tradisional adalah regio sentrisme, artinya…”, maka:

a. Menonjolkan wilayah kekuasaan → benar.

Sesuai dengan arti regio sentrisme, sejarah ditulis berpusat pada wilayah kerajaan.

b. Menitikberatkan penjelasan kekuatan gaib → salah.

Ini merupakan ciri lain historiografi tradisional yang berciri mitosentris, bukan regio sentris.

c. Penekanan terhadap ego kesukuan → kurang tepat.

Walau ada kesan kedaerahan, regio sentrisme bukan soal etnis, tetapi soal pusat wilayah kerajaan.

d. Kental dengan muatan psikologis raja → salah.

Hal ini lebih mendekati ciri raja sentrisme, bukan regio sentrisme.

 


BACA JUGA: Historiografi bukan merupakan Konsep dasar sejarah

                       Historiografi tradisional mulai berkembang pada masa


 

Regio sentrisme dalam historiografi tradisional adalah ciri penulisan sejarah yang menonjolkan wilayah kekuasaan suatu kerajaan. Sejarah yang ditulis berpusat pada kejayaan suatu kerajaan, sehingga mengabaikan perkembangan di luar wilayahnya.

 

Ciri tersebut menunjukkan keterbatasan historiografi tradisional yang hanya merefleksikan kepentingan raja dan kerajaan, bukan kepentingan bangsa secara menyeluruh. 


Namun, meski memiliki keterbatasan, karya historiografi tradisional tetap penting karena menjadi sumber awal sejarah Nusantara sebelum penulisan sejarah kolonial maupun modern.

LihatTutupKomentar