Bersifat Belanda sentris salah satu kelemahan historiografi kolonial

 

salah satu kelemahan historiografi kolonial adalah

Salah satu kelemahan historiografi kolonial adalah ...

 

a. Penulisan bertujuan menghormati derajat raja, sehingga raja tetap dihormati

b. Dari isi penulisannya, raja dianggap memiliki kekuatan gaib (sakti).

c. Penulisan hanya membahas kehidupan bangsawan

d. Bersifat Belanda sentris, kurang mengangkat kehidupan rakyat Indonesia

e. Selalu dihubungkan dengan hal-hal gaib dan mistis

 

Jawaban: d. bersifat Belanda sentris, kurang mengangkat kehidupan rakyat Indonesia

 

Historiografi atau penulisan sejarah merupakan cara suatu bangsa menafsirkan dan menuliskan sejarah dari masa ke masa. Dalam tradisi ilmu sejarah Indonesia, dikenal beberapa bentuk historiografi, yaitu tradisional, kolonial, dan modern. Setiap bentuk penulisan sejarah berasal dari latar belakang sosial, politik, dan budaya yang berbeda, sehingga memiliki karakteristik dan kelemahannya masing-masing.

 

Dalam konteks kolonialisme, penulisan sejarah di Indonesia pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan istilah historiografi kolonial. Salah satu kelemahan utama historiografi ini adalah bersifat Belanda sentris, kurang mengangkat kehidupan rakyat Indonesia.

 

Latar Belakang Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial berkembang pada abad ke-17 hingga abad ke-19, seiring dengan kehadiran VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan kemudian pemerintahan Hindia Belanda. Tujuan penulisan sejarah pada masa itu bukanlah untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia, melainkan untuk mendukung kepentingan kolonial.

 

Para penulis sejarah umumnya adalah sejarawan atau pejabat Belanda yang mendasarkan tulisannya pada catatan administrasi pemerintahan, laporan dagang, hingga arsip politik. Akibatnya, sejarah yang ditulis lebih menonjolkan peran kolonial Belanda, sementara suara dan pengalaman rakyat Indonesia nyaris tidak diperhatikan.

 


BACA JUGA: Salah satu kelebihan historiografı tradisional adalah

Karya sastra berikut yang dikategorikan historiografi modern adalah



Ciri-Ciri Historiografi Kolonial

Beberapa ciri utama dari penulisan sejarah kolonial antara lain:

  • Belanda sentris: sudut pandang selalu memihak Belanda, seolah-olah keberadaan kolonial sebagai penolong bagi bangsa Indonesia.
  • Rakyat terpinggirkan: kehidupan masyarakat kecil jarang mendapat perhatian. Yang ditulis hanya tentang kebijakan pemerintah kolonial, tokoh Belanda, dan administrasi kekuasaan.
  • Melemahkan martabat bangsa: perjuangan rakyat Indonesia hanya dianggap sebagai pemberontakan kecil atau gangguan ketertiban.
  • Tujuan politis: digunakan sebagai legitimasi kekuasaan Belanda, sehingga menguatkan anggapan bahwa Belanda “berjasa” dalam membawa kemajuan di Hindia Belanda.

 

 

BACA JUGA: Historiografi bukan merupakan Konsep dasar sejarah

Indonesian Trade and Society adalah karya sastra yang dikategorikan historiografi kolonial



Kelemahan Historiografi Kolonial

Kelemahan dari historiografi kolonial adalah bersifat Belanda sentris dan tidak menggambarkan realitas kehidupan rakyat Indonesia. Dengan kata lain, penulisan sejarah pada masa kolonial:

  • Mengabaikan pengalaman rakyat: kehidupan petani, buruh, nelayan, dan masyarakat kecil tidak ditulis.
  • Mengaburkan fakta sejarah: perjuangan rakyat dilabeli sebagai “pemberontakan” atau “kerusuhan”, padahal merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajah.
  • Memperkuat citra colonial: Belanda digambarkan sebagai pihak yang membawa pendidikan, teknologi, dan tata pemerintahan, sementara Indonesia digambarkan lemah dan tertinggal.
  • Tidak objektif: lebih banyak berfungsi sebagai alat politik untuk memperkuat kekuasaan kolonial daripada menyajikan kebenaran sejarah.

 


BACA JUGA: Historiografi tradisional mulai berkembang pada masa

 


Contoh Kelemahan Historiografi Kolonial

Beberapa karya yang mencerminkan historiografi kolonial misalnya:

  • Indonesian Trade and Society karya J.C. van Leur. Meskipun dianggap penting, buku ini menulis sejarah dari sudut pandang perdagangan Belanda, bukan dari sudut pandang bangsa Indonesia.
  • Catatan administrasi VOC yang lebih banyak membicarakan pajak, hasil bumi, dan laporan keuntungan daripada kondisi sosial rakyat pribumi.
  • Penulisan tentang Perang Diponegoro (1825–1830) yang oleh Belanda disebut sebagai Java Oorlog (Perang Jawa), seolah-olah hanya konflik lokal, bukan perjuangan nasional melawan penjajah.

Semua contoh tersebut menunjukkan bagaimana kepentingan rakyat Indonesia dipinggirkan dalam penulisan sejarah kolonial.

 


BACA JUGA: Sebuah tulisan dikategorikan sebagai historiografi modern jika



Historiografi kolonial memang memberikan sumbangan berupa sumber tertulis yang sangat kaya, terutama arsip administrasi pemerintahan Belanda. Namun, kelemahannya yaitu bersifat Belanda sentris dan kurang mengangkat kehidupan rakyat Indonesia. Sejarah ditulis sebagai alat pembenaran kekuasaan kolonial daripada sebagai cerminan pengalaman rakyat Nusantara.

 

Oleh karena itu, setelah kemerdekaan, para sejarawan Indonesia berusaha melakukan koreksi dengan menulis historiografi modern atau nasional yang lebih objektif, ilmiah, dan berpihak kepada kepentingan bangsa.

LihatTutupKomentar