Aduh baru
tanggal 15 masa rekening gue udah kayak padang gurun ya, gersang bro!’ Kevin
terduduk lesu di kantin kantor. Ayo ngaku deh, siapa yang sering
ngeluh kayak si Kevin gini. Punya pekerjaan tetap, di gedung kantoran, dapat
gaji setiap bulan bukan lantas leha-leha dan terlena loh. Apalagi buat kaum
adam, yang sudah atau bakal jadi kepala keluarga.
Lihat deh
orang tua kita, banyak dari mereka yang setelah pensiun bingung. Gak mau kan
hidup terlunta di masa tua dan menyesal karena memelihara pola pikir yang salah
selama jadi karyawan? Berikut beberapa mindset karyawan tentang karir dan
keuangan yang wajib dihindari.
1. Mengandalkan gaji sebagai penghasilan satu-satunya
Punya status
pegawai boleh merasa tenang karena setiap bulan terima gaji rutin. Tapi, apakah
cukup dan boleh berpuas diri? Bagi yang pandai atur gaji untuk kebutuhan
sehari-hari dan punya manajemen keuangan bagus, pasti gak ketar-ketir. Gaji
sebulan bisa dengan bijak dikelola bahkan bisa menabung. Gak harus pusing atau
berlelah ria mencari sumber penghasilan lain.
Lalu
bagaimana dengan yang boros? Sama sekali bukan hal yang salah kok untuk
menambah penghasilan. Jangan dikaitkan dengan serakah ya. Kalau memang bisa
membagi waktu dan mengoptimalkan keahlian buat gendutin pundi-pundi kenapa gak?
Punya dua sumber penghasilan di zaman yang kebutuhan hidupnya makin tinggi ini
adalah pilihan tepat.
2. Membangun network harus di tempat mahal
Buat seorang
karyawan menjalin relasi bisnis atau network memang penting. Kita gak pernah
tahu siapa bisa membawa kita ke mana atau jadi apa. Nah, saat tiba waktu untuk
menjamu calon client misalnya, gak harus di tempat yang bikin isi kantong cepet
habis.
Sesuaikan
saja dengan client yang akan dilayani. Kalau memang mereka bukan tipe orang
yang harus dibikin happy dengan makanan hotel bintang lima, ya gak usah
maksain. Ibaratnya walau cuma nongkrong di angkringan juga gak masalah selama
kita dan relasi merasa nyaman.
3. Gak mikir soal PHK atau pensiun
Jujur deh,
pasti banyak di antara kamu yang saat ini sudah jadi karyawan bertahun-tahun
tanpa sadar terjebak di zona nyaman. Merasa semua yang diperoleh sudah
sempurna. Gak mau mencoba mengambil kesempatan yang lebih baik. Padahal
sebaik-baiknya perusahaan, tetap saja suatu saat akan ada kemungkinan pemecatan
karyawan.
Ingat ya,
perusahaan bisa sewaktu-waktu bangkrut dan PHK adalah hal yang bisa terjadi di
setiap perusahaan. Alangkah baiknya kalau dari sekarang kamu menyiapkan diri.
Gaji itu jangan dihambur-hamburkan. Sisihkan sebagian buat tabungan dan
persiapan dana pensiun. Update CV dan cari peluang karir yang lebih baik
sah-sah saja, selama tetap menggunakan etika profesional.
4. Kartu kredit itu uang ekstra
Kartu kredit alias kartu sakti bisa dibilang magnet buat banyak orang saat ini. Terlebih buat karyawan, punya kartu kredit itu bukan perkara sulit. Tapi realitanya, karyawan pengguna kartu kredit sering lupa diri. Gak sedikit yang memanfaatkan status kepegawaiannya dengan apply kartu kredit sebanyak-banyaknya.
Berpikir
kalau kartu kredit itu bisa jadi solusi saat kepepet butuh uang ekstra. Bahaya
bro kalau mikirnya kayak gini! Yang ada gajian gak nutup buat bayar tagihan
kartu kredit.
5. Lalai sama pengeluaran kecil
Bayar parkir, bensin, makan siang, jajan, kelihatannya remeh temeh ya. Tapi jangan salah, pengeluaran berkedok ‘ah cuma 20 ribu’ ini memberi dampak bagi menipisnya isi dompet loh. Gak percaya? Coba mulai besok hitung semua pengeluaran kecil selama sebulan deh.
Contoh, jajan cemilan sehari minimal Rp
10 ribu x 30 hari = Rp 300 ribu. Padahal Rp 300 ribu kalau dialokasikan ke
investasi reksadana pasar uang lebih menghasilkan. Uang gak habis sia-sia dan
dapat return buat simpanan masa depan. Hayo, mikiiiir kalau kata Cak Lontong
sang Komedian…
Punya pekerjaan dengan karir dan gaji seberapapun besarnya gak akan menjamin hidup lebih sejahtera. Yang bisa bikin kita bertahan ya dengan jadi lebih bijak dalam mengelola penghasilan serta pengeluaran. Jeli melihat setiap peluang dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya buat menjalani kehidupan yang lebih baik dong. Selamat berjuang ya!

