Selamat!
Akhirnya semua utang sudah lunas! Yook, numpuk utang lagi….
Sudah lepas
dari masalah kok malah cari masalah yang sama lagi. Ngutang sih boleh-boleh
saja. Tapi kalau numpuk utang, boleh juga kalau sudah siap merasakan deritanya.
Ketika akhirnya terbebas dari hutang, pantaslah kita merayakannya. Apalagi jika
keberhasilan itu lahir dari perjuangan yang ekstra keras.
Misalnya
rela gak makan di luar selama sebulan penuh buat mengirit pengeluaran dengan
masak sendiri. Keinginan untuk makan di luar pastinya sulit dikekang, apalagi
yang sudah jadi kebiasaan. Lebih susah lagi ketika sudah punya gebetan. Mau
ngajak makan di luar, takut boros. Tapi masak bareng di rumah lebih romantis,
lho. Betul, kan?
Meski
begitu, perayaan setelah terbebas dari utang semestinya dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Alih-alih nambah utang, mending ambil napas dulu. Langkah
sebaliknya yang justru disarankan untuk diambil: menambah pundi-pundi uang.
Bagaimana caranya? Simak triknya berikut ini:
1. Alokasikan dana darurat
Setelah
bebas dari utang, sudah tahu kan sekarang akan pentingnya dana darurat? Dana
ini penting untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu yang menggerus tabungan utama.
Idealnya, jumlah dana darurat adalah enam kali gaji per bulan. Sudah punya dana
darurat belum? Kalau belum mending sekarang aja deh!
Misalnya
gaji Rp 5 juta, berarti ada dana darurat Rp 30 juta. Tapi kalau belum sanggup
memenuhi alokasi itu gak apa-apa. Yang penting disediakan dana khusus untuk
talangan. Dana ini juga bisa dipakai buat kebutuhan mendatang, misalnya buat
nikah. Bisa juga buat tambah-tambah dana pensiun.
2. Tambah iuran pensiun
Memang,
sudah ada BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan uang pensiun bagi pekerja. Tapi
gak ada salahnya kita buka saluran dana pensiun di luar, misalnya dengan
mengikuti program dana pensiun di perusahaan asuransi ataupun DPLK. Dengan
begitu, kita lebih siap memasuki usia pensiun.
Saat sudah
purnakerja, mungkin kita masih bisa mendapat penghasilan dari membuka usaha
dengan bantuan dana pensiun tersebut. Kalau ada dana lebih dan cuma
dihambur-hamburin, ya mending buat iuran BPJS saja
Jangan
sampai meremehkan dana pensiun. Apalagi jika statusnya pengusaha yang gak
otomatis ikut BPJS Ketenagakerjaan. Mau hidup susah saat usia senja?
3. Mulai Investasi
Tabungan
memang sering disebut sebagai wujud investasi. Tapi, melihat potensi imbal
hasil alias return dari tabungan yang berupa bunga, kok kecil banget, ya.
Bahkan jauh dibanding investasi “beneran” kayak reksa dana.
Coba jajaki
peluang berinvestasi yang lebih menjanjikan keuntungan ini. Sebagai pemula,
bisa juga cari cara investasi yang lebih simpel aturan mainnya. Misalnya
investasi emas. Dibawa santai saja, gak perlu muluk-muluk pasang target tinggi.
Nah, setelah
khatam di dunia investasi itu, bisa coba masuk lebih dalam. Bukan gak mungkin
return investasi melebihi gaji karyawan per bulan, lho.
4. Bikin rencana
Rencana
adalah modal untuk memastikan kondisi keuangan terjaga. Rencana keuangan
meliputi pengeluaran dan pemasukan. Jika rencana ini gak ada, gak heran kalau
kita terjerat utang. Manusia hanya bisa berencana, jadi, mending bikin rencana
dari sekarang. Ketika akan merencanakan, juga harus ada target yang akan
diraih. Jadi, kita akan selalu termotivasi untuk setia kepada rencana finansial
tersebut.
Empat hal di atas mungkin hanya sebagian saja dari banyak hal yang bisa dilakukan setelah terbebas dari utang. Syukuran dan makan-makan boleh saja. Masak, menikmati hidup setelah sekian lama telilit hutang gak boleh. Tapi, setelah itu, seharusnya kita bisa langsung bangkit. Pastinya gak mau kan, mengulang pengalaman buruk terjerat utang.

