Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah

 

salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah

Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah ...

 

a. Perempuan bekerja sebagai pemimpin perusahaan

b. Tidak ada diskriminasi antara laki - laki dan perempuan

c. Tugas seorang ibu di rumah harus dibebankan terhadap suami

d. Perempuan dapat menjadi presiden tanpa adanya perbedaan

e. Sejatinya perempuan harus bekerja sebagai ibu rumah tangga

 

Jawaban: e. Sejatinya perempuan harus bekerja sebagai ibu rumah tangga

 

 

Ketimpangan gender adalah kondisi di mana laki-laki dan perempuan tidak memperoleh kesempatan, hak, atau perlakuan yang sama dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Ketimpangan ini biasanya bersumber dari konstruksi sosial yang menempatkan satu jenis kelamin pada posisi yang lebih tinggi atau dominan dibandingkan dengan yang lain.

 

Dalam konteks masyarakat tradisional, perempuan dianggap lebih cocok mengurus rumah tangga, sementara laki-laki berperan sebagai pencari nafkah utama. Pemisahan peran ini menjadi penyebab berbagai bentuk diskriminasi dan ketidakadilan sosial terhadap perempuan. Padahal, menurut prinsip kesetaraan gender, baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam segala bidang kehidupan tanpa dibatasi oleh jenis kelamin.

 

 

Pandangan bahwa Perempuan Harus Menjadi Ibu Rumah Tangga

Anggapan bahwa perempuan hanya pantas menjadi ibu rumah tangga merupakan contoh dari ketimpangan gender yang berasal dari budaya patriarki. Dalam pandangan ini, perempuan dianggap memiliki peran mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, dan melayani suami, sementara laki-laki bertugas sebagai pencari nafkah dan pengambil keputusan.

Pandangan seperti ini menimbulkan konsekuensi sosial, antara lain:

Terbatasnya partisipasi perempuan di ranah publik.

Banyak perempuan yang memiliki kemampuan dan pendidikan tinggi tidak diberi kesempatan untuk berkarier karena dianggap melanggar kodrat jika meninggalkan rumah.

Terjadinya diskriminasi di dunia kerja.

Perempuan dianggap tidak seproduktif laki-laki karena memiliki tanggung jawab rumah tangga. Akibatnya, dibayar lebih rendah atau tidak dipromosikan ke posisi strategis.

Peneguhan stereotip gender.

Pandangan bahwa perempuan “seharusnya” menjadi ibu rumah tangga memperkuat stereotip bahwa perempuan lemah, emosional, dan tidak cocok menjadi pemimpin.

 

 

Faktor Penyebab Ketimpangan Gender

Budaya Patriarki

Patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pusat kekuasaan dan pengambil keputusan. Dalam sistem ini, perempuan dipandang sebagai pelengkap laki-laki.

Norma Sosial dan Agama yang Disalahpahami

Dalam beberapa konteks, ajaran agama disalahartikan sehingga memperkuat pandangan bahwa perempuan harus tunduk dan berperan di rumah saja, padahal ajaran agama yang justru menjunjung tinggi kesetaraan dan kemuliaan perempuan.

Kurangnya Pendidikan Kesetaraan Gender

Kurangnya pemahaman tentang pentingnya kesetaraan gender di masyarakat membuat stereotip peran laki-laki dan perempuan sulit diubah.

 



 

Dampak Ketimpangan Gender terhadap Kehidupan Sosial

Ketimpangan gender tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga menghambat kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak negatif antara lain:

Menurunnya kualitas sumber daya manusia.

Ketika perempuan tidak diberi kesempatan yang sama dalam pendidikan dan pekerjaan, potensi tidak bisa dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa.

Meningkatnya ketergantungan ekonomi perempuan.

Ketika perempuan tidak memiliki akses terhadap pekerjaan produktif, sehingga menjadi bergantung pada laki-laki dan sulit mandiri secara finansial.

Ketidakadilan sosial dan psikologis.

Perempuan yang dipaksa menjalankan peran rumah tangga tanpa pilihan mengalami tekanan sosial dan kehilangan hak untuk menentukan masa depannya.

Menghambat pembangunan berkelanjutan.

Menurut data PBB, negara dengan kesetaraan gender cenderung memiliki tingkat pembangunan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik.

 

 

Menuju Kesetaraan Gender

Untuk menghapus ketimpangan gender seperti pandangan bahwa perempuan harus menjadi ibu rumah tangga, diperlukan langkah-langkah strategis antara lain:

Pendidikan Kesetaraan Gender Sejak Dini

Anak-anak perlu diajarkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan potensi yang sama, sehingga tumbuh tanpa prasangka terhadap perbedaan peran.

Kebijakan dan Regulasi yang Mendukung

Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang menjamin hak perempuan di bidang pekerjaan, pendidikan, dan politik, seperti cuti melahirkan, perlindungan dari diskriminasi kerja, dan keterwakilan di lembaga publik.

Peran Media dan Lembaga Sosial

Media harus menampilkan representasi perempuan yang beragam dan inspiratif, tidak hanya sebagai figur domestik, tetapi juga sebagai pemimpin, ilmuwan, dan profesional.

Dukungan dari Laki-Laki

Kesetaraan gender tidak akan terwujud tanpa keterlibatan laki-laki. Perubahan pola pikir harus melibatkan semua pihak, bukan hanya perempuan.

 

 

Ketimpangan gender bukan persoalan individu, melainkan persoalan sosial pada budaya dan struktur masyarakat. Pandangan bahwa “sejatinya perempuan harus bekerja sebagai ibu rumah tangga” mencerminkan bentuk ketimpangan gender karena membatasi peran perempuan hanya di ranah domestik dan mengesampingkann hak untuk berpartisipasi di ranah publik.


LihatTutupKomentar