Contoh dari ketimpangan sosial yang disebabkan oleh faktor struktural adalah

 

Contoh dari ketimpangan sosial yang disebabkan oleh faktor struktural adalah


Contoh dari ketimpangan sosial yang disebabkan oleh faktor struktural adalah ...

 

a. Bertambahnya masyarakat miskin sebagai akibat rendahnya kesadaran akan penguasaan teknologi pertanian

b. Pembagian bantuan bencana alam yang tidak merata karena adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang kurang sosialisasi

c. Biaya adat yang besar seperti upacara pernikahan dan kematian yang berlangsung berhari-hari

d. Kurangnya akses pendidikan dan kesempatan berusaha bagi kaum wanita karena adanya paternalistis

e. Masuknya investor asing di berbagai sektor ekonomi mengakibatkan lemahnya daya saing masyarakat lokal

 

Jawaban: d. Kurangnya akses pendidikan dan kesempatan berusaha bagi kaum wanita karena adanya paternalistis

 

Ketimpangan sosial struktural bukan hanya disebabkan oleh perbedaan kemampuan individu, melainkan dari sistem sosial yang tidak adil. Contoh dari hal ini adalah kurangnya akses pendidikan dan kesempatan berusaha bagi kaum wanita karena adanya budaya paternalistis yaitu suatu sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pihak dominan dan perempuan dalam posisi subordinat.

 

Makna Ketimpangan Sosial Struktural

Secara sosiologis, ketimpangan sosial struktural mengacu pada kondisi ketika sistem sosial atau struktur dalam masyarakat menciptakan pembagian yang tidak seimbang terhadap sumber daya dan kesempatan. Struktur sosial mencakup lembaga-lembaga sosial, norma, kebijakan pemerintah, serta pola relasi kekuasaan yang berlaku dalam masyarakat.

 

Dengan kata lain, ketimpangan sosial struktural terjadi bukan karena kesalahan individu, melainkan karena sistem sosial yang secara sadar atau tidak sadar memelihara ketidakadilan. Pola seperti ini bersifat melembaga dan berlangsung dalam waktu lama, sehingga sulit diubah tanpa perubahan sosial yang mendasar.

 

 

Contoh Kasus: Ketimpangan Gender Akibat Paternalisme

Salah satu contoh dari ketimpangan sosial struktural adalah terbatasnya akses pendidikan dan kesempatan ekonomi bagi perempuan di masyarakat yang menganut sistem paternalistis.

 

Budaya paternalistis adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pusat kekuasaan dan pengambil keputusan, sementara perempuan dianggap memiliki peran sekunder, terutama di ranah domestik. Dalam sistem seperti ini, nilai-nilai dan kebijakan sosial tidak berpihak kepada perempuan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun peran publik lainnya.

 

Misalnya, di beberapa daerah masih terdapat anggapan bahwa pendidikan tinggi lebih penting bagi laki-laki dibanding perempuan. Akibatnya, banyak anak perempuan yang tidak mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan karena dianggap tugasnya kelak adalah menjadi ibu rumah tangga. 


Selain itu, kesempatan berusaha atau berkarier bagi perempuan juga oleh pandangan yang menganggap perempuan tidak perlu bekerja di luar rumah atau tidak pantas menduduki jabatan tinggi.

 

Hal tersebut jelas mencerminkan ketimpangan struktural, karena penyebab bukan karena perempuan tidak mampu, melainkan karena struktur sosial dan budaya yang menempatkan dalam posisi kurang berdaya.

 



 

Dampak Ketimpangan Struktural terhadap Perempuan

Dampak dari ketimpangan sosial berbasis gender sangat luas. Beberapa di antaranya meliputi:

Rendahnya tingkat pendidikan perempuan

Ketika perempuan tidak diberi kesempatan yang sama dalam pendidikan, maka bisa kehilangan peluang untuk mengembangkan potensi diri dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

Keterbatasan dalam dunia kerja

Ketimpangan struktural membuat perempuan sulit memperoleh pekerjaan dengan upah yang layak, bahkan mengalami diskriminasi di tempat kerja.

Ketergantungan ekonomi terhadap laki-laki

Karena tidak memiliki akses dan kesempatan berusaha, perempuan menjadi lebih bergantung secara ekonomi, yang pada akhirnya memperkuat posisi subordinat dalam keluarga dan masyarakat.

Terhambatnya kemajuan sosial

Ketimpangan gender tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga menghambat kemajuan masyarakat secara keseluruhan, karena separuh potensi manusia tidak diberdayakan secara maksimal.

 

 

Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial Struktural

Untuk mengatasi ketimpangan sosial akibat faktor struktural, diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan berkelanjutan, di antaranya:

Peningkatan akses pendidikan bagi perempuan

Pemerintah dan masyarakat harus menjamin hak pendidikan yang setara bagi semua gender.

Reformasi kebijakan ketenagakerjaan

Sistem kerja harus menjamin kesetaraan upah dan kesempatan karier tanpa diskriminasi gender.

Pemberdayaan ekonomi perempuan

Melalui pelatihan, modal usaha, dan dukungan kebijakan, perempuan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi.

Perubahan budaya dan paradigma sosial

Masyarakat perlu meninggalkan nilai-nilai patriarki dan menanamkan pandangan egaliter bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan yang setara.

Peran aktif lembaga sosial dan media

Lembaga pendidikan, media massa, dan organisasi masyarakat dapat berperan dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesetaraan sosial.

 

 

Ketimpangan sosial struktural merupakan bentuk ketidakadilan yang timbul karena sistem sosial yang tidak memberikan kesempatan setara bagi semua anggota masyarakat. 


Contoh adalah kurangnya akses pendidikan dan kesempatan berusaha bagi kaum wanita karena adanya sistem paternalistis.


LihatTutupKomentar