Sumber yang berasal dari orang kedua disebut sumber ...
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Pokok
Jawaban: b. Sekunder
Dalam kajian sejarah, sumber merupakan unsur yang sangat penting untuk memahami peristiwa masa lalu secara akurat dan objektif. Melalui sumber-sumber sejarah para sejarawan dapat menelusuri, merekonstruksi, dan menafsirkan kembali jejak kehidupan manusia dari masa lampau. Secara umum, sumber sejarah dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu sumber primer, sumber sekunder, dan sumber tersier.
Pengertian Sumber Sekunder
Sumber
sekunder adalah sumber sejarah yang berasal dari orang kedua, yakni seseorang
yang tidak mengalami langsung peristiwa yang dikisahkan. Orang ini memperoleh
informasi dari sumber lain baik sumber primer maupun hasil penelitian
sebelumnya, lalu menuliskannya kembali dalam bentuk karya baru, seperti buku,
artikel, atau laporan. Dengan kata lain, sumber sekunder merupakan hasil
interpretasi, analisis, atau penjabaran ulang dari data primer.
Contohnya sangat beragam: buku sejarah yang ditulis oleh seorang sejarawan modern, artikel ilmiah yang mengulas tokoh-tokoh sejarah, hingga dokumenter televisi yang menampilkan narasi sejarah berdasarkan arsip lama.
Semua ini termasuk
dalam kategori sumber sekunder karena penyusunnya bukan dari pelaku langsung,
melainkan pihak kedua yang menafsirkan kembali peristiwa berdasarkan data yang
sudah ada.
Ciri-Ciri Sumber Sekunder
Sumber
sekunder memiliki sejumlah karakteristik yang membedakan dari jenis sumber
lain, diantaranya:
- Bersifat tidak langsung: penyusun sumber tidak menyaksikan atau mengalami sendiri peristiwa yang dibahas.
- Bersumber dari hasil penelitian atau catatan orang lain: informasi diperoleh dari sumber primer, arsip, atau dokumen terdahulu.
- Mengandung unsur analisis dan interpretasi: penulis memberikan pandangan, penafsiran, atau kesimpulan berdasarkan data yang ada.
- Ditulis setelah peristiwa terjadi: biasanya dibuat dengan rentang waktu tertentu setelah kejadian aslinya.
- Bentuknya beragam: dapat berupa buku, artikel jurnal, skripsi, tesis, disertasi, atau karya ilmiah populer.
Contoh-Contoh Sumber Sekunder
Dalam
penelitian sejarah, contoh sumber sekunder dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk, di antaranya:
- Buku pelajaran sejarah yang membahas masa kerajaan-kerajaan Nusantara berdasarkan prasasti dan catatan kolonial.
- Karya ilmiah yang meneliti kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda berdasarkan laporan administrasi kolonial.
- Artikel akademik yang mengulas kembali peran tokoh nasional seperti Soekarno atau Kartini dengan merujuk pada arsip dan surat-surat pribadi.
- Film dokumenter yang menggabungkan rekaman lama (arsip) dengan narasi atau wawancara dari peneliti.
Semua contoh
tersebut menyampaikan informasi sejarah secara tidak langsung, karena data
diambil dari sumber lain yang telah terdokumentasi sebelumnya.
Perbedaan Sumber Sekunder dengan Jenis Sumber Lain
Untuk memahami posisi sumber sekunder secara lebih jelas, penting membandingkan dengan jenis sumber lainnya:
Sumber Primer
Sumber
primer merupakan bukti langsung dari suatu peristiwa sejarah. Bisa berupa
dokumen resmi, catatan harian, surat, foto, artefak, atau kesaksian saksi mata.
Misalnya, naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia atau pidato asli Presiden
Soekarno tahun 1945 adalah sumber primer karena berasal langsung dari pelaku
dan waktu kejadian.
Sumber Sekunder
Berbeda
dengan sumber primer, sumber sekunder merupakan hasil pengolahan, analisis,
atau interpretasi terhadap sumber primer. Sejarawan menggunakan sumber sekunder
untuk memperluas pemahaman atau membandingkan pandangan antarpeneliti.
Sumber Tersier
Sumber ini
berfungsi sebagai ringkasan atau daftar dari berbagai sumber primer dan
sekunder. Contohnya ensiklopedia, bibliografi, atau indeks sejarah yang
memberikan gambaran umum tanpa mengulas secara mendalam.
Peran dan Pentingnya Sumber Sekunder
Walaupun
bukan sumber asli, dengan adanya sumber sekunder sangat penting dalam
penelitian sejarah. Melalui sumber sekunder, sejarawan dapat:
- Memperoleh konteks tambahan untuk memahami peristiwa sejarah dari berbagai perspektif.
- Membandingkan hasil penelitian antarpenulis untuk menemukan kesimpulan yang lebih objektif.
- Menyusun narasi sejarah yang sistematis, terutama jika sumber primer sulit ditemukan.
- Menafsirkan makna sosial, politik, dan budaya dari peristiwa masa lalu dengan sudut pandang ilmiah modern.
Sumber
sekunder juga membantu memperluas wawasan masyarakat umum tentang sejarah,
karena ditulis dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dibandingkan sumber
primer yang berupa dokumen formal atau catatan kuno.
Kritik terhadap Sumber Sekunder
Meskipun penting, penggunaan sumber sekunder tidak lepas dari tantangan. Karena sifatnya yang tidak langsung, informasi yang diperoleh dapat terpengaruh oleh interpretasi atau bias penulis.
Oleh sebab itu, sejarawan perlu melakukan
kritik sumber, yaitu menilai keaslian, keakuratan, dan kredibilitas data
sebelum menarik kesimpulan. Kritik ini memastikan bahwa data yang digunakan
benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sumber yang
berasal dari orang kedua, yaitu seseorang yang tidak menyaksikan langsung
peristiwa sejarah tetapi menyampaikan kembali berdasarkan informasi dari sumber
lain, disebut sumber sekunder.

