Tujuan utama Daendels dikirim ke Indonesia adalah ...
a. Merebut
kekuasaan di Maluku
b.
Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris
c. Menguasai
Indonesia kembali
d.
Menerapkan sistem tanam paksa
e. Membuat
jalan dari Anyer sampai Panarukan
Jawaban: b. Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris
Sejarah kolonial Indonesia pada awal abad ke-19 ditandai oleh masa transisi penting yang terjadi di Eropa. Pergolakan besar akibat Perang Napoleon tidak hanya mengubah peta politik di Benua Eropa, tetapi juga berdampak pada koloni-koloni Eropa di seluruh dunia, termasuk Hindia Belanda.
Dalam konteks inilah, sosok
Herman Willem Daendels dikirim oleh pemerintah Belanda yang saat itu berada di
bawah pengaruh Prancis, dengan misi utama yang sangat strategis yaitu
mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman serangan Inggris.
Latar Belakang Politik Eropa dan Dampaknya ke Hindia Belanda
Pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19, Belanda berada dalam masa sulit akibat
kekalahannya dari Prancis. Tahun 1795, Belanda berubah menjadi Republik Bataaf
(Batavian Republic), negara boneka yang berada di bawah kekuasaan Napoleon
Bonaparte. Perubahan ini membawa konsekuensi terhadap seluruh jajahan Belanda,
termasuk wilayah kepulauan Nusantara.
Di sisi lain, Inggris yang menjadi musuh utama Prancis dalam perang Eropa memanfaatkan kondisi tersebut untuk menguasai koloni-koloni Belanda di Asia, Afrika, dan Amerika. Beberapa wilayah seperti Tanjung Harapan (Cape Colony) dan koloni Belanda di Amerika Selatan berhasil direbut Inggris.
Indonesia pun tidak luput
dari ancaman serupa. Pulau Jawa, sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda di
Hindia Timur, menjadi sasaran penting dalam strategi ekspansi Inggris di Asia.
Situasi ini
menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah Belanda. Apabila Pulau Jawa jatuh ke
tangan Inggris, maka kekuasaan Belanda atas Nusantara akan berakhir. Untuk
mencegah hal itu, Napoleon memutuskan mengirim seorang tokoh militer yang
dikenal tegas, disiplin, dan berani mengambil langkah tegas, yaitu Herman
Willem Daendels.
Profil Singkat Herman Willem Daendels
Herman
Willem Daendels lahir pada tahun 1762 dan dikenal sebagai seorang perwira
militer Belanda yang pro-revolusi Prancis. Loyalitasnya kepada Prancis
membuatnya dipercaya untuk menjalankan misi penting sebagai Gubernur Jenderal
Hindia Belanda pada tahun 1808–1811. Daendels bukan sekadar birokrat kolonial,
ia adalah perwira militer yang ditugaskan membawa perubahan cepat dan efektif
pada situasi ancaman perang.
Tujuan Utama Mempertahankan Pulau Jawa dari Serangan Inggris
Penugasan
Daendels ke Hindia Belanda memiliki satu tujuan utama, yaitu Mempertahankan
Pulau Jawa dari kemungkinan serangan Inggris yang semakin besar.
Kehadiran
Inggris di kawasan Asia Tenggara, terutama di India dan Semenanjung Malaya,
membuat ancaman invasi ke Pulau Jawa semakin mendesak. Oleh karena itu, segala
kebijakan dan langkah yang dilakukan Daendels selama masa pemerintahannya
selalu berorientasi pada strategi pertahanan militer dan keamanan wilayah
kolonial.
Langkah-Langkah Strategis Daendels
Untuk
mewujudkan misi pertahanan tersebut, Daendels melakukan serangkaian langkah
yang membawa perubahan mendasar dalam pemerintahan kolonial di Nusantara:
1. Reformasi Militer dan Pertahanan
Daendels
memperkuat kekuatan militer Belanda di Hindia Belanda dengan cara:
- Meningkatkan jumlah pasukan kolonial dan melatih secara intensif.
- Membangun benteng-benteng pertahanan baru di lokasi strategis dan memperkuat benteng yang sudah ada.
- Membenahi sistem pertahanan pelabuhan untuk mengantisipasi serangan laut Inggris.
2. Pembangunan Infrastruktur Militer
Langkah
paling monumental Daendels adalah membangun jalan raya Anyer–Panarukan
sepanjang ±1.000 km pada tahun 1808–1809. Jalan ini dibangun bukan sekadar
untuk kepentingan ekonomi atau komunikasi, tetapi memiliki fungsi strategis:
- Mempercepat mobilisasi pasukan dari barat ke timur Pulau Jawa.
- Memudahkan pengiriman logistik dan persenjataan.
- Menghubungkan titik-titik pertahanan penting agar lebih mudah dikendalikan dari pusat pemerintahan di Batavia.
Pembangunan
jalan memang dilakukan secara keras dan memakan banyak korban jiwa, namun dari
sudut pandang militer saat itu, langkah tersebut dianggap penting untuk
menghadapi ancaman Inggris.
3. Reformasi Birokrasi dan Pemerintahan
Selain
memperkuat sektor militer, Daendels juga melakukan perubahan dalam struktur
pemerintahan kolonial. Ia menghapus sistem lama VOC yang korup dan tidak
efisien, lalu menggantinya dengan birokrasi modern yang lebih terpusat dan
efektif. Langkah ini penting untuk memastikan pemerintah kolonial dapat
bergerak cepat dalam menghadapi situasi darurat perang.
Dampak Pemerintahan Daendels
Pemerintahan
Daendels berlangsung relatif singkat, hanya tiga tahun (1808–1811). Namun dalam
waktu yang terbatas telah berhasil:
- Meningkatkan kesiapan pertahanan militer Hindia Belanda.
- Membentuk struktur pemerintahan kolonial yang lebih modern.
- Meninggalkan warisan infrastruktur penting, seperti jalan Anyer–Panarukan, yang tetap digunakan hingga kini.
Sayangnya, meskipun berbagai langkah telah dilakukan, kekuatan Inggris yang jauh lebih besar akhirnya berhasil mendarat di Batavia dan menguasai Jawa pada tahun 1811. Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens yang kemudian menyerah kepada Inggris.
Sejak saat itu, Hindia Belanda berada di bawah kekuasaan Inggris
selama beberapa tahun (1811–1816) sebelum dikembalikan ke Belanda melalui
Konvensi London 1814.
Analisis Pilihan Jawaban Lain (Mengapa Tidak Tepat)
a. Merebut kekuasaan di Maluku
Daendels
tidak dikirim untuk ekspansi ke Maluku. Fokusnya adalah pertahanan Pulau Jawa,
bukan penaklukan wilayah baru.
c. Menguasai Indonesia kembali
Hindia
Belanda belum sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris saat Daendels datang. Ia
dikirim untuk mencegah kejatuhan, bukan merebut kembali.
d. Menerapkan sistem tanam paksa
Sistem tanam
paksa baru diterapkan jauh setelah masa Daendels, yakni oleh Van den Bosch pada
1830.
e. Membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan
Jalan
tersebut memang dibangun oleh Daendels, tetapi untuk memperkuat pertahanan,
bukan tujuan utamanya.
Penunjukan Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1808 adalah langkah strategis dari pemerintah Belanda yang berada di bawah pengaruh Prancis untuk menghadapi ancaman Inggris di Asia Tenggara.
Semua kebijakan yang
dilakukan seperti pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan hingga reorganisasi
pemerintahan kolonial bertujuan mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
Inggris.
Dengan
demikian, pilihan yang paling tepat dan sesuai dengan fakta sejarah adalah: b.
Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.

