Penguatan numerasi dapat dilakukan pada mata pelajaran ...

 

Penguatan numerasi dapat dilakukan pada mata pelajaran ...

Penguatan numerasi dapat dilakukan pada mata pelajaran ...

 

A. IPA dan Matematika saja

B. Matematika saja

C. IPA dan IPS saja

D. Semua mata pelajaran

 

Jawaban: D. Semua mata pelajaran

 

Penguatan numerasi, yang merupakan kemampuan menggunakan konsep dan keterampilan matematika dalam menyelesaikan masalah di berbagai konteks kehidupan, bukan hanya pada mata pelajaran Matematika. Sebaliknya, penguatan numerasi dapat dan seharusnya diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hingga Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahkan bahasa dan seni. 


Menghadirkan numerasi secara terpadu di setiap disiplin ilmu diperlukan untuk membentuk peserta didik yang cakap, kritis, dan mampu mengambil keputusan berbasis data dalam kehidupan sehari-hari.

 

Mendefinisikan Numerasi Lebih Luas

Menurut definisi yang diadopsi oleh Programme for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), numerasi adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai kondisi. Dengan melibatkan penalaran matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.

 

Data PISA 2022 menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal literasi numerasi. Skor numerasi rata-rata pelajar Indonesia berada di bawah rata-rata OECD.

 

 

Numerasi dalam Setiap Disiplin Ilmu

Integrasi numerasi tidak boleh dipandang sebagai beban tambahan bagi para guru, melainkan sebagai cara untuk menambah pembelajaran agar lebih sesuai. Berikut adalah gambaran bagaimana numerasi dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran:

 

1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Di dalam kelas IPA, Ketika siswa melakukan percobaan tidak hanya mencampur bahan kimia atau mengamati fenomena, tetapi juga mengumpulkan data kuantitatif. Siswa menghitung volume, mengukur suhu, menganalisis laju reaksi, dan menyusun data ke dalam grafik. Diskusi tentang korelasi antara variabel (misalnya, hubungan antara suhu dan kecepatan reaksi) memerlukan pemahaman numerik yang baik.

 

Sebagai contoh, dalam biologi, siswa dapat menganalisis data pertumbuhan populasi bakteri yang disajikan dalam bentuk grafik. Siswa perlu menafsirkan laju pertumbuhan, memprediksi populasi di masa depan, dan memahami implikasi dari pola numerik. Dalam fisika, pemahaman tentang percepatan, kecepatan, dan gravitasi berbasis pada rumus dan perhitungan matematis.

 

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Sejarah tidak hanya tentang narasi kronologis, tetapi juga tentang data demografi, fluktuasi ekonomi, dan statistik perang. Memahami inflasi, produk domestik bruto (PDB), atau menganalisis data sensus penduduk adalah aktivitas yang sangat numerik.

 

Dalam geografi, siswa menggunakan peta dengan skala, menafsirkan data iklim dalam grafik, atau menganalisis statistik bencana alam. Ekonomi, sebagai bagian dari IPS, sepenuhnya bergantung pada numerasi. Siswa yang belajar tentang penawaran dan permintaan, menghitung bunga majemuk, atau memahami anggaran rumah tangga secara langsung mengaplikasikan keterampilan numerasi.

 

3. Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing

Integrasi numerasi dalam mata pelajaran bahasa mungkin tidak sejelas IPA atau IPS, tetapi tetap sesuai. Saat menganalisis teks, siswa dapat mengukur frekuensi penggunaan kata tertentu, menganalisis struktur kalimat, atau bahkan mempelajari metrik dalam puisi. Kemampuan untuk membaca dan memahami laporan finansial, statistik jajak pendapat, atau infografis adalah bagian dari literasi numerasi dalam pemahaman teks.

 

4. Seni dan Budaya

Dalam seni rupa, konsep proporsi, simetri, dan perspektif sangat bergantung pada pemahaman matematis. Dalam musik, ritme, notasi, dan interval merupakan manifestasi dari numerasi. Siswa yang belajar harmoni musik secara tidak sadar menerapkan rasio dan pola matematis.

 

 

Mengintegrasikan numerasi ke dalam semua mata pelajaran bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Era digital menuntut setiap individu untuk mampu memproses informasi kuantitatif, dari membaca grafik di media sosial hingga mengevaluasi data kesehatan pribadi.

 

Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan perubahan dalam cara pandang pendidikan. Pelatihan guru dari berbagai bidang studi perlu dibekali dengan pemahaman dan strategi untuk mengintegrasikan numerasi secara efektif dalam pengajaran.

 

Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah D. Semua mata pelajaran.

LihatTutupKomentar