Penjelasan langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika melakukan observasi

 

Penjelasan langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika melakukan observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data berdasarkan ketelitian, kesabaran, dan kemampuan berpikir. Ketika melakukan penelitian, baik itu di bidang sosial, pendidikan, maupun sains dengan melibatkan proses analisis yang sistematis, terencana, dan terukur.

 

Observasi yang dilakukan secara serampangan akan menghasilkan data yang bias, kabur, dan sulit dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, observasi yang dirancang dan dijalankan dengan langkah yang tepat akan menjadi sebuah penelitian. Lantas, apa saja langkah-langkah yang perlu diperhatikan?

 

1. Menentukan Tujuan Observasi

Segala proses observasi berawal dari pertanyaan: "Apa yang ingin dicapai?". Menentukan tujuan merupakan langkah pertama. Menurut Creswell, tujuan penelitian akan mengarahkan seluruh proses observasi, mulai dari metode yang digunakan hingga bentuk analisis data.

 

Misalnya, seorang peneliti pendidikan ingin mengetahui efektivitas metode diskusi kelompok di kelas. Tanpa tujuan yang jelas kemungkinan akan mengamati hal-hal di luar focus seperti warna dinding atau jumlah jendela yang tidak sesuai dengan penelitian.

 

2. Menetapkan Objek atau Subjek yang Akan Diamati

Langkah berikutnya adalah memperjelas apa atau siapa yang akan menjadi fokus pengamatan. Dalam penelitian sosial, objek observasi bisa berupa perilaku individu, interaksi kelompok, atau tradisi budaya tertentu.

 

Pemilihan subjek harus mempertimbangkan kesesuaian data. Patton menekankan pentingnya menggunakan purposive sampling yaitu memilih subjek untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Tanpa penetapan subjek yang jelas, peneliti akan kesulitan menjaga konsistensi data.

 

3. Menentukan Jenis dan Teknik Observasi

Observasi dapat dilakukan secara partisipatif sehingga di mana peneliti ikut terlibat dalam kegiatan subjek atau non-partisipatif di mana peneliti menjadi pengamat murni.

 

Observasi partisipatif juga digunakan dalam antropologi atau etnografi, karena memungkinkan peneliti memahami situasi sosial.

 

Observasi non-partisipatif lebih umum dipakai dalam penelitian pendidikan atau eksperimen laboratorium, di mana keterlibatan peneliti harus diminimalkan agar tidak memengaruhi perilaku subjek.

 

Selain itu, teknik pencatatan pun bervariasi, mulai dari field notes, rekaman video, hingga lembar observasi terstruktur. Pemilihan teknik harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan sumber daya yang tersedia.

 

4. Menyusun Instrumen Observasi

Instrumen observasi adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Bentuknya bisa berupa lembar observasi, daftar periksa (checklist), atau format catatan lapangan. Sugiyono menjelaskan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas yang artinya, mampu mengukur hal yang memang ingin diukur, dan memberikan hasil konsisten ketika digunakan dalam kondisi serupa.

 

Sebagai contoh, dalam penelitian perilaku siswa, instrumen bisa memuat indikator seperti frekuensi siswa bertanya, keaktifan saat diskusi, atau keterlibatan dalam tugas kelompok. Dengan instrumen yang terstruktur, data yang dikumpulkan akan lebih sistematis dan mudah dianalisis.

 

5. Menentukan Waktu dan Tempat Observasi

Observasi tidak bisa dilakukan sembarangan waktu dan lokasi. Faktor waktu sangat memengaruhi data, terutama dalam penelitian yang melibatkan perilaku orang. Misalnya, mengamati interaksi siswa di awal jam pelajaran akan memberikan hasil berbeda dibanding saat jam terakhir.

 

Penentuan tempat juga harus mempertimbangkan akses, keamanan, dan sesuaisi dengan tujuan penelitian. Menurut Babbie, peneliti perlu melakukan site reconnaissance atau survei awal lokasi untuk memastikan tempat tersebut sesuai dengan kebutuhan observasi.

 

6. Melaksanakan Observasi dengan Konsistensi

Peneliti harus memegang teguh instrumen yang telah disusun dan menghindari improvisasi yang dapat mengaburkan fokus penelitian.

 

Dalam pelaksanaannya, penting untuk:

  • Menjaga objektivitas: Tidak mengubah interpretasi data berdasarkan asumsi pribadi.
  • Menghindari observer bias: Tidak membiarkan opini atau prasangka memengaruhi pengamatan.
  • Menggunakan bahasa deskriptif, bukan evaluatif, saat mencatat hasil.

 

7. Mencatat Data Secara Sistematis

Data observasi yang baik adalah data yang lengkap, rinci, dan terorganisir. Catatan harus memuat waktu, tempat, situasi, perilaku yang diamati, dan situasi kejadian.

 

Teknik pencatatan yang direkomendasikan oleh Angrosino adalah memisahkan antara catatan deskriptif (apa yang dilihat dan didengar) dengan catatan reflektif (interpretasi atau pemikiran peneliti). Pemisahan bertujuan menjaga kemurnian data sebelum dianalisis.

 

8. Menganalisis dan Mengevaluasi Data

Setelah data terkumpul, peneliti memasuki tahap analisis. Tujuannya adalah menemukan pola, tren, atau fenomena yang sesuai dengan tujuan awal. Analisis data bisa dilakukan secara kualitatif (mendeskripsikan temuan) atau kuantitatif (menggunakan angka dan statistik).

 

Tahap evaluasi juga penting untuk menilai apakah data yang diperoleh sudah cukup atau perlu dilakukan observasi tambahan (follow-up observation).

 

9. Menyusun Laporan Observasi

Tahap terakhir adalah menyajikan hasil observasi dalam bentuk laporan yang runtut, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Laporan juga memuat:

 

  • Latar belakang dan tujuan observasi
  • Metode yang digunakan
  • Hasil temuan
  • Analisis dan interpretasi
  • Kesimpulan dan rekomendasi

 

Laporan yang disusun dengan baik tidak hanya menjadi arsip penelitian, tetapi juga menjadi referensi bagi penelitian lanjutan.

 

 

Setiap langkah yang diambil menentukan kualitas data yang dikumpulkan, yang pada akhirnya akan memengaruhi kesimpulan penelitian. Peneliti yang terampil memahami bahwa observasi membutuhkan persiapan matang, disiplin dalam pelaksanaan, dan ketelitian dalam pencatatan serta analisis.

 

Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, observasi akan menjadi alat pengumpulan data yang tidak hanya akurat agar menjadi penelitian yang kredibel.

LihatTutupKomentar