Kemampuan menalar pada kompetensi numerasi dalam rapor pendidikan adalah ...
A. Kemampuan
peserta didik memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur
B. Kemampuan
peserta didik menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi,
proses, konsep, prosedur, dan metode pada konten bilangan dengan konteks
situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan
C. Kemampuan
peserta didik menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan
memperluas pemahaman dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak diketahui
sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks
D. Semua
benar
Jawaban: D. Semua benar
Asesmen bukan lagi hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan dan menalar informasi. Di Indonesia, salah satu instrumen yang merefleksikan hal ini adalah Rapor Pendidikan.
Rapor pendidikan
merefleksikan capaian dan tantangan pembelajaran di sekolah, salah satunya
dalam kompetensi numerasi. Namun, terjadi kesalahpahaman dalam
menginterpretasikan berbagai level kompetensi yang disajikan, khususnya terkait
kemampuan menalar.
Kemampuan
menalar dalam konteks numerasi di Rapor Pendidikan, merujuk pada data dan
panduan resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek).
Memahami Tiga Level Kompetensi Numerasi
Rapor
Pendidikan membagi kompetensi numerasi menjadi tiga level utama, yang
masing-masing merepresentasikan tingkat pemahaman dan aplikasi yang berbeda.
Memahami Fakta, Proses, Konsep, dan Prosedur (Level 1)
Pilihan jawaban A ("Kemampuan peserta didik memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur") sebenarnya adalah definisi dari level pertama dari kompetensi numerasi. Pada tahap ini, siswa berada pada tahap pengenalan dan pemahaman dasar.
Peserta didik mampu mengenali simbol, memahami istilah matematis, dan
mengetahui prosedur standar. Contohnya, siswa dapat memahami angka, memahami
konsep penjumlahan, dan mengikuti langkah-langkah sederhana untuk menyelesaikan
soal.
Mengaplikasikan Pengetahuan dan Pemahaman (Level 2)
Pilihan jawaban B ("Kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konten bilangan dengan konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan") adalah deskripsi dari level kedua, yaitu kemampuan mengaplikasikan.
Pada level ini, siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga
mampu menggunakannya dalam situasi nyata. Peserta didik bisa menghubungkan
pengetahuan matematis dengan konteks kehidupan sehari-hari. Misalnya, siswa
dapat menggunakan operasi penjumlahan untuk menghitung total belanjaan atau
menghitung sisa uang kembalian.
Menalar dan Memecahkan Masalah Kompleks (Level 3)
Pilihan jawaban C ("Kemampuan peserta didik menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas pemahaman dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks") adalah definisi yang paling akurat untuk kemampuan menalar.
Pada tahap ini,
siswa tidak hanya menerapkan rumus atau prosedur yang sudah dipelajari, tetapi
siswa juga mampu berpikir kritis dan kreatif. Kemampuan menalar melibatkan
proses, seperti:
- Menganalisis: Memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk dipahami.
- Membuat Kesimpulan: Menarik inferensi logis berdasarkan data dan informasi yang tersedia.
- Memperluas Pemahaman: Menggunakan konsep yang ada untuk memecahkan masalah dalam situasi yang benar-benar baru, bahkan yang tidak pernah diajarkan sebelumnya.
- Mengembangkan Strategi: Tidak hanya mengikuti satu cara, tetapi juga mampu menemukan berbagai strategi untuk mencapai solusi.
Kemampuan
tersebut diperlukan karena mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan yang
tidak terstruktur dan memerlukan pemikiran adaptif.
Dengan
memahami perbedaan sehingga setiap siswa dapat secara bertahap mengembangkan
kompetensi numerasi dari hanya memahami, hingga mampu menalar dan memecahkan
masalah.

