Penulisan karya ilmiah harus objektif dan faktual yang dimaksud objektif yaitu

 

Penulisan karya ilmiah harus objektif dan faktual yang dimaksud objektif yaitu

Penulisan karya ilmiah harus objektif dan faktual yang dimaksud objektif yaitu ...

 

A. Susunan teratur

B. Kebenarannya tidak imajinatif

C. Dapat dipahami oleh akal sehat

D. Berdasarkan kenyataan sebenarnya

E. Pernyataan yang tidak didasari pandangan pribadi

 

Jawaban: E. Pernyataan yang tidak didasari pandangan pribadi

 

Karya ilmiah merupakan representasi dari usaha sistematis manusia untuk memahami fenomena secara logis, metodologis, dan dapat diuji kebenarannya. Tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi pengetahuan, karya ilmiah adalah bentuk komunikasi ilmiah yang memuat data, analisis, dan simpulan berdasarkan kaidah-kaidah yang dapat dipertanggungjawabkan. 


Salah satu prinsip dasar dalam penulisan karya ilmiah adalah keharusan untuk bersikap objektif dan menyajikan fakta. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "objektif" dan faktual dalam karya ilmiah ?

 

Maksud Objektivitas dalam Karya Ilmiah

Objektivitas dalam penulisan karya ilmiah bukan hanya istilah teknis, melainkan dasar epistemologis yang menentukan sejauh mana suatu karya dapat diterima oleh komunitas ilmiah. Objektif berarti terlepas dari prasangka pribadi, nilai-nilai subjektif, atau kepentingan tertentu. 


Dalam kerangka ilmiah, penulis tidak boleh memaksakan pendapat yang tidak berdasarkan data, tidak melakukan manipulasi terhadap temuan, dan tidak menyembunyikan fakta demi mendukung hipotesis awal.

 

Berdasarkan panduan penulisan ilmiah dari American Psychological Association (APA) dan juga pedoman karya tulis ilmiah di berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI), objektivitas selalu dipasangkan dengan faktualitas, yaitu keharusan untuk menyajikan informasi yang dapat diverifikasi dan dibuktikan secara empiris.

 

Dalam konteks ini, objektif berarti E. Pernyataan yang tidak didasari pandangan pribadi.

 

Pilihan E. paling tepat karena objektivitas terletak pada penolakan terhadap subjektivitas atau opini pribadi yang tidak berbasis data. Seorang penulis ilmiah harus mengesampingkan egonya, dari kecondongan ideologis, dan dari segala kecenderungan yang dapat mengaburkan realitas ilmiah.

 

 

Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

Berikut perbandingan jawaban E dengan pilihan lainnya untuk menegaskan validitasnya:

 

A. Susunan teratur

Pilihan ini merujuk pada struktur dan sistematika penulisan karya ilmiah, seperti penggunaan pendahuluan, landasan teori, metode, hasil, dan simpulan. Meskipun penting, keteraturan bukanlah definisi dari objektivitas. Suatu tulisan bisa saja tersusun rapi, tetapi tetap bias atau mengandung opini.

 

B. Kebenarannya tidak imajinatif

Pernyataan ini mengandung kebenaran dalam konteks faktual, bukan objektivitas. Imajinasi memang tidak dibenarkan dalam sains yang mengedepankan data. Namun, hanya menolak imajinasi belum cukup untuk menjamin objektivitas. Objektivitas lebih menyangkut sikap penulis dalam menjauhi bias pribadi.

 

C. Dapat dipahami oleh akal sehat

Pernyataan ini mengarah pada prinsip komunikasi, yaitu bahwa tulisan ilmiah harus logis dan masuk akal. Namun, sesuatu yang dapat diterima oleh akal sehat belum tentu objektif. Banyak teori ilmiah yang awalnya bertentangan dengan akal sehat — seperti relativitas waktu Einstein — tetapi tetap objektif karena berdasarkan data yang terverifikasi.

 

D. Berdasarkan kenyataan sebenarnya

Pilihan ini merujuk pada prinsip faktual. Walau ada kaitannya dengan objektivitas, namun sesuatu yang faktual belum tentu ditulis secara objektif. Misalnya, seseorang bisa saja menulis data, tetapi hanya memilih data yang mendukung argumennya dan mengabaikan data lain atau disebut cherry-picking, dan sangat tidak objektif.

 

Objektivitas sebagai Moralitas Akademik

Objektivitas bukan hanya persoalan teknis, melainkan juga menyangkut integritas ilmiah. Robert K. Merton, seorang sosiolog ilmu terkemuka, dalam teorinya tentang norma ilmiah (CUDOS), menjelaskan pentingnya disinterestedness atau sikap tak berpihak, yang menjadi landasan objektivitas. Penulis ilmiah harus menanggalkan preferensi personal demi kepentingan ilmu pengetahuan.

 

Sebagaimana dinyatakan dalam Ethical Guidelines for Publication oleh Committee on Publication Ethics (COPE), objektivitas dalam publikasi ilmiah adalah bentuk tanggung jawab moral yang harus dipegang oleh setiap akademisi. Hal ini penting demi memastikan bahwa ilmu berkembang secara sehat dan tidak dijadikan acuan pembenaran kepentingan kelompok tertentu.

 

Objektivitas dalam karya ilmiah bukan hanya soal menghindari opini pribadi, tetapi juga soal membangun kepercayaan. Dalam lingkup akademik yang penuh dengan tuntutan akurasi, netralitas, dan kredibilitas, hanya tulisan yang bebas dari bias yang dapat dijadikan referensi jangka panjang. 


Oleh karena itu, makna objektif dalam penulisan ilmiah, sebagaimana tertera dalam jawaban E. Pernyataan yang tidak didasari pandangan pribadi.

LihatTutupKomentar