Kalimat permintaan saran yang tepat dalam kata pengantar karya tulis adalah ...
a. Semua
kritik dan saran saudara kami tampung
b. Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT
c. Terima
kasih atas segala bantuan dari Bapak/Ibu
d. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
e. Penulis
mohon kritik yang membangun untuk perbaikan karya tulis ini
Jawaban: e. Penulis mohon kritik yang membangun untuk perbaikan karya tulis ini
Kata
pengantar merupakan halaman formal pembuka karya ilmiah, melainkan tapi juga
bagian dari tulisan untuk menunjukkan niat, sikap, dan etos intelektual penulis
terhadap pembaca. Salah satu unsur penting dalam kata pengantar adalah
permintaan saran dan kritik. Namun, permintaan tersebut tidak bisa disampaikan
sembarangan. Tapi dengan kehati-hatian diksi, nuansa kerendahan hati, serta
harapan untuk perbaikan berkelanjutan.
Di antara
pilihan kalimat, kalimat “Penulis mohon kritik yang membangun untuk perbaikan
karya tulis ini” (opsi e) menjadi sebagai satu-satunya yang mencerminkan
intensi akademik yang sesuai, netral secara emosional, dan terbuka terhadap
dialog ilmiah. Kalimat ini bukan hanya sopan, tapi juga menandakan keterbukaan
intelektual dan kesiapan untuk menyempurnakan naskah, dua sikap yang dihargai
dalam lingkup keilmuan dan penelitian.
Memahami Struktur, Nada, dan Tujuan Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian yang mengantarkan pembaca memahami sebuah karya ilmiah. Dalam buku "Pedoman Umum Penulisan Karya Ilmiah", kata pengantar dijelaskan sebagai bagian non-bab yang berfungsi mengucapkan rasa terima kasih, menyampaikan maksud penulisan, serta memohon kritik dan saran untuk perbaikan.
Maka, ketika seorang penulis mencantumkan permintaan masukan
dalam kata pengantar, itu bukan hanya formalitas. Kalimat tersebut adalah
deklarasi keilmuan bahwa karya ini bukan akhir, melainkan bagian dari proses
dialektik menuju kualitas yang lebih baik.
Kalimat “Penulis mohon kritik yang membangun untuk perbaikan karya tulis ini” memenuhi tiga prinsip dasar komunikasi akademik:
- Kesantunan – ditandai dengan penggunaan diksi mohon, bukan minta atau kalimat imperatif.
- Kejelasan maksud – menyebut langsung bahwa kritik yang diminta adalah untuk perbaikan karya.
- Fokus pada substansi – yaitu isi karya tulis, bukan pada aspek pribadi penulis atau aspek sosial lainnya.
Membandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain
a. “Semua kritik dan saran saudara kami tampung”
Sekilas,
kalimat ini terdengar terbuka. Namun secara retoris, kalimat ini cenderung
pasif dan tidak menjelaskan tujuan dari penampungan kritik tersebut. Kata
“saudara” juga terasa informal dan bias terhadap relasi personal, bukan relasi
akademik. Tak ada kejelasan apakah kritik itu akan dipakai untuk evaluasi,
perbaikan, atau hanya didengar.
Kalimat ini
juga memiliki potensi problematis karena membuka ruang untuk kritik dalam
bentuk apa pun termasuk yang tidak membangun atau tidak sesuai. Padahal, dalam
konteks akademik, yang diharapkan adalah kritik berbasis data, logika, dan
sesuai terhadap topik karya.
b. “Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT”
Kalimat ini
umum dijumpai di awal kata pengantar, dan memiliki fungsi spiritual yang wajar
dalam budaya akademik Indonesia. Namun, kalimat ini sama sekali tidak sesuai
sebagai permintaan saran. Kalimat ini mengawali kata pengantar, bukan
menyampaikan harapan akan perbaikan ilmiah. Artinya, meskipun benar dari sisi
struktural dan budaya, tapi tidak menjawab pertanyaan tentang permintaan saran.
c. “Terima kasih atas segala bantuan dari Bapak/Ibu”
Kalimat ini
lebih kepada ungkapan apresiasi atas bantuan, bukan permohonan masukan atau
saran. Dari sisi semantik, kalimat ini bersifat retrospektif dengan melihat ke
belakang atas bantuan yang sudah diberikan bukan seperti harapan akan kritik
yang membangun. Maka, penggunaannya sesuai, namun bukan dalam permintaan saran.
d. “Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak”
Sama seperti
jawaban c, kalimat ini bersifat apresiatif dan lazim digunakan dalam kata
pengantar. Namun, tidak ada permintaan masukan atau kritik dalam kalimat ini.
Hanya berhenti pada titik syukur dan penghargaan. Ketiadaan kata kritik, saran,
ataupun perbaikan menjadi tidak tepat untuk konteks permintaan saran.
Mengapa Pilihan E Paling Tepat ?
Pilihan e
menjadi pilihan yang paling sesuai karena memenuhi semua syarat kebahasaan,
retoris, dan substantif dalam menyampaikan permintaan saran secara tepat
sasaran. Menurut buku "Academic Writing for Graduate Students",
penting bagi penulis untuk menyampaikan niat evaluatif agar pembaca memiliki
peran aktif dalam membangun kualitas naskah. Kalimat ini tidak hanya menyatakan
harapan, namun juga menetapkan bahwa kritik itu dimaksudkan untuk
"perbaikan", bukan untuk menilai pribadi atau motif.
Lebih
lanjut, kalimat ini bersifat mengundang keterlibatan pembaca dalam pengembangan
gagasan. Sikap ini mencerminkan salah satu prinsip utama dalam proses ilmiah
yaitu keterbukaan terhadap masukan demi peningkatan kualitas karya.
Permintaan
saran di dalam kata pengantar bukan hanya penutup halaman, melainkan deklarasi
niat bahwa karya ilmiah adalah bagian dari percakapan keilmuan yang hidup.
Maka, penulis yang mencantumkan kalimat “Penulis mohon kritik yang membangun
untuk perbaikan karya tulis ini” sesungguhnya sedang menyatakan: Saya terbuka
untuk belajar, memperbaiki, dan tumbuh dari masukan Anda.