Berikut ini yang merupakan bentuk penyajian karya ilmiah yaitu ....
A. formal,
biasa, populer
B. populer,
sederhana, formal
C.
sederhana, formal, semiformal
D. populer,
semiformal, formal
E.
sederhana, biasa, populer
Jawaban: D. populer, semiformal, formal
Karya ilmiah tak hanya berfungsi sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi alat komunikasi yang menuntut kejelasan, ketepatan, dan keandalan. Namun yang menjadi perdebatan dan kebingungan bukan hanya isi dari karya ilmiah, melainkan bentuk penyajian.
Ada yang mengira bahwa semua karya ilmiah
harus berat dan sarat istilah teknis, padahal bentuk penyajian karya ilmiah
dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu populer, semiformal, dan formal. Ketiga
bentuk tersebut menjadi struktur penting dalam menyampaikan hasil penelitian
atau pemikiran ilmiah kepada beragam kalangan pembaca.
Apa yang Dimaksud dengan Bentuk Penyajian ?
Bentuk
penyajian merujuk pada cara bagaimana sebuah karya ilmiah dikomunikasikan
kepada pembacanya, baik dari segi gaya bahasa, struktur, hingga kedalaman
analisis. Konteks pembaca dan tujuan penulisan sangat menentukan bentuk yang
akan dipilih. Di sinilah kemudian kita mengenal adanya penyajian populer,
semiformal, dan formal sebuah klasifikasi yang bukan hanya membedakan cara
menulis, melainkan juga menentukan jangkauan dan efektivitas pesan yang hendak
disampaikan.
Penyajian Populer
Bentuk
populer merupakan bentuk penyajian karya ilmiah yang paling ringan dan mudah
dicerna. Karya ilmiah populer bisa ditemukan dalam artikel majalah, opini
koran, blog ilmiah, atau media populer yang secara khusus menyajikan kajian
akademik dalam format populer. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif,
tanpa istilah teknis berlebihan, dan kerap menyelipkan analogi atau narasi
personal.
Sebagai
contoh, ketika seorang epidemiolog menulis tentang penyebaran virus dalam
sebuah kolom media massa, maka akan menanggalkan istilah statistik yang rumit
dan menggantinya dengan penjelasan berbasis pengalaman sehari-hari. Selain itu
penyajian populer juga meningkatkan keterlibatan publik dan memperkuat
pemahaman terhadap isu-isu sains.
Penyajian Semiformal Di Antara Akademik dan Umum
Berbeda
dengan bentuk populer, penyajian semiformal masih mempertahankan sebagian
struktur dan gaya akademik, namun dengan tingkat keterbacaan yang lebih tinggi
bagi kalangan non-spesialis. Artikel ilmiah dalam buletin lembaga, laporan
tahunan penelitian, atau makalah untuk forum diskusi non-akademik juga
menggunakan bentuk ini.
Struktur
semiformal tetap menyertakan bagian penting seperti pendahuluan, pembahasan,
dan simpulan, tetapi dikemas dengan bahasa yang tidak terlalu teknis.
Contohnya, makalah kebijakan publik yang disusun untuk pejabat daerah,
penulisnya akan berupaya menjaga keseimbangan antara kedalaman analisis dan
kejelasan bahasa.
Bentuk
semiformal menjadi solusi efektif untuk menyampaikan data dan gagasan ilmiah
kepada pengambil keputusan yang tidak berlatar belakang ilmiah.
Penyajian Formal
Bentuk
penyajian karya ilmiah yang paling ketat secara struktur dan bahasa. Disusun
berdasarkan kaidah akademik yang baku, lengkap dengan metodologi, landasan
teori, kutipan, dan daftar pustaka. Contohnya adalah artikel jurnal ilmiah
terindeks Scopus, tesis, disertasi, atau laporan penelitian institusional.
Setiap aspek
dalam penyajian formal ditulis dengan presisi dan dapat diuji. Bahasa yang
digunakan cenderung padat, objektif, dan minim subjektivitas. Hal ini
memungkinkan hasil karya ilmiah tersebut menjadi sumber acuan yang dapat
direplikasi dan diuji ulang oleh peneliti lain.
Penyajian
formal merupakan bentuk tertinggi dari karya ilmiah karena menjadi medium utama
dalam mengembangkan dan mendokumentasikan pengetahuan yang sahih.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Untuk menghindari kesalahan, penting untuk membedakan bentuk penyajian karya ilmiah dengan bentuk lain yang sering disalahpahami:
Pilihan A: formal, biasa, populer
Kata “biasa”
tidak memiliki padanan akademik yang jelas. Tidak ada literatur ilmiah yang
mengakui "biasa" sebagai bentuk penyajian karya ilmiah.
Pilihan B: populer, sederhana, formal
Istilah
“sederhana” bersifat deskriptif, bukan kategoris. Sederhana menggambarkan
jumlah tulisan, bukan bentuk penyajian.
Pilihan C: sederhana, formal, semiformal
Lagi-lagi,
“sederhana” bukan bentuk penyajian. Sementara urutan semiformal dan formal juga
tidak sesuai jika disandingkan secara struktur.
Pilihan E: sederhana, biasa, populer
Pilihan ini
sepenuhnya tidak sahih karena hanya “populer” yang merupakan bentuk penyajian
yang diakui. “Sederhana” dan “biasa” adalah kategori yang tidak tepat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan secara akademik bahwa jawaban yang paling tepat dan diakui secara literatur ilmiah adalah D: populer, semiformal, formal. Ketiganya merepresentasikan bentuk penyajian karya ilmiah yang sahih berdasarkan struktur, gaya bahasa, serta tujuan penyampaian informasi kepada khalayak yang berbeda.
Memahami ketiga bentuk ini tidak hanya penting bagi para penulis
akademik, tetapi juga bagi masyarakat agar mampu mengakses, memahami, dan
menilai karya ilmiah dengan perspektif yang tepat.