Pendidikan bukan hanya menghafal rumus atau mengerjakan soal
latihan. Lebih dari itu, pendidikan bertujuan untuk menuntun anak didik agar
bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Konsep ini selaras dengan pemikiran
Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.
Menuntun Dasar Pendidikan Menuju Kebahagiaan
Ki Hadjar Dewantara berpandangan bahwa pendidikan memiliki
fungsi "among" atau menuntun. Artinya, pendidikan berperan dalam
mengarahkan dan mengembangkan potensi atau kodrat yang dimiliki anak sejak
lahir.
Melalui pendidikan, anak didorong untuk bisa mengenali dan
mengembangkan kekuatan kodratnya tersebut.
Dengan begitu, anak bisa bertumbuh menjadi pribadi yang utuh dan mampu
berkontribusi secara positif pada lingkungan sekitarnya. Inilah yang menjadi
dasar tercapainya kebahagiaan.
Di sinilah filosofi "menuntun kodrat" yang digagas
oleh Ki Hadjar Dewantara menjadi landasan penting. Kodrat, dalam hal ini
memiliki arti potensi dan bakat yang dibawa anak sejak lahir.
Pendidikan yang membuat karakter berfokus pada beberapa aspek:
a. Pengenalan Diri
Langkah pertama adalah membantu anak mengenali diri mereka
sendiri. Hal ini meliputi potensi, bakat, minat, dan karakteristik unik yang
telah dimiliki.
b. Pengembangan Potensi
Setelah anak mengenal diri sendiri, pendidikan kemudian
berperan dalam mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki. Guru dan orang
tua dapat memberikan bimbingan dan dukungan yang tepat agar anak dapat
berkembang secara optimal.
c. Semangat Belajar
Memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara mandiri dan
kreatif menjadi kunci dalam pengembangan anak. Hal itu akan mendorong anak
untuk menjadi pribadi yang cerdas, inovatif, dan mampu memecahkan masalah.
d. Menanamkan Kebaikan
Pendidikan yang menuntun menuju kebahagiaan juga bukab hanya
fokus pada aspek intelektual, tetapi juga moral dan spiritual. Menumbuhkan
nilai-nilai kebajikan seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati akan
membantu anak untuk hidup bahagia dan bermakna.
e. Menyesuaikan dengan Zaman
Karakter anak berkembang seiring dengan zaman. Oleh karena
itu, pendidikan yang menuntun menuju kebaikan juga harus menyesuaikan dengan
perkembangan zaman.
Dengan menerapkan filosofi menuntun pendidikan menuju
kebahagiaan anak, pendidikan dapat menjadi sebuah proses yang mengantarkan anak
pada keselamatan dan kebahagiaan.
Manfaat Pendidikan yang Menuntun kebahagiaan:
- Mengembangkan potensi dan bakat anak secara optimal
- Menumbuhkan rasa percaya diri dan self-efficacy pada anak
- Membentuk pribadi yang kreatif dan inovatif
- Memperkuat karakter dan nilai-nilai moral pada anak
- Meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup anak
Keselamatan Agar Meraih Kebahagiaan
Konsep keselamatan dalam pendidikan juga tak bisa
dilepaskan. Pendidikan harus membekali anak dengan kemampuan untuk melindungi
dirinya sendiri dan orang lain.
Mengapa Keselamatan Penting dalam Pendidikan?
- Keselamatan menjadi bekal penting untuk meraih kebahagiaan karena:
- Memberikan rasa aman dan nyaman: Ketika anak merasa aman dan nyaman, maka akan dapat belajar dengan lebih optimal dan fokus.
- Meningkatkan kepercayaan diri: Rasa aman dan terlindungi akan meningkatkan kepercayaan diri anak untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko yang terukur.
- Bangun dari kesulitan: Keselamatan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan untuk bangkit dari situasi sulit dan mengatasi stres.
- Mendorong rasa empati: Ketika anak merasa aman dan terlindungi, maka jadi lebih mudah untuk mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap orang lain.
Bagaimana Mewujudkan Keselamatan dalam Pendidikan?
Berikut beberapa cara untuk mewujudkan keselamatan dalam pendidikan:
- Menciptakan lingkungan belajar yang aman: Sekolah dan orang tua perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi anak.
- Mengembangkan program edukasi tentang keselamatan: Program edukasi tentang keselamatan dapat membantu anak untuk memahami bahaya dan cara melindungi diri anak sendiri.
- Membangun budaya saling menghormati: Budaya saling menghormati di sekolah dan di rumah akan membantu anak untuk merasa aman dan dihargai.
- Memberikan dukungan emosional: Anak-anak perlu merasa bahwa mereka didengarkan dan didukung terutama oleh orang tua serta guru yang mengajar.
Beberapa contohnya adalah:
- Pendidikan kesehatan yang mengajarkan pola hidup sehat dan pentingnya menjaga kebersihan.
- Pendidikan lingkungan hidup yang menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.
- Pendidikan karakter yang membentuk pribadi yang bermoral dan bertanggung jawab.
Dengan memiliki bekal keselamatan diatas, anak akan
terhindar dari kemungkinan sesuatu yang tidak diinginkan dan bisa menjalani
hidup dengan tenang. Keadaan inilah yang menjadi dasar untuk meraih
kebahagiaan.
Memewujudkan Pendidikan untuk Keselamatan dan Kebahagiaan
Baik keselamatan maupun kebahagiaan adalah tujuan akhir dari
pendidikan. Lalu, bagaimana cara
mewujudkannya?
Menciptakan pendidikan yang menjamin keselamatan dan
kebahagiaan anak bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kerja sama dan komitmen
dari berbagai pihak, yaitu:
1. Peran Sekolah:
- Kurikulum: Mengembangkan kurikulum yang bukan hanya berfokus pada aspek teori, tetapi juga mencakup pendidikan kesehatan, lingkungan hidup, dan karakter.
- Pembelajaran: Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, menyenangkan, dan berfokus pada siswa.
- Lingkungan Belajar: Memastikan lingkungan belajar yang aman, bersih serta nyaman. Seperti misal fasilitas yang memadai, penjagaan keamanan yang ketat, serta penanganan yang tepat terhadap perilaku perundungan.
2. Peran Orangtua:
- Ajak Diskusi: Membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak. Agar penting untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak untuk bercerita tentang masalah yang sedang hadapi.
- Penegakan Aturan: Menetapkan aturan yang jelas dan konsisten di rumah untuk membantu anak memahami batasan dan cara berperilaku yang aman.
- Menjadi Panutan: Orangtua adalah teladan bagi anak. Penting untuk menunjukkan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.
- Kepedulian di Sekolah: Bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mendukung program pendidikan keselamatan dan kebahagiaan anak.
3. Peran Masyarakat:
- Keselamatan Bersama: Melakukan kampanye tentang pentingnya pendidikan keselamatan di lingkungan sekitar.
- Fasilitas Publik yang Aman: Memastikan fasilitas publik, seperti taman bermain dan perpustakaan, aman dan nyaman digunakan oleh anak-anak.
- Program Kreativitas: Menyelenggarakan program-program yang mendukung pengembangan kreativitas dan bakat anak di luar sekolah.
- Penegakan Hukum: Mendorong penegakan hukum yang terkait dengan perlindungan anak.
4. Peran Pemerintah:
- Kebijakan Pendidikan: Menetapkan kebijakan pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter, budi pekerti, dan keselamatan anak.
- Alokasi Dana: mengalokasikan dana yang cukup untuk mendukung program pendidikan keselamatan dan kebahagiaan di sekolah.
- Pengembangan Infrastruktur: Mengembangkan infrastruktur pendidikan yang aman dan nyaman, seperti sekolah dan perpustakaan.
Dengan kerjasama berkelanjutan dari berbagai pihak, kita
dapat mewujudkan pendidikan yang bukan hanya mencerdaskan, tetapi juga mampu
menjamin keselamatan dan kebahagiaan anak.
Generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan bahagia akan menjadi
generasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik.