Pada
permainan sepak bola, setiap gerakan memiliki perhitungan yang matang, termasuk
bagaimana seorang pemain menggiring bola. Menggiring bola atau dribbling adalah
salah satu keterampilan mendasar yang mengharuskan pemain untuk memiliki
kendali penuh terhadap bola.
Salah satu
aspek yang menjadi perhatian dalam teknik ini adalah ketinggian bola, terutama
saat seorang pemain melakukan dribble tinggi atau high dribble.
Lalu, berapa
sebenarnya ketinggian bola yang ideal saat menggiring bola tinggi ? Apa
dampaknya terhadap permainan, dan bagaimana penerapannya pada skenario yang
berbeda ?
Definisi dan Teknik Menggiring Bola Tinggi
Menggiring
bola tinggi merupakan teknik dribbling yang dilakukan dengan menendang bola
secara terkontrol, sehingga bola melayang atau memantul di udara dalam
jangkauan kaki pemain.
Berbeda
dengan dribbling rendah yang mempertahankan bola dekat dengan tanah, dribbling
tinggi dilakukan dalam situasi tertentu, seperti ketika pemain berusaha
melewati lawan dengan mengangkat bola melewati kaki atau badan lawan.
Teknik ini dilakukan dalam permainan cepat, terutama saat di mana pemain harus menghindari tackle lawan atau saat melalui situasi di mana menggiring bola di tanah berisiko kehilangan penguasaan bola.
Contohnya dapat ditemukan dalam teknik
"rainbow flick," "flick-up dribble," atau "aerial
dribbling" yang dilakukan oleh pemain bertalenta seperti Neymar atau
Ronaldinho.
Berapa Ketinggian Ideal Bola Saat Dribbling Tinggi ?
Tidak ada
aturan baku yang menyebutkan ketinggian bola yang ideal saat menggiring bola
tinggi dalam Laws of the Game FIFA. Namun, dalam praktiknya, ketinggian bola
saat dribbling tinggi bergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan gerakan,
kecepatan pemain, dan tekanan dari lawan.
Dalam skenario umum, bola yang digiring tinggi biasanya memiliki ketinggian antara lutut hingga pinggang pemain (sekitar 50–100 cm dari permukaan tanah). Ketinggian memberikan keseimbangan optimal antara kontrol dan mobilitas,
memungkinkan pemain untuk tetap dapat mengendalikan bola dengan kaki sambil
tetap siap merespons tekanan lawan. Jika bola terlalu tinggi, pemain akan
kesulitan mengontrol bola dan meningkatkan risiko kehilangan penguasaan bola.
Pada situasi
khusus seperti "flick-up dribble" atau "chip dribble," bola
bisa mencapai ketinggian di atas pinggang hingga setinggi dada (sekitar 100–150
cm), tergantung pada intensitas dorongan kaki dan tujuan dari dribbling. Hal
itu bisa dilakukan dalam situasi yang membutuhkan keterampilan untuk melewati
lawan.
Dampak Ketinggian Bola terhadap Permainan
Kontrol dan Akurasi
Ketinggian
bola yang terjaga memungkinkan pemain tetap menguasai bola tanpa kehilangan
ritme permainan. Bola yang terlalu tinggi berisiko kehilangan kontrol, terutama
saat menghadapi lawan dengan teknik bertahan yang baik.
Kecepatan dan Efisiensi Pergerakan
Menggiring
bola dengan ketinggian yang ideal memungkinkan pemain bergerak dengan cepat
tanpa perlu melakukan banyak koreksi dalam pergerakan bola. Sebaliknya, jika
bola terlalu melayang tinggi, pemain akan kesulitan untuk mempertahankan
momentum.
Kemampuan Melewati Lawan
Teknik
menggiring bola tinggi bisa dilakukan untuk menghindari tackling lawan. Bola
yang sedikit melayang dapat membantu pemain melewati tekanan, tetapi jika
terlalu tinggi, justru dapat dimanfaatkan oleh lawan untuk merebut bola.
Risiko Pelanggaran
Dalam
situasi tertentu, menggiring bola terlalu tinggi dapat menyebabkan benturan
yang berpotensi dianggap sebagai pelanggaran. FIFA dan IFAB menetapkan bahwa
permainan yang membahayakan lawan, seperti mengangkat bola dengan kaki terlalu
tinggi dalam duel udara, dapat dianggap sebagai permainan berbahaya (dangerous
play).
Penerapan dalam Permainan Nyata
Pemain-pemain
top dunia juga melakukan dribbling tinggi dalam situasi yang strategis.
Contohnya adalah Lionel Messi yang menggunakan flick-up dribble untuk
menghindari tackle lawan, atau Neymar yang melakukan teknik elastico aerial
untuk melewati lawan dengan cepat.
Selain itu,
dalam permainan futsal, teknik dribbling tinggi juga dilakukan terutama dalam
situasi di mana pemain harus melewati lawan dalam ruang yang sempit. Dengan
bola yang sedikit melayang, pemain dapat menciptakan peluang tanpa harus
kehilangan momentum.
Ketinggian bola saat menggiring bola tinggi sangat bergantung pada situasi dan teknik yang dilakukan. Secara umum, bola yang digiring tinggi tetap berada dalam rentang ketinggian 50–100 cm dari tanah, dengan variasi tertentu tergantung pada kebutuhan permainan.
Menguasai teknik ini dengan baik memungkinkan pemain untuk
tetap mengontrol bola, menghindari tekanan lawan, dan menciptakan peluang dalam
permainan.
Dengan
demikian, pemahaman tentang ketinggian bola dalam dribbling tinggi tentu
mempengaruhi efektivitas dalam permainan. Seorang pemain yang mampu mengontrol
ketinggian bola dengan baik akan memiliki keuntungan strategis dalam menghadapi
lawan dan menciptakan peluang di lapangan.