Kayu rotan banyak ditemukan di wilayah berikut ini yaitu ...
a.
Kalimantan
b. Lampung
c. Papua
d. Sulawesi
Jawaban: a. Kalimantan
Sebagai
salah satu komoditas unggulan yang telah dimanfaatkan sejak lama, rotan bisa
dimanffaatkan dalam berbagai industri, mulai dari mebel hingga kerajinan
tangan.
Salah satu
daerah di Indonesia yang dikenal banyak ditemukan pertumbuhan rotan adalah
Kalimantan. Wilayah ini bukan hanya menjadi tempat bagi beragam spesies flora
dan fauna, tetapi juga merupakan sumber utama rotan yang diekspor. Dengan
luasnya kawasan hutan hujan tropis, Kalimantan menjadi ekosistem ideal bagi
tumbuhan merambat untuk berkembang dengan subur.
Mengapa Kalimantan Menjadi Habitat Utama Rotan ?
Data dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa sekitar 70%
produksi rotan Indonesia berasal dari Kalimantan, khususnya dari wilayah
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Rotan bukan kayu biasa, namun sejenis palem (Arecaceae) yang tumbuh dengan cara merambat dan membutuhkan tegakan pohon tinggi sebagai tumpuan. Kalimantan, dengan tutupan hutan yang masih cukup luas dibandingkan pulau lain di Indonesia, menyediakan kondisi ekologis yang memungkinkan rotan berkembang dengan baik.
Beberapa spesies yang dominan ditemukan di wilayah ini antara lain Calamus
manan, Daemonorops draco, dan Calamus caesius, yang bisa dimanfaatkan dalam
industri mebel dan kerajinan.
Selain itu,
masyarakat Dayak, suku asli Kalimantan, telah lama memanfaatkan rotan sebagai
bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari pembuatan tikar, keranjang, hingga
anyaman dinding rumah. Bahkan, di beberapa daerah, rotan digunakan dalam
upacara adat sebagai simbol kekuatan.
Ada beberapa
faktor yang membuat Kalimantan menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan rotan:
Iklim Tropis dan Curah Hujan Tinggi
Rotan tumbuh subur di lingkungan dengan curah hujan yang tinggi dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun. Kalimantan, dengan iklim tropisnya, menyediakan kondisi ideal untuk pertumbuhan tanaman rotan.
Hutan Hujan yang Luas dan Lahan Subur
Sebagian besar rotan tumbuh liar di hutan-hutan hujan Kalimantan. Wilayah ini memiliki tanah yang kaya akan unsur hara, sehingga sangat mendukung pertumbuhan rotan secara alami tanpa perlu campur tangan manusia.
Keanekaragaman Spesies Rotan
Kalimantan memiliki lebih dari 50 jenis spesies rotan, termasuk beberapa varietas unggulan seperti rotan sega, manau, dan tohiti, yang memiliki nilai ekonomi dalam industri mebel dan kerajinan.
Dukungan Ekonomi dan Budaya Lokal
Penduduk
lokal di Kalimantan, khususnya suku Dayak, telah lama memanfaatkan rotan.
Selain digunakan dalam kehidupan sehari-hari, rotan juga menjadi komoditas yang
diperdagangkan di pasar domestik dan internasional.
Perbandingan dengan Wilayah Lain
Meskipun
Kalimantan merupakan pusat utama produksi rotan, ada beberapa daerah lain yang
juga menjadi habitat bagi tanaman ini. Namun, jika dibandingkan dengan
Kalimantan, wilayah-wilayah tersebut memiliki keterbatasan tertentu dalam hal
produksi rotan.
1. Lampung
Sebagai provinsi di ujung selatan Pulau Sumatra, Lampung memang memiliki kawasan hutan, tetapi bukan pusat utama produksi rotan. Wilayah ini lebih dikenal dengan produksi hasil hutan lainnya seperti damar dan kayu gaharu.
Beberapa spesies
rotan memang dapat ditemukan di Lampung, terutama di Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan, namun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan Kalimantan.
Selain itu, tingkat deforestasi yang tinggi di Lampung turut mengurangi luas
lahan tanaman rotan.
2. Papua
Papua
memiliki keanekaragaman hayati, termasuk berbagai jenis palem dan rotan.
Beberapa daerah di pedalaman Papua, seperti Pegunungan Bintang dan Merauke,
memiliki spesies rotan yang unik, seperti Daemonorops micracantha, yang
digunakan dalam anyaman tradisional suku-suku setempat.
Namun, jika
dibandingkan dengan Kalimantan, produksi rotan dari Papua masih sangat kecil.
Salah satu penyebabnya adalah minimnya industri pengolahan rotan di wilayah ini
serta terbatasnya infrastruktur untuk distribusi. Sebagian besar hutan Papua
juga masih tergolong hutan primer yang belum dimanfaatkan untuk komoditas
rotan.
3. Sulawesi
Sulawesi
termasuk dalam daftar wilayah penghasil rotan di Indonesia, terutama di
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Bahkan, pada tahun 1990-an, Sulawesi
sempat menjadi salah satu eksportir utama rotan mentah sebelum diberlakukannya
larangan ekspor rotan oleh pemerintah pada tahun 2011.
Meski
demikian, luas hutan rotan di Sulawesi masih kalah dibandingkan dengan
Kalimantan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 20%
produksi rotan nasional berasal dari Sulawesi, jauh di bawah Kalimantan yang
mendominasi pasar rotan domestik dan internasional.
Kalimantan Sebagai Pusat Produksi Rotan Nasional
Berdasarkan
faktor-faktor ekologis dan ekonomi, Kalimantan dengan jelas menjadi wilayah
utama penghasil rotan di Indonesia. Dibandingkan dengan Lampung, Papua, atau
Sulawesi, Kalimantan memiliki keunggulan dalam hal luas hutan, jumlah spesies
rotan, serta dukungan ekonomi masyarakat lokal.
Dengan
potensi ini, rotan dari Kalimantan tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri
tetapi juga diekspor ke berbagai negara, menjadi salah satu komoditas andalan
Indonesia di pasar internasional.