Sumber daya alam pertanian jenis ladang memiliki ciri ...
A. Terdiri
atas tegalan tadah hujan dan tegalan lebak
B. Dapat
diairi menggunakan sistem irigasi
C. Jenis
tempat menanam yang membutuhkan sedikit air
D. Tanah
subur jika menggunakan banyak pupuk
E.
Memanfaatkan tanah kering sebagai media tanam
Jawaban: E. Memanfaatkan tanah kering sebagai media tanam
Di
Indonesia, sektor pertanian merupakan salah satu sumber penghidupan utama bagi
masyarakat. Dengan beragam jenis sumber daya alam yang tersedia, berbagai
metode dan teknik bertani telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi
geografis dan iklim setempat. Salah satu jenis pertanian yang telah lama
dikenal di Nusantara adalah pertanian ladang. Ladang memiliki keunikan
tersendiri dibandingkan dengan jenis lahan pertanian lainnya, baik dari sisi
metode pengelolaan, sifat tanah, maupun jenis tanaman yang ditanam.
Namun, apa
yang membedakan ladang dari jenis lahan lainnya? Jawaban terletak pada
karakteristik utamanya, yaitu pemanfaatan tanah kering sebagai media tanam.
Sifat ini menjadi penentu dalam sistem ladang dan mempengaruhi semua aspek
budidaya yang ada di dalamnya. Mari kita ketahui lebih lanjut mengapa tanah
kering menjadi ciri khas dari ladang dan mengapa jawaban “E. Memanfaatkan tanah
kering sebagai media tanam” menjadi paling tepat di antara pilihan jawaban
lainnya.
Mengenal Sistem Ladang Pemanfaatan Tanah Kering sebagai Media Tanam
Ladang
adalah sistem pertanian yang memanfaatkan lahan kering, terutama di daerah
pegunungan atau pedesaan yang tidak selalu memiliki akses terhadap sumber air
yang stabil. Berbeda dengan lahan sawah yang mengandalkan air berlimpah melalui
sistem irigasi atau tadah hujan, ladang mengandalkan tanah yang cenderung
kering, dan kondisi ini mempengaruhi jenis tanaman yang dapat dibudidayakan
serta metode perawatannya.
Tanah kering
sebagai media tanam berarti bahwa lahan tersebut tidak bergantung pada aliran
air yang terus-menerus. Tanah kering biasanya memiliki kandungan air yang
rendah, sehingga cocok untuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air atau
yang toleran terhadap kondisi tanah yang kurang lembab, seperti jagung,
kacang-kacangan, singkong, dan tanaman keras lainnya. Oleh karena itu,
pengelolaan tanah di ladang sering kali berbeda dibandingkan dengan sawah atau
kebun yang lebih basah, sehingga metode pertanian tradisional yang diterapkan
juga lebih sederhana dengan cara yang alami, seperti pembakaran lahan atau
peralihan lahan tanam.
Memahami Setiap Pilijan Jawaban Analisis dan Perbandingan
Untuk
memahami mengapa jawaban “E. Memanfaatkan tanah kering sebagai media tanam”
adalah yang paling tepat, mari kita analisis dan bandingkan dengan opsi lain.
A. Terdiri atas tegalan tadah hujan dan tegalan lebak
Pilihan ini
mengacu pada jenis tegalan, yaitu lahan kering yang memang digunakan untuk
pertanian tanpa pengairan irigasi. Tegalan tadah hujan adalah lahan yang
mengandalkan curah hujan sebagai sumber air utama, sedangkan tegalan lebak
cenderung berada di daerah yang lebih rendah dan memiliki kelembapan yang lebih
baik. Namun, pernyataan ini tidak menjelaskan ciri khas ladang secara spesifik.
Walaupun ladang memang bisa mencakup tegalan tadah hujan, ladang secara umum
mencakup semua bentuk pemanfaatan tanah kering, tidak terbatas pada kedua jenis
tegalan. Dengan demikian, jawaban ini kurang tepat karena terlalu membatasi
cakupan ladang.
B. Dapat diairi menggunakan sistem irigasi
Pernyataan
ini kurang tepat karena ladang biasanya berada di area yang tidak terjangkau
oleh irigasi teknis, terutama di daerah pegunungan atau hutan. Ladang merupakan
sistem yang lebih alami dan tidak menggunakan metode pengairan modern. Dengan
kata lain, ladang tidak mengandalkan irigasi sebagai sumber air, berbeda dengan
lahan sawah yang sangat membutuhkan irigasi agar tanaman padi dapat tumbuh
dengan optimal. Oleh karena itu, jawaban ini tidak cocok untuk menggambarkan
ciri ladang.
C. Jenis tempat menanam yang membutuhkan sedikit air
Pilihan ini
hampir mendekati kebenaran, karena ladang memang umumnya ditanami dengan
tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. Namun, ini hanya mendeskripsikan
kebutuhan air dari tanaman, bukan karakteristik lahan secara keseluruhan.
Ladang dikenal dengan pemanfaatan tanah kering, bukan semata karena minimnya
kebutuhan air. Oleh sebab itu, pilihan ini tidak cukup spesifik untuk mewakili
karakteristik utama ladang.
D. Tanah subur jika menggunakan banyak pupuk
Pernyataan
ini tidak sesuai untuk menggambarkan ciri ladang, sebab tanah pada ladang
sering kali tidak diberi pupuk secara intensif, terutama dalam praktik
tradisional. Ladang cenderung bergantung pada sifat tanah yang sudah ada secara
alami. Pada beberapa budaya tradisional, tanah dibakar untuk mengembalikan
unsur hara, sehingga kesuburan tidak selalu bergantung pada tambahan pupuk.
Oleh karena itu, pilihan ini kurang menggambarkan keadaan tanah ladang yang
lebih alami dan tidak terlalu bergantung pada bahan kimia atau pupuk.
E. Memanfaatkan tanah kering sebagai media tanam
Pilihan ini
adalah yang paling tepat karena menjelaskan ciri dari sistem ladang itu
sendiri. Ladang merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan tanah kering,
dengan segala keterbatasan dan keunggulan. Dengan kondisi kering, ladang tidak
membutuhkan irigasi dan bisa berada di lokasi yang tidak selalu subur secara
alami. Jenis tanaman yang ditanam pada ladang juga biasanya adalah tanaman
tahan kekeringan, yang menunjukkan bahwa karakteristik tanah kering sangat
memengaruhi praktik bertani dalam sistem ladang.
Mengapa Ladang Tetap Diterapkan di Era Pertanian Modern ?
Ladang
mungkin terdengar seperti metode pertanian tradisional yang sudah usang, namun
praktik ini masih banyak digunakan terutama di pedesaan dan daerah terpencil.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, sistem ladang membantu masyarakat lokal
tetap bisa bertani di daerah yang sulit dijangkau irigasi atau pengairan
lainnya. Selain itu, sistem ladang sering kali ramah lingkungan, karena tidak
menggunakan pupuk kimia secara berlebihan dan memanfaatkan pola rotasi atau
peralihan lahan untuk menjaga kesuburan tanah.
Ladang juga
penting untuk tanaman lokal yang memang tahan terhadap kondisi tanah kering,
seperti jagung dan kacang-kacangan, yang menjadi sumber pangan dan ekonomi bagi
penduduk pedesaan. Pada era modern, beberapa metode baru seperti sistem
agroforestri bahkan menggabungkan konsep ladang dengan penanaman pohon untuk
memperbaiki tanah dan mengurangi degradasi lingkungan.
Memahami
karakteristik ladang sebagai sistem pertanian yang “memanfaatkan tanah kering
sebagai media tanam” memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat mengelola
lahan tanpa air yang berlimpah. Pemanfaatan tanah kering memungkinkan ladang
tetap bisa ditanami sebagai metode pertanian yang tahan lama dan fleksibel.
Jawaban “E. Memanfaatkan tanah kering sebagai media tanam” dengan tepat
menggambarkan sifat dasar ladang yang khas di mana ketiadaan air berlimpah
tidak menghalangi praktik bertani yang telah berlangsung turun-temurun.