Salah satu ciri masakan khas dari jawa barat yaitu ...
a. Sangat
pedas dan manis
b. Dominan
terbuat dari ayam
c. Sedikit
pahit dan hambar
d. Sedikit
pedas dan asam
e. Dominan
terbuat dari sapi
Jawaban: d. Sedikit pedas dan asam
Kuliner Jawa
Barat atau yang lebih dikenal dengan masakan khas Sunda telah lama menjadi daya
tarik kuliner Nusantara. Ciri khas rasa yang kaya dan seimbang antara pedas dan
asam merupakan karakteristik yang membuat masakan sunda berbeda di antara ragam
kuliner Nusantara lainnya. Masyarakat Sunda dikenal menyukai makanan yang
ringan, segar, dan menggunakan banyak sayuran. Selain itu, masakan khas Jawa
Barat kerap menggunakan bahan-bahan alami yang memperkaya cita rasa hidangan.
Berikut ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai rasa pedas dan asam yang
menjadi ciri khas utama masakan Jawa Barat serta mengetahui perbandingan dengan
opsi jawaban lainnya.
Keunikan Rasa Sedikit Pedas dan Asam dalam Masakan Sunda
Hidangan
khas Sunda dikenal dengan kesederhanaan rasa yang unik. Banyak dari masakan
Jawa Barat yang mengutamakan kesegaran dan keseimbangan rasa, terutama
kombinasi pedas dan asam. Pedas dalam masakan Sunda biasanya tidak terlalu
menyengat seperti masakan dari daerah Sumatra atau Manado, melainkan lebih
lembut dan tidak mendominasi. Penggunaan cabai merah dan cabai rawit yang
dipadukan dengan asam jawa atau jeruk nipis menghasilkan sensasi rasa yang
ringan namun menyegarkan. Contoh hidangan khas yang memiliki perpaduan rasa ini
adalah:
Sayur Asem:
Salah satu hidangan yang paling khas dari Jawa Barat adalah sayur asem. Rasa
asam yang khas berasal dari asam jawa, ditambah dengan sedikit pedas dari
cabai, membuat sayur ini cocok dinikmati dengan nasi panas. Sayur asem biasanya
berisi berbagai sayuran seperti kacang panjang, jagung muda, dan melinjo, yang
semakin memperkuat kesegaran rasa.
Karedok:
Karedok merupakan salad khas Sunda yang terdiri dari sayuran mentah seperti
timun, kacang panjang, dan kol yang disiram dengan bumbu kacang pedas asam.
Rasa pedas berasal dari cabai dalam bumbu kacang, sedangkan rasa asam
ditambahkan dari jeruk nipis atau asam jawa. Hidangan ini terkenal ringan dan
segar, mencerminkan selera masyarakat Sunda yang gemar menggunakan bahan mentah
dalam masakan.
Sambal
Dadak: Sambal dadak adalah jenis sambal khas Sunda yang dibuat mendadak
(seketika) ketika hendak disajikan. Rasa pedasnya berasal dari cabai segar, dan
ditambahkan sedikit asam dari jeruk limau untuk memberi cita rasa yang
menyegarkan. Sambal Dadak juga menjadi pendamping berbagai hidangan Sunda
lainnya.
Ciri khas
pedas dan asam menciptakan sensasi segar yang seolah memberi keseimbangan dalam
hidangan yang umumnya disajikan dengan sayur atau bahan mentah. Gaya memasak
mencerminkan selera masyarakat Sunda yang menyukai makanan ringan, tidak
terlalu berbumbu kuat, tetapi tetap mampu memberikan rasa yang khas.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Untuk
memahami mengapa rasa sedikit pedas dan asam menjadi ciri yang tepat bagi
masakan Jawa Barat, mari kita bandingkan dengan opsi lainnya yang kurang
mewakili karakteris masakan Sunda.
Pilihan A: Sangat Pedas dan Manis
Walaupun ada
masakan Sunda yang memiliki rasa manis, seperti pada makanan penutup atau
minuman tradisional seperti cendol dan sekoteng, karakteristik rasa manis bukan
dominan dalam makanan khas Jawa Barat. Sementara makanan Sumatra, seperti
makanan Padang, dikenal dengan rasa pedas yang kuat dan berani, masyarakat
Sunda justru lebih menyukai rasa pedas yang lebih lembut. Oleh karena itu, rasa
"sangat pedas dan manis" kurang tepat menggambarkan ciri khas kuliner
Jawa Barat.
Pilihan B: Dominan Terbuat dari Ayam
Ayam memang
merupakan bahan umum dalam hidangan Indonesia secara keseluruhan, termasuk di
Jawa Barat. Namun, kuliner Sunda tidak didominasi oleh penggunaan daging ayam.
Bahan utama dalam masakan Sunda lebih banyak berasal dari sayuran segar dan
hasil bumi lainnya, yang digunakan untuk memasak hidangan yang sederhana dan
bernutrisi. Contoh hidangan utama dari Sunda yang menggunakan bahan selain ayam
adalah pepes ikan dan aneka tumis sayuran.
Pilihan C: Sedikit Pahit dan Hambar
Masyarakat
Sunda cenderung menghindari rasa pahit dalam hidangan masakan. Meskipun ada
beberapa sayuran pahit seperti daun pepaya yang terkadang diolah, rasa pahit
tidak menjadi karakter utama masakan Jawa Barat. Sebaliknya, masakan Sunda
cenderung berasa segar, sedikit pedas, dan asam. Rasa hambar juga tidak sesuai
dengan masakan Sunda yang penuh cita rasa meski berbumbu sederhana.
Pilihan E: Dominan Terbuat dari Sapi
Daging sapi
merupakan bahan makanan yang umum dalam masakan Jawa Barat, tetapi tidak
mendominasi seperti dalam masakan dari daerah Jawa Timur seperti sate atau
rawon atau Minang dengan rendang. Kuliner Sunda lebih mengandalkan sayuran,
ikan, dan ayam dibandingkan dengan daging sapi. Hidangan yang sering dijumpai,
seperti sayur asem, karedok, dan lalapan, menunjukkan selera makanan yang lebih
condong pada bahan-bahan segar dan tumbuhan.
Mengapa Rasa Sedikit Pedas dan Asam Menjadi Ciri Khas Masakan Jawa Barat ?
Berdasarkan
penjelasan diatas rasa dan bahan dalam masakan Sunda, rasa "sedikit pedas
dan asam" merupakan deskripsi yang paling tepat untuk menggambarkan
masakan Jawa Barat. Gaya memasak yang mengedepankan kesegaran bahan, serta
keseimbangan rasa yang tidak mendominasi, menjadikan rasa pedas dan asam yang
lembut sebagai karakteristik utama. Kombinasi ini membuat sensasi yang
memuaskan namun tetap ringan, sesuai dengan selera masyarakat Sunda yang lebih
suka makanan sederhana dan tidak berlebihan.
Dengan
pilihan bahan yang segar, serta cara penyajian yang tidak terlalu rumit,
masakan Jawa Barat berhasil menciptakan keseimbangan cita rasa yang tidak
ditemukan dalam masakan daerah lain di Indonesia. Sederhana tetapi menggugah
selera, ciri khas pedas dan asam dalam masakan Jawa Barat bukan hanya soal
rasa, melainkan juga merupakan cerminan budaya dan gaya hidup masyarakat Sunda
yang mengutamakan keselarasan dengan alam dan kesederhanaan hidup.