Banyak menggunakan santan dalam masakan merupakan ciri makanan khas daerah ...
a. Sumatra
b. Jawa
Timur
c.
Kalimantan Timur
d. Jawa
Tengah
e. Jawa
Barat
Jawaban: d. Jawa Tengah
Santan
terbuat dari kelapa parut yang diperas dengan air merupakan salah satu bahan
masakan yang paling banyak digunakan dalam kuliner Nusantara. Santan bisa
memberikan rasa gurih, kaya, dan lezat pada berbagai hidangan. Meskipun santan
dapat ditemukan di hampir seluruh penjuru Indonesia, ada satu daerah yang
sangat kental identitas kuliner khasnya dengan penggunaan santan yang banyak
yaitu Jawa Tengah.
Di Jawa
Tengah, santan bukan hanya sekadar bahan pelengkap, tetapi menjadi bahan utama
dalam banyak resep tradisional. Baik itu dalam masakan sehari-hari maupun dalam
hidangan upacara, santan dimasak dalam berbagai bentuk, mulai dari santan
kental hingga santan encer. Proses pembuatan dan penggunaan santan dalam
masakan Jawa Tengah adalah bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan
turun-temurun, menciptakan rasa otentik yang sulit ditiru oleh daerah lain.
Bukan sekadar penambah rasa, santan juga berguna dalam menciptakan tekstur yang lezat pada makanan. Misalnya, dalam hidangan seperti gudeg, masakan khas Yogyakarta dan sebagian daerah Jawa Tengah, santan digunakan untuk merebus nangka muda yang telah dipotong kecil-kecil. Rebusan yang lama dengan santan memberikan rasa gurih serta menyatu dengan bahan lainnya, seperti rempah-rempah dan daun jati.
Rasanya yang manis dan gurih menjadikan gudeg sebagai hidangan yang
sangat ikonik dari Jawa Tengah. Selain itu, masakan seperti tahu tempe bacem,
yang biasa dijumpai di banyak warung makan di Jawa Tengah, juga memanfaatkan
santan untuk menambah kelezatannya. Tahu dan tempe direndam dalam campuran
santan dengan bumbu-bumbu lainnya, yang kemudian dipanggang atau digoreng,
menghasilkan rasa yang lembut, kaya, dan sangat menggoda.
Tidak hanya
terbatas pada masakan rumahan, santan juga sering digunakan dalam hidangan
pesta atau acara tertentu. Salah satunya yaitu lontong opor, sebuah hidangan
berbahan ketupat yang disajikan dengan opor ayam berkuah santan yang kental dan
penuh bumbu rempah. Hidangan ini disajikan pada saat perayaan Lebaran, yang
semakin mempertegas posisi santan dalam tradisi kuliner Jawa Tengah.
Namun,
kegunaan santan tidak terbatas hanya pada makanan berbahan dasar daging atau
sayuran. Hidangan penutup seperti kolak atau sirup santan juga memanfaatkan
santan sebagai bahan utama. Santan memberikan rasa lembut dan manis pada kolak,
terutama ketika dicampur dengan pisang, ubi, atau kolang-kaling yang direbus
bersama gula merah dan daun pandan. Rasanya yang manis dan gurih merupakan ciri
khas yang mudah dikenali dalam makanan penutup khas Jawa Tengah.
Santan dalam Masakan Daerah Lain
Sementara
santan menjadi bahan pokok dalam masakan Jawa Tengah, daerah lain di Indonesia
juga memiliki ciri khas masakan yang menggunakan santan. Di Sumatra, misalnya,
masakan seperti rendang dan kari Padang juga memanfaatkan santan untuk
memberikan kelezatan rasa. Namun, santan di Sumatra cenderung digunakan dalam
masakan berbahan daging yang lebih berbumbu pedas, berbeda dengan penggunaan
santan di Jawa Tengah yang cenderung lebih ringan dan berfokus pada kekayaan
rasa rempah yang lembut.
Di
Kalimantan Timur, santan juga digunakan dalam beberapa hidangan khas, seperti
soto Banjar atau asam pedas ikan. Namun, jumlah penggunaan santan dalam masakan
Kalimantan Timur tidak sebanyak yang terdapat dalam masakan Jawa Tengah.
Makanan khas Kalimantan Timur lebih mengedepankan bahan-bahan asli daerah seperti ikan dan rempah-rempah, dengan santan sebagai pelengkap, bukan sebagai
bahan utama.
Jawa Barat,
dengan hidangan khas seperti nasi liwet atau sate maranggi, memang menggunakan
santan, tetapi penggunaan santan di Jawa Barat cenderung lebih jarang
dibandingkan dengan Jawa Tengah. Masakan Jawa Barat sering mengandalkan
bahan-bahan segar seperti sayur-sayuran dan bumbu. Santan pada masakan Sunda
hanya sebagai pelengkap dalam hidangan tertentu, seperti sayur asem atau nasi
uduk, bukan sebagai bahan masakan utama seperti di Jawa Tengah.
Begitu pula
dengan Jawa Timur, meskipun santan digunakan dalam berbagai masakan seperti
sate kambing dan soto ayam, penggunaan santan tidak seberlimpah di Jawa Tengah.
Santan di Jawa Timur lebih banyak digunakan dalam masakan berbasis daging yang
gurih dengan sedikit rasa pedas. Contoh paling populer adalah sate madura,
meskipun memiliki saus kacang yang kental, kadang-kadang juga menggunakan
santan sebagai bahan pelengkap untuk memberi kelembutan pada daging yang
dibakar.
Mengapa Jawa Tengah Terkenal dengan Penggunaan Santan?
Keberadaan
santan dalam masakan Jawa Tengah bukan hanya sekadar kebiasaan kuliner. Tapi
juga mencerminkan sejarah dan budaya masyarakat setempat yang kaya akan
pengaruh agraris. Tanaman kelapa, sumber utama bahan santan, mudah ditemukan di
hampir seluruh wilayah Jawa Tengah, sehingga menjadi bahan masakan yang sangat
terjangkau. Selain itu, pola konsumsi masyarakat Jawa Tengah lebih mengutamakan
masakan berbasis sayur, tempe, dan daging dalam jumlah yang lebih sedikit,
membuat santan sebagai bahan untuk memberikan rasa gurih yang merata tanpa
mengurangi cita rasa asli bahan utama.
Selain itu,
santan juga menjadi simbol keramahtamahan dalam budaya Jawa Tengah. Masakan
yang menggunakan santan cenderung memiliki rasa yang lezat dan lembut, sehingga
sangat cocok untuk disajikan dalam acara-acara besar, seperti pernikahan atau
hari raya. Hal ini mempertegas bahwa santan bukan hanya bahan masakan, tetapi
juga bagian dari ritual sosial dan budaya yang sangat dihargai dalam kehidupan
masyarakat Jawa Tengah.
Dari segi
kuliner, Jawa Tengah dengan masakan mengandung rempah dan santan, menunjukkan
betapa pentingnya peran bahan-bahan lokal untuk membuat rasa yang khas.
Sementara daerah lain di Indonesia juga memanfaatkan santan dalam masakan
tetapi tidak utama, penggunaan santan menjadi bahan pokok dalam masakan Jawa
Tengah. Oleh karena itu, jawabannya adalah d. Jawa Tengah.