Contoh makanan khas yang banyak mengandung karbohidrat yaitu ...
A. getuk
B. telur
asin
C. telur
ayam betutu
d. rendang
e. sate ayam
Jawaban: A. getuk
Di
Indonesia, makanan tradisional memiliki beragam bentuk dan cita rasa, serta
berperan penting dalam menyediakan sumber energi yang kaya akan kandungan
karbohidrat, protein, dan lemak. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan
khas yang kaya akan nilai gizi, menunjukkan keanekaragaman budaya kuliner
nusantara. Salah satu makanan khas yang banyak mengandung karbohidrat adalah
getuk, yang berasal dari singkong sebagai bahan utamanya.
Getuk sebagai Sumber Karbohidrat Tradisional
Getuk
merupakan makanan tradisional yang terutama ditemukan di daerah Jawa, khususnya
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahan utamanya ubi singkong, yang kaya akan
karbohidrat kompleks. Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta) mengandung
karbohidrat dalam bentuk pati, yang ketika dicerna oleh tubuh dipecah menjadi
gula sebagai sumber energi. Kandungan karbohidrat singkong dalam 100 gram
mencapai sekitar 38 gram, menjadi pilihan makanan pokok bagi masyarakat
pedesaan pada masanya, terutama di daerah yang minim akses beras.
Proses
pembuatan getuk sendiri cukup sederhana namun menggugah selera. Singkong yang
sudah dikukus dihancurkan hingga halus, dicampur dengan gula, dan kadang diberi
pewarna makanan alami seperti pandan atau ubi ungu untuk memberikan variasi
warna. Cita rasa manis dari getuk bukan hanya membuatnya lezat, tetapi juga
memberikan energi tambahan dalam bentuk kalori. Biasanya, getuk disajikan
bersama taburan kelapa parut untuk menambahkan tekstur dan meningkatkan rasa.
Perbandingan Dengan Pilihan Jawaban Lain
Untuk lebih
memahami mengapa getuk menjadi jawaban yang tepat, mari kita analisis setiap
pilihan jawaban lain dalam soal diatas:
B. Telur Asin
Telur asin,
yang umumnya dibuat dari telur bebek, merupakan makanan tradisional dengan cita
rasa asin yang kuat. Telur asin memang kaya akan protein dan lemak sehat,
tetapi hampir tidak mengandung karbohidrat dalam jumlah banyak. Kandungan gizi
utama berupa protein hewani yang dibutuhkan untuk pembentukan jaringan tubuh
dan lemak sebagai sumber energi. Oleh karena itu, telur asin kurang tepat
dijadikan contoh makanan khas yang kaya karbohidrat.
C. Telur Ayam Betutu
Telur ayam
betutu sebenarnya bukan makanan tradisional yang umum dikenal, kemungkinan yang
dimaksud adalah "ayam betutu," yaitu hidangan khas Bali yang dibuat
dari ayam atau bebek dibumbui dengan aneka rempah dan dimasak perlahan. Ayam
betutu kaya akan protein dan lemak, tetapi hampir tidak memiliki kandungan
karbohidrat karena bahan utama adalah daging. Hidangan ini lebih cocok
dijadikan sumber protein daripada karbohidrat.
D. Rendang
Rendang
merupakan masakan tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat,
dan kini terkenal di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Hidangan ini dibuat
dari daging sapi yang dimasak dengan santan dan bumbu kaya rempah. Dalam hal
gizi, rendang tinggi protein dan lemak, terutama dari daging dan santan, namun
rendah karbohidrat. Dengan demikian, rendang lebih tepat sebagai sumber energi
dari protein dan lemak daripada sebagai sumber karbohidrat.
E. Sate Ayam
Sate ayam
merupakan makanan khas Indonesia yang terdiri dari potongan daging ayam lalu
ditusuk, dipanggang, dan disajikan dengan saus kacang atau bumbu kecap.
Meskipun daging ayam mengandung protein yang tinggi dan lemak dalam jumlah
sedang, tapi hampir tidak mengandung karbohidrat. Sebagian orang mungkin
menambahkan lontong atau nasi sebagai pendamping, yang memberikan asupan
karbohidrat, namun sate ayam sendiri tidak termasuk sebagai sumber karbohidrat
Mengapa Getuk Menjadi Pilihan Tepat ?
Dari kelima
pilihan jawaban di atas, hanya getuk yang berbahan dasar singkong, mengandung
karbohidrat dalam jumlah besar. Hal itu berbeda dari pilihan lainnya yang
sebagian besar berbahan dasar protein hewani, seperti telur dan daging, yang
mengutamakan protein serta lemak sebagai sumber energi. Getuk tidak hanya
mengandung karbohidrat, tetapi juga mudah dicerna oleh tubuh, terutama karena
menggunakan bahan yang sudah diolah menjadi bentuk yang halus.
Di
Indonesia, getuk menjadi salah satu contoh bagaimana masyarakat lokal
mengembangkan makanan berbasis karbohidrat dari bahan yang mudah diperoleh.
Makanan seperti getuk menjadi bagian dari kebiasaan kuliner untuk memenuhi
kebutuhan kalori sehari-hari bagi masyarakat dengan aktivitas fisik yang
tinggi, seperti para petani di pedesaan. Di masa lalu, getuk dan berbagai
olahan singkong lainnya menjadi alternatif nasi ketika panen padi sedang
menurun atau di daerah yang tidak cocok untuk pertanian padi.
Perbandingan Getuk dengan Karbohidrat dari Beras dan Jagung
Sebagai
sumber energi, getuk dengan kandungan karbohidrat bisa dibandingkan dengan nasi
atau olahan jagung. Namun, keunikan dari singkong adalah bisa ditanam pada
lahan yang relatif kurang hara. Jika dibandingkan dengan beras, yang
membutuhkan irigasi baik dan lahan subur, singkong jauh lebih mudah dikelola.
Jagung, meskipun juga mudah ditanam, lebih sering dikonsumsi sebagai nasi
jagung di beberapa daerah, sementara singkong memiliki beragam olahan, salah
satunya adalah getuk.
Getuk,
sebagai salah satu masakan khas kuliner Indonesia, menunjukkan bagaimana
masyarakat setempat beradaptasi dengan kondisi geografis dan sumber daya alam
yang tersedia. Dengan kandungan karbohidrat, getuk menyediakan energi bagi
banyak orang dan menjadi simbol keragaman kuliner Nusantara. Menjaga
keberlanjutan makanan tradisional seperti getuk bukan hanya melestarikan
sejarah, tetapi juga menyediakan pilihan makanan sehat yang kaya energi bagi
masyarakat modern yang ingin tetap membawa nilai budaya.