Salah satu bukti keberhasilan proses sosialisasi seseorang adalah ...
a. memiliki
teman dan relasi yang luas
b. mampu
menghayati dan melakukan nilai serta norma dengan benar
c. mampu
memanfaatkan keberadaan orang lain
d. memiliki
kekuasaan dan wewenang dalan masyarakat
e. mampu
memenuhi setiap kebutuhan hidup
Jawaban: b. mampu menghayati dan melakukan nilai serta norma dengan benar
Proses
sosialisasi, baik disadari atau tidak, berpengaruh dalam pembentukan karakter
dan perilaku seseorang dalam masyarakat. Hal it merupakan proses di mana
seseorang belajar, bersosialisasi dengan orang lain, dan akhirnya menerapkan
norma serta nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok sosial. Dalam banyak hal,
sosialisasi menjadi landasan utama yang memungkinkan seseorang untuk menjadi
anggota masyarakat secara utuh. Namun, bagaimana kita menilai apakah seseorang
telah berhasil melewati proses sosialisasi ? Salah satu indikator yaitu mampu
dalam menghayati dan melakukan nilai serta norma dengan benar.
Menghayati Nilai dan Norma Bukti Sosialisasi Berhasil
Nilai dan
norma merupakan aturan tidak tertulis yang membentuk tata cara interaksi dalam
masyarakat. Nilai adalah konsep atau keyakinan yang dianggap baik dan pantas,
sementara norma merupakan pedoman perilaku yang diharapkan untuk diikuti.
Ketika seseorang mampu menghayati, atau lebih tepatnya memahami nilai dan norma
masyarakat, maka tidak hanya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi juga mengapa
hal itu penting. Penghayatan menunjukkan adanya pemahaman bahwa nilai dan norma
bukan sekadar aturan, melainkan pedoman dari kebersamaan sosial dan keadilan.
Kemampuan
untuk melakukan nilai dan norma dengan benar menegaskan bahwa seseorang telah
mencapai tingkat sosialisasi yang tinggi. Hal itu bukan hanya soal mengikuti
aturan demi menghindari hukuman sosial, tetapi soal menyesuaikan tindakan
dengan harapan bersama secara konsisten. Misalnya, seseorang yang menghayati
norma kejujuran akan tetap jujur meskipun tidak ada yang mengawasi, karena ia
memahami bahwa kejujuran adalah dasar dari kepercayaan sosial.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Ada beberapa
plihan jaaban lain yang juga bisa dipertimbangkan dalam melihat bukti
keberhasilan sosialisasi. Namun, setiap plihan memiliki batasan tertentu yang
menjadi kurang tepat jika dibandingkan dengan kemampuan menghayati dan
melakukan nilai serta norma.
a. Memiliki Teman dan Relasi yang Luas
Memiliki
teman dan relasi yang luas sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang telah
berhasil bersosialisasi. Namun, memiliki banyak teman bukanlah bukti bahwa
seseorang tersebut memahami nilai-nilai dasar masyarakat atau bertindak
berdasarkan norma yang benar. Banyak orang yang memiliki jaringan sosial yang
luas, tetapi mereka tidak selalu mengikuti norma dengan benar atau memahami
nilai-nilai yang mendasari hubungan sosial. Seseorang bisa saja memiliki banyak
teman tetapi berperilaku manipulatif atau tidak etis. Oleh karena itu, meskipun
penting, relasi yang luas tidak secara langsung menunjukkan keberhasilan
bersosialisasi.
c. Mampu Memanfaatkan Keberadaan Orang Lain
Kemampuan
untuk memanfaatkan keberadaan orang lain menunjukkan keterampilan interpersonal
yang cerdik, tetapi bukan berarti seseorang tersebut telah berhasil dalam
proses sosialisasi. Orang yang manipulatif juga bisa memanfaatkan orang lain
dengan baik, tetapi hal itu justru bertentangan dengan nilai dan norma dalam
masyarakat. Memanfaatkan orang lain bisa berujung pada pembohongan, yang justru
menjadi indikator kegagalan sosialisasi. Ketika bersosialisasi yang berhasil
menunjukkan hubungan saling menghormati, bukan pemanfaatan sepihak.
d. Memiliki Kekuasaan dan Wewenang dalam Masyarakat
Memiliki
kekuasaan dan wewenang dalam masyarakat dapat menjadi bukti keberhasilan dalam
hal status sosial atau profesional, tetapi belum tentu berhubungan dengan
keberhasilan sosialisasi. Banyak orang yang memiliki wewenang, namun gagal
dalam menjalankan tanggung jawab sosial sesuai norma yang berlaku. Kekuasaan
bisa diperoleh melalui banyak cara, termasuk cara yang tidak etis, dan tidak
selalu mencerminkan pemahaman atau penghayatan terhadap nilai sosial. Oleh
karena itu, kepemilikan wewenang tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai
keberhasilan bersosialisasi.
e. Mampu Memenuhi Setiap Kebutuhan Hidup
Memenuhi
kebutuhan hidup merupakan salah satu tujuan dasar setiap seseorang, namun lebih
berkaitan dengan kemampuan ekonomi dan keuangan daripada keberhasilan
sosialisasi. Orang yang mampu memenuhi kebutuhan tidak selalu mengikuti norma
yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya, ada seseorang yang kaya raya tetapi
mendapatkan kekayaan tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan norma
sosial. Oleh karena itu, kemampuan memenuhi kebutuhan hidup lebih merupakan
indikator keberhasilan pribadi atau material, bukan hasil dari bersosialisasi
yang baik.
Mengapa Nilai dan Norma Menjadi Tolok Ukur Utama ?
Pada
dasarnya, nilai dan norma merupakan landasan dari setiap interaksi sosial.
Tanpa pemahaman terhadap keduanya, masyarakat akan kehilangan pedoman untuk
bertindak dan berinteraksi. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menerapkan
norma dengan benar menunjukkan bahwa ia telah menempatkan diri sebagai bagian
dari masyarakat sosial.
Ketika nilai
dan norma dihayati, tindakan yang diambil akan sejalan dengan kepentingan
bersama. Hal itu berarti seseorang tidak bertindak hanya untuk kepentingannya
sendiri, tetapi juga untuk menjaga hubungan dalam masyarakat. Sosialisasi bukan
hanya soal belajar bagaimana berbicara atau berinteraksi dengan orang lain,
tetapi juga bagaimana menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Keberhasilan
dalam proses sosialisasi bukan hanya tentang berinteraksi dengan orang lain
atau memiliki relasi yang luas. Juga bukan soal memiliki kekuasaan atau
kemampuan untuk memanfaatkan orang lain. Keberhasilan sosialisasi yaitu
kemampuan seseorang untuk menghayati dan melakukan nilai serta norma dengan
benar. Dengan begitu menunjukkan bahwa seseorang bukan hanya memahami aturan
sosial, tetapi juga sekaligus menjadikan bagian dari kehidupannya sehari-hari.
Keberhasilan sosialisasi terwujud dalam tindakan yang sejalan dengan
nilai-nilai bersama, menciptakan kerukunan dalam bermasyarakat.