Mengetahui Kata-Kata Arkais dalam Teks Serta Makna dan Contohnya

 

Mengetahui Kata-Kata Arkais dalam Teks Serta Makna dan Contohnya


 

Kata arkais berasal dari bahasa Yunani "arkhaikos" yang berarti "kuno" atau "tua". Dalam bahasa Indonesia, kata arkais didefinisikan sebagai kata yang sudah jarang atau tidak pernah digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata arkais biasa ditemukan dalam teks-teks kuno seperti cerita hikayat, naskah, prasasti, dan karya sastra lama.

 

Ciri-ciri Kata Arkais

Kata arkais memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan kata-kata modern. Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:

  • Memiliki ejaan yang berbeda dengan kata modern.
  • Memiliki makna yang berbeda dengan kata modern.
  • Penggunaannya terbatas pada konteks tertentu, seperti teks kuno atau karya sastra.
  • Memiliki nuansa yang kuno dan formal.

 

Contoh Kata Arkais

Berikut adalah beberapa contoh kata arkais beserta maknanya:

  • Abdi: budak
  • Ayu: cantik
  • Bagai: seperti
  • Cakap: pandai
  • Dewata: dewa
  • Gatra: tubuh
  • Hamba: budak
  • Indah: cantik
  • Jaya: kemenangan
  • Kanca: sahabat


Fungsi Kata Arkais

Kata arkais memiliki beberapa fungsi penting dalam bahasa, di antaranya:

  • Memberikan nuansa kuno dan formal pada teks.
  • Memperkaya ragam bahasa dan menambah keindahan bahasa.
  • Menunjukkan kekayaan budaya bangsa.
  • Membantu memahami teks-teks kuno dan karya sastra lama.

 

Karakteristik Kata Arkais dalam Teks

Untuk menemukan kata arkais dalam teks, Anda dapat memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Kata-kata yang ejaannya berbeda dengan kata modern.
  • Kata-kata yang maknanya tidak bisa dipahami dengan mudah oleh orang awam.
  • Kata-kata yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
  • Kata-kata yang memiliki nuansa kuno dan formal.

 

Menemukan Kata Arkais dalam Teks

Mari kita amati sebuah teks berikut:

  • Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Diambilnya air susu harimau itu, lalu diteteskannya ke dalam mata Puteri Kemala Sari. Seketika itu juga sakit matanya itu sembuhlah.

Dalam teks diatas, terdapat beberapa kata arkais yang menarik untuk dikaji, yaitu:

  • Hatta: Kata ini berarti "hingga" atau "sampai".
  • Beranak muda: Kata ini berarti "baru melahirkan".
  • Gendang: Kata ini berarti "bagian perut harimau yang berisi susu".
  • Diteteskan: Kata ini berarti "dijatuhkan setetes demi setetes".
  • Seketika itu juga: Kata ini berarti "saat itu juga".

 

Mengetahui Makna Kata Arkais

Kata-kata arkais memberikan nuansa kuno dan mistis pada teks. Kata "hatta" dan "seketika itu juga" menunjukkan alur cerita yang cepat dan dramatis. 


Kata "beranak muda" dan "gendang" menghadirkan gambaran yang jelas tentang bahan obat yang digunakan untuk menyembuhkan Puteri Kemala Sari.

 

Penggunaan kata arkais pada cerita diatas juga menunjukkan nuansa budaya di mana teks tersebut diciptakan. Kata "ahli nujum" menunjukkan kepercayaan masyarakat pada ilmu nujum pada masa lampau. 


Penggunaan kata "gendang" untuk merujuk pada kantong susu harimau juga menunjukkan pengetahuan masyarakat tentang anatomi hewan tersebut.


 Baca Juga: Kata Arkais dalam Hikayat Bayan Budiman Mengenang Cerita Melayu Klasik

                   Jejak Penulis Hilang Mengapa Salah Satu Ciri Hikayat Disebut Anonim

                   Bahasa Melayu Kuno Ciri Bahasa yang Dominan dalam Cerita Hikayat

                   Memahami Bahasa Melayu Melalui Kata Arkais dalam Hikayat Indera Bangsawan


Memahami Nilai Kata Arkais

Kata arkais bukan sekadar kata-kata usang yang tidak lagi digunakan. Kata-kata arkai memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. 


Dengan mempelajari kata arkais, kita dapat memahami bagaimana bahasa berkembang dan berubah dari masa ke masa. Kita juga dapat memperoleh wawasan tentang budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat pada masa lampau.

LihatTutupKomentar