Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah

Amanat Yang Tersirat Dalam Kutipan Sastra Klasik Tersebut Adalah


Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.

 

Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah

 

a. Basmilah jika melihat kejahatan

b. Jangan menyombongkan diri

c. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan

d. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan

e. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan

 

Jawaban: d. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan

 

Hikayat penggalan cerita diatas termasuk jenis cerita heroik, sarat dengan pesan moral yang tak lekang oleh waktu. Salah satu amanat yang tertanam dalam Hikayat Indera Bangsawan yaitu tentang pentingnya menolong orang yang dalam kesulitan.

 

Dalam kutipan yang disajikan, kita diajak memahami kisah Indera Bangsawan yang mendengar kabar bahwa kesembilan putra raja berniat membunuh seekor buraksa. Sadar akan kehebatan buraksa dan ketidakmampuan orang lain untuk mengalahkannya, Indera Bangsawan dengan penuh keberanian menghadap raja dan menawarkan bantuannya.

 

Sikap Indera Bangsawan menunjukkan nilai kemanusiaan yang luhur. Ia tidak ragu untuk melangkah maju, mengesampingkan rasa takut demi menolong raja dan rakyatnya dari bahaya buraksa. Keteguhan hatinya menjadi teladan bagi kita semua bahwa ketika orang lain membutuhkan pertolongan, kita haruslah senantiasa membantu orang lain yang mengalami kesusahan.

 

Kisah Indera Bangsawan bukan hanya tentang kekuatan dan kesaktian, tetapi juga tentang pentingnya rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Di tengah kesulitan, selalu ada harapan dan pertolongan yang datang dari seseorang yang berhati mulia.

 

Amanat Hikayat Indera Bangsawan menjadi pengingat bagi kita untuk selalu siap sedia membantu orang lain yang membutuhkan, tanpa pamrih dan tanpa rasa takut. Dengan menanamkan nilai-nilai ini dalam diri, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

 

Berikut beberapa sikap yang bisa diteladani dari amanat Hikayat Indera Bangsawan:

  • Keberanian: Indera Bangsawan menunjukkan keberaniannya dengan menghadap raja dan menawarkan bantuan untuk membunuh buraksa, meskipun dia tahu bahwa buraksa adalah makhluk yang sangat kuat.
  • Kemanusiaan: Sikap Indera Bangsawan didorong oleh rasa kemanusiaan dan keinginannya untuk menolong orang lain yang membutuhkan.
  • Kepedulian: Indera Bangsawan menunjukkan kepeduliannya terhadap raja dan rakyatnya dengan menawarkan bantuannya.
  • Empati: Indera Bangsawan dapat memahami kesulitan yang dihadapi oleh raja dan rakyatnya, dan dia tergerak untuk membantu mereka.
  • Kasih sayang: Amanat Hikayat Indera Bangsawan mengajak kita untuk saling mengasihi dan membantu satu sama lain.

Dengan memahami amanat Hikayat Indera Bangsawan, kita diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita bersama-sama membangun masyarakat yang saling tolong menolong dan penuh kasih sayang.

 

Berikut beberapa poin penting dalam amanat cerita hikayat diatas:

  • Memperjelas makna amanat: Penulisan ulang menekankan pada makna amanat yang terkandung dalam kutipan hikayat, yaitu pentingnya menolong orang yang sedang dalam kesulitan.
  • Memberikan contoh nyata: Contoh nyata tentang sikap Indera Bangsawan ditambahkan untuk memperkuat pemahaman pembaca tentang amanat hikayat.
  • Menghubungkan amanat dengan kehidupan modern: Penulisan ulang menghubungkan amanat hikayat dengan konteks kehidupan modern, sehingga pesannya terasa lebih sesuai dan bermakna bagi pembaca saat ini.
  • Menggunakan bahasa yang lebih lugas dan mudah dipahami: Bahasa dalam penulisan ulang diupayakan lebih lugas dan mudah dipahami oleh pembaca awam.

 

Dengan demikian, diharapkan penulisan ulang bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang amanat yang terkandung dalam hikayat Indera Bangsawan, serta membuat pembaca untuk menerapkan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

LihatTutupKomentar