Banyak orang senang mengikuti tren terbaru, terutama dalam
dunia bisnis. Terutama di kota-kota besar, minat masyarakat terhadap belanja
online semakin meningkat. Hal ini tidak mengherankan mengingat banyaknya situs
belanja online yang bersaing menawarkan diskon menarik kepada konsumen.
Tren bisnis saat ini semakin bergeser ke arah online.
Dahulu, seseorang harus pergi ke pangkalan ojek untuk mendapatkan transportasi,
tetapi sekarang segalanya bisa diatur melalui smartphone.
Dengan layanan ojek online, orang tidak perlu repot mencari
ojek di pangkalan, melainkan cukup dengan duduk santai di rumah dan memesan
lewat aplikasi. Inilah yang membuat banyak orang beralih menggunakan layanan
online karena lebih praktis dan efisien.
Fenomena ini juga menarik bagi para pelaku bisnis yang
melihat peluang besar dalam bisnis online. Mereka percaya bahwa membuka bisnis
online lebih menguntungkan dibandingkan dengan bisnis offline karena lebih
diminati oleh masyarakat.
Namun, apakah benar demikian? Mari kita bandingkan antara
bisnis online dan offline untuk melihat perkiraan keuntungan dari kedua model
bisnis tersebut.
Bisnis Online
Bisnis online memang menawarkan potensi keuntungan yang
besar. Lihat saja banyaknya situs e-commerce di Indonesia, mulai dari Lazada
hingga Matahari Mall. Hanya dengan duduk di depan laptop, seseorang bisa
membuka bisnis online.
Karakteristik bisnis online antara lain:
- Tidak Perlu Tempat Fisik: Modal utama untuk memulai bisnis online adalah gadget atau bisa juga memakai laptop agar pengalaman berbisnis online lebih maksimal dan koneksi internet untuk membuat situs web. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyewa atau membeli tempat fisik untuk toko.
- Mencapai Pasar yang Luas: Dunia maya memiliki jangkauan yang luas. Orang dari berbagai belahan dunia dapat mengakses situs web Anda. Selain itu, toko online dapat beroperasi 24 jam sehari, memberikan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh toko fisik.
- Praktis dalam Transaksi: Pembayaran dalam belanja online lebih praktis, dan tidak memerlukan pertukaran uang secara langsung seperti misalnya saat akan membeli barang melalui aplikasi oren jika memiliki saldo bisa langsung membayar barang yang akan dibeli, atau juga saat akan membeli keperluan rumah tangga melalui OJOL Mart bisa memakai pembayaran online yang tersedia.
- Risiko Yang Rendah: Karena modal yang dikeluarkan lebih sedikit, ga juga sih sebenernya kalo dibilang bisnis online lebih sedikit modal kadang juga ada pebisnis online yang sukses dengan modal cukup besar untuk ngembangin bisnisnya, risiko kerugian pun lebih rendah, tapi itu juga tergantung omsetnya.
Namun, bisnis online juga memiliki kelemahan, seperti
kesulitan dalam membangun kepercayaan konsumen dan risiko penipuan yang lebih
tinggi.
Bisnis Offline
Meskipun bisnis offline kalah populer dibandingkan dengan bisnis online, tetapi tetap memiliki keunggulan tersendiri.
Berikut adalah beberapa karakteristik bisnis offline:
- Dipercayai Konsumen: Toko fisik cenderung lebih dipercayai oleh konsumen karena mereka dapat melihat dan mencoba langsung produk yang akan mereka beli.
- Fasilitas Kredit yang Lebih Mudah: Pelaku bisnis offline lebih mudah mendapatkan kredit dari bank karena aset bisnis mereka dapat dijadikan jaminan
- Modal yang Besar: Pendirian bisnis offline umumnya membutuhkan investasi modal awal yang besar. Mulai dari pembelian atau sewa tempat usaha hingga kebutuhan akan stok barang, biaya yang diperlukan bisa sangat tinggi.
- Keterbatasan Pasar: Toko fisik biasanya hanya dapat menjangkau pasar lokal atau regional, sehingga potensi pasar terbatas.
- Keterbatasan Waktu: Toko offline biasanya terbatas oleh jam operasionalnya, yang sering kali tidak dapat bersaing dengan keberadaan bisnis online yang dapat beroperasi 24 jam sehari.
Pada kesimpulannya, bisnis online memang sedang tren dan
memiliki banyak keunggulan. Namun, hal itu tidak berarti bahwa bisnis offline
tidak memiliki peluang. Modal kepercayaan konsumen masih menjadi kunci utama,
yang dapat diperoleh dengan baik melalui bisnis offline.
Sebelum memutuskan membuka bisnis, baik offline maupun
online, penting untuk melakukan perhitungan matang terlebih dahulu. Jika modal
terbatas, maka bisnis online bisa menjadi pilihan yang lebih realistis. Yang
terpenting adalah untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi, Bisa juga
dengan menerapkan metode kedua bisnis secara bersamaan disatu sisi memiliki
bisnis offline misal mempunyai toko kios pakaian sekaligus dengan menerapkan
metode bisnis online.
Semoga pembahasan ini dapat memberikan gambaran yang lebih
jelas mengenai perbedaan antara media promosi offline dan online serta membantu
Anda dalam memilih model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Anda.
Demikkianlah artikel kami yang berjudul jelaskan perbedaan
antara media promosi secara offline dan online, dan terimakasih sudah
berkunjung diblog kami.