Yang bukan termasuk kalimat fakta di bawah ini adalah ...

 

Yang bukan termasuk kalimat fakta di bawah ini adalah

Yang bukan termasuk kalimat fakta di bawah ini adalah ...

 

a. Salah satu daerah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa adalah Jawa Barat

b. Sekitar 70% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber makanan pokok

c. Warga Papua sepertinya banyak yang menempuh pendidikan di luar pulaunya

d. Sagu dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Papua dan sebagian Maluku

e. BPS (2021) menyebut telah terjadi 5.787 korban bunuh diri maupun percobaan bunuh diri

 

Jawaban: c. Warga Papua sepertinya banyak yang menempuh pendidikan di luar pulaunya

 

Dalam kaidah bahasa Indonesia, kalimat fakta adalah kalimat yang berisi kebenaran objektif dan dapat dibuktikan melalui data, penelitian, atau peristiwa nyata. Kalimat fakta tidak mengandung unsur perasaan, dugaan, atau opini pribadi. 


Sebaliknya, kalimat opini berisi pendapat, tafsiran, atau pernyataan yang bersifat subjektif, sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara pasti.

 

Untuk menentukan mana kalimat yang bukan fakta, kita harus memperhatikan kata-kata yang mengandung unsur ketidakpastian atau penilaian pribadi, seperti mungkin, tampaknya, sepertinya, menurut saya, diduga, dan sebagainya.

 

 

Perbandingan Setiap Pilihan Jawaban

Berikut penjelasan satu per satu opsi untuk menentukan kalimat mana yang bukan fakta.

 

a. Salah satu daerah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa adalah Jawa Barat.

Kalimat ini faktual karena bisa dibuktikan melalui data pertanian. Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Barat memang termasuk daerah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa, bersama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pernyataan ini bersifat objektif dan terukur, sehingga termasuk kalimat fakta.

 

b. Sekitar 70% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber makanan pokok.

Kalimat ini juga termasuk fakta. Data konsumsi pangan nasional menunjukkan bahwa beras merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Persentase “70%” mencerminkan data yang dapat diverifikasi, meskipun mungkin bersifat estimasi statistik. Selama sumbernya jelas dan dapat diuji kebenarannya, maka kalimat ini tergolong fakta kuantitatif.

 

c. Warga Papua sepertinya banyak yang menempuh pendidikan di luar pulaunya.

Nah, di sinilah letak kalimat yang bukan fakta.


Kata “sepertinya” mengindikasikan keraguan atau dugaan pribadi tanpa dasar data yang pasti. Kalimat ini tidak menyebutkan angka, lembaga, atau sumber yang dapat memverifikasi kebenarannya. Oleh karena itu, pernyataan ini termasuk kalimat opini, karena bersifat subjektif dan belum tentu benar secara empiris.


Seseorang bisa berpendapat demikian berdasarkan pengamatan terbatas, tetapi tanpa bukti statistik atau penelitian, pernyataan ini tidak bisa dikategorikan sebagai fakta.

 

d. Sagu dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Papua dan sebagian Maluku.

Pernyataan ini faktual, karena dapat dibuktikan melalui kajian antropologi dan kebiasaan budaya masyarakat setempat. Sagu memang merupakan bahan makanan pokok di sebagian besar wilayah Papua dan Maluku. 


Data ini telah dikutip dalam kajian pangan nasional serta laporan Badan Ketahanan Pangan. Jadi, kalimat ini tergolong fakta kultural.

 

e. BPS (2021) menyebut telah terjadi 5.787 korban bunuh diri maupun percobaan bunuh diri.

Ini juga merupakan kalimat fakta, sebab mengandung sumber resmi (BPS) dan data angka yang konkret. Fakta yang bersumber dari lembaga pemerintah memiliki validitas tinggi karena berdasarkan hasil pengumpulan data yang sistematis. Selama tidak terjadi kesalahan kutipan, kalimat ini termasuk fakta yang kuat secara ilmiah.

 

 

Mengapa Opsi (C) Bukan Fakta

Opsi (c) merupakan pernyataan dugaan. Kata “sepertinya” membuat kalimat itu kehilangan sifat objektifnya.

Kalimat fakta harus mampu menjawab pertanyaan:

  • Apakah bisa dibuktikan?
  • Apakah sumbernya jelas?
  • Apakah bersifat tetap walau pendapat orang berbeda?

 

Pada kalimat (c), semua pertanyaan itu tidak dapat dijawab dengan pasti. Maka, kalimat tersebut bukan fakta, melainkan opini pribadi yang bersifat spekulatif.

 

 

Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat yang bukan termasuk fakta adalah: (c.) Warga Papua sepertinya banyak yang menempuh pendidikan di luar pulaunya.

 

  • Kalimat ini termasuk opini karena mengandung unsur dugaan (sepertinya) dan tidak didukung oleh info data.
  • Sementara kalimat lainnya merupakan fakta karena bisa diverifikasi melalui data, penelitian, atau sumber resmi.

 

Kemampuan memahami perbedaan antara fakta dan opini akan membantu kita menjadi pembaca yang cerdas, kritis, dan bijak dalam menilai informasi.

LihatTutupKomentar