Yang bukan merupakan ciri dari teks argumentasi adalah ...
A. hasil
rekayasa
B. berisikan
pendapat penulis
C. pendapat
disertai alasan yang logis dan fakta yang kuat
D. memiliki
data factual
Jawaban: A. hasil rekayasa
Teks argumentasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap suatu gagasan dengan cara menyajikan pendapat yang disertai bukti dan alasan yang masuk akal.
Berbeda dari teks deskripsi yang menggambarkan sesuatu,
atau teks eksposisi yang menjelaskan suatu hal secara informatif, teks
argumentasi menuntut adanya pembuktian logis dan faktual atas klaim yang
diajukan penulis.
Dalam
konteks akademik maupun jurnalistik, teks argumentatif menjadi media bagi
seseorang untuk menyampaikan pandangan, menanggapi isu sosial, serta membangun
opini publik berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-Ciri Teks Argumentasi
Agar sebuah tulisan dapat dikategorikan sebagai teks argumentasi, harus memenuhi sejumlah ciri utama berikut:
Berisikan pendapat atau pandangan penulis.
Penulis menyampaikan opini pribadi terhadap suatu permasalahan tertentu. Pendapat ini bersifat subjektif, namun harus didukung bukti objektif.
Pendapat disertai alasan yang logis.
Argumen harus dibangun dengan nalar yang kuat, bukan dengan asumsi atau perasaan semata.
Menggunakan data dan fakta yang valid.
Fakta menjadi dasar utama agar teks argumentasi memiliki kekuatan meyakinkan. Fakta dapat berupa hasil penelitian, data statistik, atau laporan resmi dari lembaga terpercaya.
Bertujuan untuk meyakinkan pembaca.
Tujuan utama teks argumentasi bukan hanya memberi tahu, melainkan memengaruhi sikap dan pola pikir pembaca.
Struktur penulisan sistematis.
Umumnya
terdiri dari tiga bagian: tesis (pernyataan pendapat), argumentasi (alasan dan
bukti), serta penegasan ulang pendapat (kesimpulan).
Mengapa “Hasil Rekayasa” Bukan Ciri Teks Argumentasi
Pilihan A.
hasil rekayasa menjadi jawaban yang tepat karena hal tersebut bertentangan
dengan hakikat teks argumentasi. Teks argumentasi menuntut kejujuran data dan
kebenaran fakta, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
Kata
rekayasa berarti sesuatu yang dibuat-buat, dimanipulasi, atau tidak sesuai
kenyataan. Jika teks argumentasi dibangun atas dasar rekayasa, maka tulisan
tersebut kehilangan sifat objektif dan tidak lagi dapat dipercaya.
Dengan kata
lain, rekayasa data atau fakta akan merusak kredibilitas argumen. Tulisan
semacam itu tidak lagi bersifat argumentatif, melainkan hanya opini tanpa dasar
yang sahih.
Perbandingan Pilihan Jawaban Lain
Untuk memperkuat pemahaman, berikut penjelasan terhadap pilihan jawaban lainnya:
B. Berisikan pendapat penulis
Benar. Pendapat atau opini penulis menjadi bagian dari teks argumentatif. Tanpa adanya pendapat, teks akan kehilangan arah dan tujuan persuasifnya.
C. Pendapat disertai alasan yang logis dan fakta yang kuat
Benar. Ini merupakan ciri paling penting karena kekuatan teks argumentasi terletak pada kemampuan penulis dalam menghubungkan logika berpikir dengan bukti faktual.
D. Memiliki data faktual
Benar. Data
faktual menunjukkan bahwa teks argumentasi didasarkan pada kenyataan, bukan
asumsi atau rekayasa. Fakta menjadi bukti yang memperkuat klaim penulis.
Dengan
demikian, hanya pilihan A. hasil rekayasa yang tidak sesuai dengan
karakteristik teks argumentasi.
Pentingnya Keaslian dalam Teks Argumentatif
Dalam
penulisan akademik, keaslian data merupakan hal yang mutlak. Penulis
argumentatif harus menghindari plagiarisme, fabrikasi (pembuatan data palsu),
atau falsifikasi (pemalsuan data).
Teks
argumentatif yang dilandasi rekayasa justru menimbulkan disinformasi dan
menurunkan kepercayaan pembaca. Oleh sebab itu, integritas ilmiah menjadi
pondasi dalam setiap argumen yang disampaikan.
Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa teks argumentasi memiliki ciri-ciri utama
berupa penyampaian pendapat penulis yang didukung alasan logis dan data faktual
yang kuat. Tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan pembaca terhadap kebenaran
suatu gagasan.
Sementara
itu, “hasil rekayasa” bukan ciri teks argumentasi, karena bertentangan dengan
prinsip kejujuran, kebenaran, dan rasionalitas.

