Seorang pelari akan didiskualifikasi apabila melakukan kesalahan start sebanyak ...

 

Seorang pelari akan didiskualifikasi apabila melakukan kesalahan start sebanyak

Seorang pelari akan didiskualifikasi apabila melakukan kesalahan start sebanyak ...

 

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

d. 4 kali

e. 5 kali

 

Jawaban: b. 2 kali

 

Start merupakan momen awal yang menjadi penentu kecepatan dan posisi pelari sejak detik pertama perlombaan dimulai. Oleh karena itu, aturan mengenai start diatur dengan sangat ketat, termasuk ketentuan tentang kesalahan start (false start) yang bisa menyebabkan pelari didiskualifikasi dari perlombaan.

 

Pengertian Kesalahan Start (False Start)

Kesalahan start atau false start terjadi ketika seorang pelari melakukan gerakan mendahului aba-aba resmi dari starter, yaitu sebelum terdengar suara tembakan pistol start atau perintah “ya” dalam perlombaan tingkat sekolah. Gerakan sekecil apa pun, seperti mengangkat pinggul terlalu cepat atau melangkah sebelum aba-aba, dianggap sebagai bentuk kesalahan start.

 

Start yang dilakukan dengan benar adalah ketika pelari benar-benar diam dan fokus mendengarkan aba-aba dari starter:

  • “Bersedia” - pelari bersiap di belakang garis start.
  • “Siap” - pelari menempatkan posisi tubuh condong ke depan dengan berat badan seimbang di antara tangan dan kaki.
  • Aba-aba tembakan pistol atau “ya” - pelari mulai berlari dengan secepat mungkin.

 

Jika pelari bergerak sebelum aba-aba terakhir diberikan, maka hal itu dianggap sebagai kesalahan start.

 

 

Ketentuan Diskualifikasi

Menurut aturan pembelajaran umum di sekolah, seorang pelari akan didiskualifikasi setelah melakukan kesalahan start sebanyak dua kali. Artinya, pada kesalahan pertama, pelari masih diberikan peringatan agar lebih berhati-hati dalam start berikutnya. 


Namun, jika kesalahan serupa dilakukan lagi untuk kedua kalinya, pelari tersebut langsung dinyatakan gugur atau didiskualifikasi dari lomba dan tidak boleh melanjutkan perlombaan.

 

Aturan ini diterapkan untuk melatih kedisiplinan dan konsentrasi siswa dalam memulai lomba. Selain itu, aturan dua kali kesalahan dianggap cukup adil karena memberikan kesempatan bagi pelari untuk memperbaiki kesalahan pertama yang mungkin disebabkan oleh gugup atau kurang fokus.

 

 

Perbandingan dengan Aturan Internasional

Dalam ajang perlombaan resmi tingkat internasional, seperti Kejuaraan Dunia Atletik atau Olimpiade, aturan mengenai kesalahan start jauh lebih ketat. Berdasarkan peraturan World Athletics (dahulu IAAF), setiap pelari yang melakukan kesalahan start satu kali langsung didiskualifikasi. 


Tidak ada lagi kesempatan kedua. Hal ini diterapkan untuk menjaga profesionalitas dan keadilan antar peserta, karena kecepatan reaksi start merupakan bagian dari keterampilan yang harus dikuasai atlet tingkat dunia.

 

 

Alasan Pentingnya Aturan Start

Aturan mengenai kesalahan start diberlakukan untuk menjaga keadilan dan ketertiban dalam perlombaan. Tanpa aturan ini, peserta bisa dengan sengaja mencoba mencuri start agar memperoleh keuntungan waktu. Selain itu, false start dapat mengganggu konsentrasi pelari lain, menunda perlombaan, dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi semua peserta maupun ofisial lomba.

 

Oleh karena itu, kedisiplinan dan konsentrasi menjadi faktor utama dalam melakukan start. Pelari dituntut untuk mampu menahan diri dan fokus pada aba-aba starter.

 

 

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang pelari akan didiskualifikasi apabila melakukan kesalahan start sebanyak dua kali. Pada kesalahan pertama, pelari masih diberi peringatan, namun apabila kesalahan yang sama terjadi lagi, maka ia dinyatakan gagal mengikuti lomba. 


Aturan ini menanamkan nilai-nilai penting seperti disiplin, ketelitian, dan sportivitas, yang merupakan bagian penting dalam pendidikan jasmani dan olahraga.

 

Dengan demikian, seorang pelari harus mampu menjaga fokus, menenangkan diri sebelum lomba, dan mengikuti aba-aba starter dengan cermat agar dapat melakukan start yang sempurna dan terhindar dari diskualifikasi.

 

Jawaban yang benar: b. 2 kali.

LihatTutupKomentar