Limbah keras yang berasal dari daerah pesisir adalah ...
a. Cangkang
kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, dan tulang ikan
b. Limbah
kayu pinus, kayu albasia, dan kayu kamper
c. Tulang
ternak sapi, kerbau, dan kambing
d. Pecahan
kaca, pecahan keramik, dan potongan logam
Jawaban: a.
Cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, dan tulang ikan
Karakteristik Limbah Keras dari Daerah Pesisir
Limbah keras
dari daerah pesisir memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan limbah
dari daerah lain seperti pegunungan atau perkotaan. Ciri-cirinya antara lain:
- Berasal dari ekosistem laut atau pantai, seperti hasil tangkapan ikan, moluska, dan biota laut lainnya.
- Mengandung unsur kalsium, seperti pada cangkang kerang dan tulang ikan.
- Bersifat keras, kuat, dan tahan lama, sehingga cocok dijadikan bahan dasar kerajinan.
- Diperoleh dari kegiatan nelayan dan pengolahan hasil laut, yang menghasilkan limbah padat organik.
Jenis-Jenis Limbah Keras dari Daerah Pesisir
Beberapa
contoh limbah keras yang berasal dari daerah pesisir adalah:
Cangkang Kerang
Cangkang
kerang merupakan limbah keras yang banyak ditemukan di kawasan pantai. Bahan
ini tersusun dari kalsium karbonat sehingga sangat kuat dan tidak mudah
terurai. Dalam membuat kerajinan, cangkang kerang dapat dimanfaatkan untuk
membuat hiasan dinding, bingkai foto, pernak-pernik rumah tangga, hingga
aksesori seperti kalung atau gelang.
Sisik Ikan
Sisik ikan
sering kali dibuang begitu saja setelah proses pengolahan ikan. Padahal, sisik
ikan mengandung zat kolagen dan bahan keras alami yang bisa diolah menjadi
kerajinan mozaik, aksesoris, atau bahkan bahan dasar kosmetik alami.
Tempurung Kelapa
Pohon kelapa
dapat ditemukan di wilayah pesisir yang menjadi tempat tumbuh pohon kelapa.
Tempurung kelapa merupakan bahan keras alami yang mudah dibentuk setelah
melalui proses pemotongan dan penghalusan. Limbah ini bisa digunakan untuk
membuat mangkuk, sendok, wadah, lampu hias, dan suvenir.
Tulang Ikan
Tulang ikan
merupakan hasil samping dari aktivitas perikanan. Meskipun berukuran kecil,
tulang ikan mengandung unsur keras yang kuat dan dapat diolah menjadi kerajinan
, seperti miniatur, ornamen, atau hiasan.
Manfaat Pemanfaatan Limbah Keras Pesisir
Mengolah
limbah keras dari daerah pesisir memiliki berbagai manfaat penting, baik bagi
lingkungan maupun masyarakat, di antaranya:
- Mengurangi pencemaran lingkungan laut dan pantai akibat penumpukan limbah organik keras.
- Meningkatkan nilai ekonomi masyarakat pesisir melalui pengembangan kerajinan tangan dari bahan daur ulang.
- Menumbuhkan kreativitas dan kesadaran lingkungan, terutama dalam kalangan pengrajin lokal dan generasi muda.
- Mendukung ekonomi berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Untuk
memperkuat alasan pemilihan jawaban a, berikut analisis terhadap opsi lain:
b. Limbah kayu pinus, kayu albasia, dan kayu kamper
Jenis kayu
tersebut umumnya berasal dari daerah pegunungan atau dataran tinggi, bukan
pesisir. Oleh karena itu, opsi ini tidak sesuai.
c. Tulang ternak sapi, kerbau, dan kambing
Limbah ini
umumnya dihasilkan dari daerah pedesaan atau peternakan, bukan wilayah pesisir.
d. Pecahan kaca, pecahan keramik, dan potongan logam
Limbah ini
termasuk anorganik dan berasal dari daerah perkotaan atau industri, bukan
pesisir alami.
Dengan
demikian, hanya opsi a yang termasuksumber daya dan karakteristik lingkungan
daerah pesisir.
Limbah keras
dari daerah pesisir adalah cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, dan
tulang ikan, karena semuanya merupakan hasil samping dari aktivitas masyarakat
pantai yang berhubungan dengan sumber daya laut dan tumbuhan pesisir.
Selain bernilai ekologis, limbah-limbah ini juga memiliki potensi ekonomi tinggi jika diolah menjadi produk kerajinan yang kreatif dan bernilai seni.
Oleh karena
itu, pengelolaan limbah keras pesisir bukan hanya bentuk kepedulian terhadap
lingkungan, tetapi juga strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang
berkelanjutan.

