Tingkat kepekaan permintaan atau penawaran terhadap harga disebut ...
A. hubungan
pararel
B. hubungan
vertikal
C.
elastisitas
D. tren
E. fluktuasi
Jawaban: C. elastisitas
Dalam ilmu
ekonomi, salah satu konsep penting yang digunakan untuk menganalisis perilaku
konsumen maupun produsen adalah elastisitas. Istilah elastisitas merujuk pada tingkat
kepekaan atau respons jumlah permintaan maupun penawaran terhadap perubahan
harga barang atau jasa. Konsep elastisitas sangat bermanfaat untuk memahami
bagaimana pasar bekerja, menentukan strategi penetapan harga, hingga merancang
kebijakan ekonomi.
Secara
sederhana, elastisitas adalah ukuran seberapa besar perubahan kuantitas
(permintaan atau penawaran) akibat adanya perubahan harga.
- Elastisitas permintaan Harga: mengukur kepekaan jumlah barang yang diminta konsumen terhadap perubahan harga.
- Elastisitas penawaran harga: mengukur kepekaan jumlah barang yang ditawarkan produsen terhadap perubahan harga.
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Permintaan elastis (Ed > 1)
Perubahan
harga kecil → perubahan jumlah permintaan besar.
Contoh:
Barang mewah seperti mobil sport, perhiasan. Jika harga naik sedikit saja,
konsumen menunda pembelian.
Permintaan inelastis (Ed < 1)
Perubahan
harga besar → perubahan jumlah permintaan kecil.
Contoh:
Beras, obat-obatan, listrik. Walau harga naik, masyarakat tetap membelinya
karena kebutuhan pokok.
Permintaan unit elastis (Ed = 1)
Persentase
perubahan harga sama dengan persentase perubahan permintaan.
Contoh:
Beberapa produk di pasar yang kompetitif, seperti tiket bus antar kota
tertentu.
Permintaan elastis sempurna (Ed = ∞)
Sedikit
kenaikan harga membuat permintaan jatuh menjadi nol.
Contoh:
Barang homogen di pasar persaingan sempurna.
Permintaan inelastis sempurna (Ed = 0)
Permintaan
tidak berubah sama sekali meski harga berubah.
Contoh: Obat
penyelamat nyawa bagi penderita penyakit kronis.
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Penawaran elastis (Es > 1)
Produsen
sangat responsif terhadap perubahan harga.
Contoh:
Produk tekstil. Jika harga naik, produsen bisa cepat menambah produksi.
Penawaran inelastis (Es < 1)
Produsen
sulit menambah jumlah barang meski harga naik.
Contoh:
Hasil pertanian musiman (misalnya durian atau mangga).
Penawaran unit elastis (Es = 1)
Persentase
perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah penawaran.
Penawaran elastis sempurna (Es = ∞)
Harga
tertentu akan menyebabkan produsen mau menawarkan barang dalam jumlah
berapapun.
Penawaran inelastis sempurna (Es = 0)
Jumlah
penawaran tetap meski harga berubah.
Contoh:
Jumlah tanah di suatu lokasi tetap meski harganya naik.
Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas
- Ketersediaan barang substitusi: semakin banyak pengganti, semakin elastis permintaan.
- Jenis barang: kebutuhan pokok cenderung inelastis, barang mewah cenderung elastis.
- Proporsi pendapatan: barang yang menyerap banyak pendapatan lebih elastis.
- Waktu penyesuaian: dalam jangka panjang, konsumen dan produsen lebih responsif.
Contoh Nyata di Pasar Indonesia
- Beras: Inelastis, karena kebutuhan utama. Meski harga naik, konsumsi tetap tinggi.
- Rokok: Relatif inelastis, karena faktor kebiasaan/ketergantungan.
- Minyak goreng: Lebih elastis, karena bisa diganti dengan minyak kelapa atau mentega.
- BBM subsidi: Inelastis, karena belum ada alternatif massal yang murah.
Elastisitas
adalah konsep penting dalam ekonomi yang menunjukkan tingkat kepekaan
permintaan atau penawaran terhadap perubahan harga. Dengan memahaminya,
konsumen dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan, produsen bisa menentukan
strategi harga yang tepat, dan pemerintah dapat merancang kebijakan ekonomi
yang lebih efektif.
Dengan kata
lain, tanpa pemahaman elastisitas, kita akan kesulitan memahami mengapa
beberapa barang tetap laku meski mahal, sementara barang lain sepi peminat
hanya karena sedikit kenaikan harga.
FAQ tentang Elastisitas dalam Ekonomi
1. Apa itu elastisitas dalam ekonomi?
Elastisitas
adalah ukuran tingkat kepekaan atau respons jumlah barang yang diminta atau
ditawarkan terhadap perubahan harga.
2. Mengapa elastisitas penting dipelajari?
Karena
elastisitas membantu:
- Konsumen memahami pengaruh harga terhadap daya beli.
- Produsen menentukan strategi harga.
- Pemerintah membuat kebijakan ekonomi, seperti pajak, subsidi, atau pengendalian harga.
3. Apa perbedaan elastisitas permintaan dan penawaran?
- Elastisitas permintaan: melihat bagaimana jumlah barang yang diminta konsumen berubah akibat perubahan harga.
- Elastisitas penawaran: melihat bagaimana jumlah barang yang ditawarkan produsen berubah akibat perubahan harga.
4. Contoh barang dengan permintaan elastis dan inelastis?
- Elastis: Pakaian bermerek, elektronik, minuman ringan (mudah diganti dengan produk lain).
- Inelastis: Beras, garam, BBM, obat-obatan (tetap dibutuhkan meski harga naik).
5. Apa yang dimaksud dengan permintaan elastis sempurna dan inelastis sempurna?
- Elastis sempurna (Ed = ∞) → jika harga naik sedikit saja, permintaan langsung hilang.
- Inelastis sempurna (Ed = 0) → permintaan tetap sama meski harga naik/turun.
6. Faktor apa saja yang memengaruhi elastisitas?
- Ketersediaan barang pengganti.
- Tingkat kebutuhan barang (pokok atau mewah).
- Proporsi pengeluaran terhadap pendapatan.
- Rentang waktu (jangka pendek vs jangka panjang).
7. Apa arti hasil perhitungan elastisitas?
- Ed > 1 → permintaan elastis.
- Ed < 1 → permintaan inelastis.
- Ed = 1 → permintaan unit elastis.
8. Apa contoh nyata elastisitas di Indonesia?
- Beras: Inelastis (harga naik tetap dibeli).
- Minyak goreng: Relatif elastis (bisa diganti dengan mentega/minyak kelapa).
- Rokok: Inelastis (karena faktor ketergantungan).
- Tiket pesawat: Elastis (jika terlalu mahal, orang beralih ke kereta/bus).
9. Bagaimana elastisitas digunakan dalam kebijakan ekonomi?
- Pemerintah: menentukan besarnya pajak barang. Barang inelastis (rokok, BBM) tentu dikenai pajak karena permintaan tidak banyak berkurang meski harga naik.
- Produsen: menentukan harga jual agar tetap kompetitif.
- Konsumen: memahami kapan harus menunda atau mencari pengganti barang.

