Bunyi hukum penawaran yang benar adalah ...

 

bunyi hukum penawaran yang benar adalah

Bunyi hukum penawaran yang benar adalah ...

 

a. jika harga naik maka penawaran naik, sedangkan jika harga turun maka penawaran turun 

b. jika harga naik maka penawaran turun, sedangkan jika harga turun maka penawaran naik 

c. jika harga turun maka penawaran tetap, sedangkan jika harga naik maka penawaran turun 

d. jika harga naik maka penawaran turun, sedangkan jika harga turun maka penawaran tetap

 

Jawaban: a. jika harga naik maka penawaran naik, sedangkan jika harga turun maka penawaran turun

 

Dalam ilmu ekonomi, penawaran merupakan salah satu konsep penting yang menggambarkan jumlah barang atau jasa yang bersedia ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu. Penawaran memiliki hubungan dengan harga, dan dirumuskan dalam hukum penawaran. Memahami hukum penawaran sangat penting karena menjadi dasar analisis perilaku produsen, dinamika pasar, serta keseimbangan harga.

 

Pertanyaan mengenai bunyi hukum penawaran dalam ujian ekonomi, dan jawabannya harus mengacu pada prinsip dasar yang sudah disepakati para ekonom.

 

Bunyi Hukum Penawaran

Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan juga naik, sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan turun.

 

Artinya, terdapat hubungan positif (searah) antara harga dan jumlah penawaran. Produsen akan cenderung menambah jumlah barang yang dijual ketika harga tinggi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Sebaliknya, ketika harga turun, produsen akan mengurangi jumlah barang yang ditawarkan karena keuntungan yang diperoleh menurun.

 

 

Perbandingan Pilihan Jawaban Lain

Mari kita telaah setiap opsi yang diberikan:

 

a. Jika harga naik maka penawaran naik, sedangkan jika harga turun maka penawaran turun

Inilah jawaban yang benar. Jawaban ini sesuai dengan hukum penawaran yang menekankan hubungan searah antara harga dan jumlah penawaran.

 

b. Jika harga naik maka penawaran turun, sedangkan jika harga turun maka penawaran naik

Ini justru menggambarkan hukum permintaan, bukan penawaran. Dalam hukum permintaan, hubungan harga dengan jumlah barang yang diminta adalah berbanding terbalik.

 

c. Jika harga turun maka penawaran tetap, sedangkan jika harga naik maka penawaran turun

Opsi ini salah karena menggambarkan ketidaklogisan ekonomi. Jika harga naik, seharusnya produsen tertarik menambah penawaran, bukan malah mengurangi.

 

d. Jika harga naik maka penawaran turun, sedangkan jika harga turun maka penawaran tetap

Opsi ini juga tidak sesuai dengan hukum penawaran. Produsen tidak mungkin menurunkan jumlah penawaran saat harga tinggi, kecuali ada faktor lain (misalnya biaya produksi meningkat drastis), namun itu bukan prinsip dasar hukum penawaran.

 

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Meskipun hukum penawaran menjelaskan hubungan dasar antara harga dan penawaran, pada kenyataannya jumlah penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, antara lain:

 

  • Biaya produksi: semakin tinggi biaya produksi, semakin kecil jumlah barang yang ditawarkan.
  • Teknologi: kemajuan teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi sehingga penawaran naik.
  • Tujuan produsen: keputusan apakah ingin memaksimalkan laba jangka pendek atau memperluas pasar jangka panjang.
  • Harga barang lain: jika harga barang substitusi lebih menguntungkan, produsen bisa mengalihkan produksinya.

 

 

Bunyi hukum penawaran yang benar adalah, a. Jika harga naik maka penawaran naik, sedangkan jika harga turun maka penawaran turun.

 

Hal ini mencerminkan hubungan positif antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Produsen terdorong untuk menawarkan lebih banyak barang saat harga naik demi keuntungan lebih tinggi, dan sebaliknya mengurangi penawaran saat harga turun.

 

Dengan memahami hukum penawaran, kita dapat melihat bagaimana perilaku produsen berperan dalam menentukan mekanisme pasar serta keseimbangan harga.

 

 

FAQ tentang Hukum Penawaran

1. Apa yang dimaksud dengan hukum penawaran?

Hukum penawaran adalah prinsip ekonomi yang menyatakan bahwa jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan juga naik, sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan turun. Hubungannya bersifat positif atau searah antara harga dan penawaran.

 

2. Mengapa penawaran meningkat saat harga naik?

Karena harga yang lebih tinggi memberikan peluang keuntungan lebih besar bagi produsen. Dengan keuntungan yang meningkat, produsen terdorong untuk meningkatkan jumlah barang yang diproduksi dan ditawarkan di pasar.

 

3. Apa perbedaan hukum penawaran dengan hukum permintaan?

  • Hukum penawaran: harga naik → penawaran naik (hubungan positif).
  • Hukum permintaan: harga naik → permintaan turun (hubungan negatif/berbanding terbalik).

 

4. Faktor apa saja selain harga yang memengaruhi penawaran?

Beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi penawaran adalah:

  • Biaya produksi
  • Kemajuan teknologi
  • Harga barang lain
  • Tujuan produsen
  • Ekspektasi harga di masa depan
  • Kebijakan pemerintah (misalnya pajak atau subsidi).

 

5. Apakah hukum penawaran selalu berlaku dalam kenyataan?

Tidak selalu. Ada kondisi tertentu yang membuat hukum penawaran tidak sepenuhnya berlaku, misalnya:

  • Barang langka atau unik (contoh: lukisan maestro, barang antik) di mana jumlah penawaran terbatas meskipun harga naik.
  • Keterbatasan kapasitas produksi sehingga produsen tidak bisa terus menambah jumlah barang walaupun harga meningkat.

 

6. Bagaimana bentuk kurva penawaran?

Kurva penawaran berbentuk garis yang menanjak dari kiri bawah ke kanan atas. Hal ini menunjukkan hubungan positif antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan.

 

7. Mengapa penting memahami hukum penawaran?

Karena hukum penawaran membantu:

  • Memahami perilaku produsen di pasar
  • Menjelaskan proses terbentuknya harga keseimbangan (equilibrium)
  • Membantu pemerintah atau pengusaha dalam mengambil kebijakan ekonomi yang tepat.

LihatTutupKomentar