Sejarah sebagai ilmu karena memiliki ciri-ciri berikut kecuali ...

 

dampak negatif dengan masuknya pengaruh india ke indonesia diantaranya adalah

Sejarah sebagai ilmu karena memiliki ciri-ciri berikut kecuali ...

 

a. Tujuan

b. Metode

c. Subjektif

d. Sistematis

e. Rasional

 

Jawaban: c. Subjektif

 

Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan manusia di masa lalu dengan segala dinamika, perubahan, dan keberlanjutan hingga membentuk peradaban masa kini. Sebagai ilmu, sejarah tidak bisa dipandang kumpulan cerita masa lalu, melainkan hasil penelitian yang dilakukan dengan kaidah ilmiah. 


Oleh sebab itu, sejarah memiliki ciri-ciri sebagaimana ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu memiliki tujuan, metode, penyusunan yang sistematis, dan pemikiran rasional. Namun, ada satu hal yang bukan ciri sejarah sebagai ilmu, yaitu sifat subjektif.

 

Sejarah Memiliki Tujuan

Setiap penelitian sejarah dilakukan dengan tujuan yang jelas. Tujuan tersebut antara lain untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu, memberikan pemahaman tentang perkembangan masyarakat, serta menjadi sumber pelajaran bagi generasi penerus. Tanpa tujuan yang jelas, penulisan sejarah hanya akan menjadi cerita naratif tanpa arah.

 

Sejarah Memiliki Metode

Sebagai ilmu, sejarah tidak lepas dari metode penelitian. Metode sejarah mencakup langkah-langkah ilmiah, yaitu:

 

  • Heuristik, pengumpulan sumber sejarah.
  • Kritik sumber, pengujian keaslian dan kebenaran sumber.
  • Interpretasi, penafsiran terhadap fakta sejarah.
  • Historiografi, penulisan sejarah berdasarkan analisis ilmiah.

 

Metode tersebut menjadi bukti bahwa sejarah dibuktikan secara ilmiah, bukan imajinasi atau mitos.

 

Sejarah Bersifat Sistematis

Ilmu sejarah disusun secara runtut dan logis. Fakta sejarah tidak bisa ditulis secara acak, melainkan harus mengikuti alur kronologis maupun kausalitas (sebab-akibat). Hal ini menjadikan sejarah lebih mudah dipahami dan dipelajari. Dengan sifat sistematis, sejarah bisa menjelaskan mengapa sebuah peristiwa terjadi dan apa dampaknya terhadap kehidupan manusia.

 

Sejarah Bersifat Rasional

Pemikiran rasional dalam sejarah berarti setiap analisis harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis. Sejarah tidak boleh bersifat takhayul atau penafsiran yang tidak masuk akal. Misalnya, terjadinya perang atau keruntuhan suatu kerajaan harus dijelaskan melalui sebab-sebab sosial, politik, ekonomi, atau budaya, bukan dikaitkan dengan kekuatan gaib.

 

Subjektif Bukan Ciri Ilmu Sejarah

Sifat subjektif justru menjadi kelemahan dalam penulisan sejarah. Subjektivitas terjadi ketika seorang sejarawan memasukkan pandangan pribadi, keberpihakan politik, atau pengaruh ideologi tertentu dalam tulisannya. Hal ini dapat merusak objektivitas sejarah sebagai ilmu.

Oleh karena itu, ciri subjektif tidak termasuk dalam karakter sejarah sebagai ilmu. Sejarah yang benar haruslah objektif, berdasarkan fakta, dan ditulis dengan metode ilmiah.

 

 

Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

  • Tujuan: termasuk ciri sejarah sebagai ilmu.
  • Metode: bagian dari kerja ilmiah dalam sejarah.
  • Sistematis: ciri penting agar sejarah runtut dan dapat dipahami.
  • Rasional: menunjukkan sejarah menggunakan logika, bukan takhayul.
  • Subjektif: bukan ciri sejarah sebagai ilmu, karena sejarah harus objektif.

 

 

Sejarah sebagai ilmu ditandai oleh adanya tujuan, metode, sistematis, dan rasionalitas. Sebaliknya, subjektif bukan ciri sejarah sebagai ilmu karena dapat menimbulkan bias dan mengaburkan kebenaran. Oleh sebab itu, jawaban dari pertanyaan “Sejarah sebagai ilmu karena memiliki ciri-ciri berikut kecuali ...” adalah c. Subjektif

 

 

 

FAQ: Sejarah sebagai Ilmu

1. Mengapa sejarah disebut sebagai ilmu?

Karena sejarah memiliki ciri-ciri ilmu pengetahuan, yakni memiliki tujuan yang jelas, metode penelitian, bersifat sistematis, serta rasional dalam menjelaskan peristiwa masa lalu.

 

2. Apa tujuan utama mempelajari sejarah sebagai ilmu?

Untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu secara ilmiah, memberikan pemahaman tentang perkembangan kehidupan manusia, serta menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya.

 

3. Apa saja metode dalam penelitian sejarah?

Metode sejarah terdiri atas empat tahap:

  • Heuristik (pengumpulan sumber),
  • Kritik sumber (pengujian keaslian),
  • Interpretasi (penafsiran makna),
  • Historiografi (penulisan sejarah).

 

4. Mengapa sejarah harus disusun secara sistematis?

Agar peristiwa dapat dipahami secara runtut, jelas, dan logis, baik berdasarkan urutan waktu (kronologi) maupun hubungan sebab-akibat.

 

5. Apa maksud sejarah bersifat rasional?

Artinya, penjelasan sejarah harus masuk akal, berdasarkan fakta dan analisis logis, bukan takhayul atau mitos.

 

6. Mengapa subjektif tidak termasuk ciri sejarah sebagai ilmu?

Karena subjektif berarti dipengaruhi oleh pendapat atau keberpihakan penulis. Ilmu sejarah justru harus objektif, berdasarkan fakta dan bukti yang valid.

 

7. Apa kelemahan sejarah jika ditulis secara subjektif?

Sejarah bisa bias, tidak akurat, dan cenderung memihak sehingga mengaburkan kebenaran.

LihatTutupKomentar