Karya sastra berikut yang dikategorikan historiografi modern adalah ...
a.
Mahabarata dan Ramayana
b.
Pemberontakan Petani Banten 1888
c. Kitab
Negarakertagama
d. Prasasti
Kedukan Bukit
e.
Indonesian Trade and Society
Jawaban: e. Indonesian Trade and Society
Sejarah sebagai ilmu tidak hanya berkaitan dengan peristiwa masa lalu, melainkan juga dengan cara peristiwa ditulis dan diwariskan. Dalam konteks Indonesia, penulisan sejarah mengalami perkembangan dari historiografi tradisional, kolonial, hingga modern.
Perbedaan ini mencerminkan perubahan cara pandang,
metode penulisan, serta tujuan yang ingin dicapai oleh para sejarawan.
Pertanyaan mengenai karya sastra yang tergolong dalam historiografi modern
menjadi penting karena membantu kita memahami perubahan penulisan sejarah yang
lebih ilmiah, kritis, dan objektif.
Di antara
berbagai karya yang dikenal, salah satu yang dikategorikan sebagai
historiografi modern adalah Indonesian Trade and Society. Karya ini menandai
langkah penting dalam penulisan sejarah Indonesia dengan menggunakan metode
penelitian akademis yang berbasis sumber dan analisis kritis.
Ciri-Ciri Historiografi Modern
Untuk memahami mengapa Indonesian Trade and Society digolongkan ke dalam historiografi modern, maka perlu meninjau ciri-ciri dari historiografi modern yaitu:
- Menggunakan metode sejarah ilmiah: berdasarkan kritik sumber, baik primer maupun sekunder, dengan sistematika yang jelas.
- Bersifat objektif: menekankan fakta sejarah apa adanya, bukan sekadar glorifikasi raja atau penguasa.
- Berskala luas: tidak terbatas pada kisah istana atau elite, melainkan mencakup masyarakat, ekonomi, perdagangan, sosial, hingga budaya.
- Berorientasi akademis: ditulis untuk tujuan ilmiah, bukan sekadar legitimasi kekuasaan atau kepentingan politik.
- Menggunakan perspektif kritis: melihat sejarah dari berbagai sudut pandang, termasuk rakyat, bukan hanya dari sisi penjajah atau penguasa.
Perbandingan Pilihan Jawaban Lain
a. Mahabharata dan Ramayana
Kedua karya ini merupakan epos India kuno yang sarat dengan mitologi, ajaran moral, dan nilai keagamaan Hindu. Meskipun berpengaruh terhadap kebudayaan Nusantara, karya ini tidak termasuk historiografi modern karena tidak ditulis dengan metode sejarah ilmiah.
b. Pemberontakan Petani Banten 1888
Karya ini ditulis oleh Sartono Kartodirdjo pada tahun 1966. Beliau sebenarnya sudah masuk dalam lingkup historiografi modern Indonesia, karena memanfaatkan metode penelitian sejarah sosial-ekonomi yang kritis. Namun, dalam beberapa klasifikasi, karya ini lebih dianggap sebagai pionir sejarah sosial Indonesia pasca-kolonial, bukan representasi awal historiografi modern yang lebih luas.
c. Kitab Negarakertagama
Ditulis oleh Mpu Prapanca pada abad ke-14, kitab ini merupakan karya historiografi tradisional yang memuja kebesaran Raja Hayam Wuruk dan Majapahit. Isinya lebih menekankan legitimasi kekuasaan dan spiritualitas Hindu-Buddha.
d. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti ini berasal dari abad ke-7 Masehi, ditulis dalam bahasa Melayu Kuno, dan berisi legitimasi kekuasaan Sriwijaya. Sebagai prasasti menjadi bukti historiografi tradisional, bukan modern.
e. Indonesian Trade and Society
Karya
monumental ini ditulis oleh J.C. van Leur, seorang sejarawan Belanda, pada
tahun 1930-an. Dalam karyanya, van Leur menolak pandangan bahwa sejarah
Indonesia hanya dimulai dengan kedatangan bangsa Eropa. Beliu menjelaskan bahwa
masyarakat Nusantara telah memiliki dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang
kuat sebelum kolonialisme. Pendekatan akademis, kritis, dan berbasis sumber
menjadikan karya ini sebagai salah satu karya historiografi modern.
Mengapa Indonesian Trade and Society Disebut Historiografi Modern?
Ada beberapa alasan utama:
Metodologi akademis
Van Leur menggunakan pendekatan ilmiah dalam meneliti arsip, dokumen, dan sumber primer, lalu menganalisisnya dengan perspektif sosial-ekonomi.
Menolak euro-sentrisme
Berpendapat bahwa bangsa Eropa bukanlah pusat dari sejarah Indonesia. Sebaliknya, masyarakat lokal memiliki peran besar dalam menentukan jalannya sejarah, khususnya dalam bidang perdagangan.
Cakupan luas
Karya ini tidak hanya membahas elite atau penguasa, melainkan juga interaksi antara pedagang, masyarakat lokal, dan jaringan perdagangan internasional.
Objektivitas
Berbeda dari
penulisan sejarah kolonial yang merendahkan bangsa jajahan, van Leur berusaha
menempatkan masyarakat Indonesia dalam posisi yang lebih sejajar dan berperan
aktif dalam sejarahnya.
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa karya yang dikategorikan sebagai historiografi modern adalah e. Indonesian Trade and Society. Karya ini menandai pergeseran dalam penulisan sejarah Indonesia menuju kajian yang lebih kritis, objektif, dan akademis.
Melalui pendekatan van Leur, sejarah Indonesia tidak lagi dilihat
hanya dari kacamata kolonial atau mitologi raja, tetapi juga dari dinamika
masyarakat dan aktivitas ekonomi yang berperan penting dalam perkembangan
bangsa.

