Ikut campurnya Belanda dalam urusan internal kerajaan Banten mengakibatkan ...
A.
terjadinya perebutan kekuasaan kerajaan Banten
B. banyaknya
korupsi di pemerintahan kerajaan Banten
C. kerajaan
Banten menjadi kurang murni dalam pemerintahan
D.
permasalahan dalam kerajaan Banten teratasi
Jawaban: A. terjadinya perebutan kekuasaan kerajaan Banten
Kerajaan
Banten merupakan salah satu kerajaan Islam yang sangat berpengaruh di Nusantara
pada abad ke-16 hingga 17 M. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan
internasional dan memiliki hubungan diplomatik yang luas. Namun, kejayaannya
mulai mengalami kemunduran ketika Belanda (VOC) mulai mencampuri urusan politik
dalam negeri kerajaan.
Campur Tangan Belanda dalam Politik Internal
Pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1682), Banten berada pada puncak
kejayaannya. Sultan Ageng menentang keras monopoli perdagangan VOC dan berusaha
mempertahankan kedaulatan kerajaan. Namun, VOC memanfaatkan konflik internal
keluarga kerajaan untuk melemahkan kekuasaan Banten.
VOC kemudian
mendukung putra Sultan Ageng, yaitu Sultan Haji, yang memiliki pandangan
politik terhadap Belanda. Dengan dukungan VOC, Sultan Haji memberontak terhadap
ayahnya sendiri. Terjadilah perang saudara antara Sultan Ageng dan Sultan Haji
pada tahun 1680-an.
Perpecahan
ini membuat kekuasaan Banten melemah dan memberi kesempatan bagi Belanda untuk
semakin menguatkan pengaruhnya di kerajaan. Akhirnya, Sultan Haji naik tahta
dengan bantuan VOC, dan sejak saat itu Banten kehilangan sebagian besar
kedaulatannya.
Dampak Campur Tangan Belanda
Salah satu
peristiwa penting terjadi pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa
(1651–1683), seorang raja yang berupaya mempertahankan kedaulatan Banten dari
pengaruh asing. Namun, VOC berhasil memanfaatkan pertikaian antara Sultan Ageng
dengan putranya, Sultan Haji.
- Sultan Haji yang tidak sependapat dengan ayahnya dalam kebijakan terhadap VOC meminta bantuan Belanda untuk merebut kekuasaan.
- VOC mendukung Sultan Haji dengan kekuatan militer, sehingga terjadi perang saudara antara ayah dan anak.
- Akhirnya, Sultan Haji naik takhta dengan dukungan VOC, dan sejak saat itu pengaruh Belanda semakin kuat di Banten.
Analisis Pilihan Jawaban Lain
B. Banyaknya korupsi di pemerintahan kerajaan Banten
Tidak secara
langsung disebabkan oleh campur tangan Belanda. Masalah utama yang muncul
adalah konflik kekuasaan, bukan korupsi.
C. Kerajaan Banten menjadi kurang murni dalam pemerintahan
Meski secara
tidak langsung benar bahwa pengaruh VOC membuat pemerintahan tidak lagi
sepenuhnya mandiri, dampak utama dan langsung dari campur tangan Belanda adalah
perpecahan internal.
D. Permasalahan dalam kerajaan Banten teratasi
Justru
sebaliknya, campur tangan Belanda memperburuk keadaan dengan menciptakan perang
saudara dan melemahkan kerajaan.
Campur
tangan Belanda dalam urusan internal Kerajaan Banten tidak membawa kemakmuran,
melainkan menyebabkan perpecahan keluarga kerajaan dan perebutan kekuasaan.
Peristiwa ini menjadi salah satu contoh klasik dari strategi divide et impera
(politik pecah belah) yang digunakan Belanda untuk memperluas pengaruhnya di
Nusantara.
Dengan
demikian, jawaban yang paling tepat adalah terjadinya perebutan kekuasaan
kerajaan Banten
FAQ: Campur Tangan Belanda dalam Urusan Internal Kerajaan Banten
1. Apa bentuk campur tangan Belanda di Kerajaan Banten?
Belanda
melalui VOC ikut terlibat dalam konflik politik internal, terutama dengan
mendukung Sultan Haji dalam perebutan kekuasaan melawan ayahnya, Sultan Ageng
Tirtayasa. Dukungan berupa bantuan militer dan politik agar kepentingan Belanda
terlindungi.
2. Apa dampak utama dari campur tangan Belanda di Kerajaan Banten?
Dampak
paling nyata adalah terjadinya perebutan kekuasaan di dalam kerajaan. Konflik
internal telah melemahkan kekuatan Banten, membuat kerajaan sulit
mempertahankan kedaulatan, dan akhirnya semakin mudah dikendalikan oleh
Belanda.
3. Mengapa Belanda tertarik ikut campur dalam urusan Kerajaan Banten?
Karena
Banten merupakan pelabuhan penting dan pusat perdagangan internasional. Dengan
memengaruhi pemerintahan Banten, VOC dapat menguasai jalur perdagangan
rempah-rempah dan memperluas kekuasaan ekonomi serta politiknya di wilayah
tersebut.
4. Siapa tokoh penting yang terlibat dalam konflik Kerajaan Banten?
Tokoh utama
adalah Sultan Ageng Tirtayasa (raja yang menentang Belanda) dan Sultan Haji
(putranya yang mendapat dukungan VOC). Pertentangan keduanya menjadi pintu
masuk Belanda ke dalam politik Banten.
5. Apa akibat jangka panjang dari perebutan kekuasaan Kerajaan Banten?
Akibatnya,
kerajaan Banten melemah secara politik dan militer, kekuasaannya berkurang, dan
pengaruh Belanda semakin besar. Hal ini menjadi langkah awal kolonialisasi yang
lebih luas di wilayah Nusantara.

