Agar bisa menghasilkan gagasan murid perlu diberikan ...

 

agar bisa menghasilkan gagasan murid perlu diberikan

Agar bisa menghasilkan gagasan murid perlu diberikan ...

 

a. Ruang berkreasi

b. Kebebasan mengeksplorasi idenya

c. Keleluasaan untuk mengembangkan tugas dengan caranya sendiri

d. Semua benar

 

Jawaban: d. Semua benar

 

Dalam setiap proses pendidikan, terdapat pertanyaan yaitu bagaimana cara membuat murid mampu menghasilkan gagasan yang perlu diberikan ? Pertanyaan tersebut sesungguhnya bukan wacana, melainkan persoalan yang dihadapi oleh guru, sekolah, bahkan sistem pendidikan secara keseluruhan. 


Tidak jarang murid dinilai pasif, cenderung menunggu instruksi, atau hanya mengulang apa yang sudah pernah disampaikan. Namun sesungguhnya ada potensi yang hanya membutuhkan satu hal sederhana tetapi mendasar yaitu ruang kebebasan.

 

Kebebasan bukan berarti tanpa batas, melainkan sebuah kesempatan yang memberi murid ruang berkreasi, keleluasaan mengeksplorasi ide, serta cara sendiri dalam menyelesaikan tugas. Tiga hal tersebut saling terkait dan membentuk gagasan.

 

 

Ruang Berkreasi Bagi Murid

Bayangkan sebuah kelas seni rupa di mana murid hanya diminta menggambar bunga dengan pola yang seragam. Semua gambar berwujud sama yaitu bunga matahari dengan kelopak identik. Apakah dalam situasi itu gagasan baru tercipta...? Hampir tidak mungkin. Sebab, murid hanya mengikuti instruksi tanpa kesempatan mengekspresikan diri.

 

Penelitian UNESCO tentang pendidikan kreatif menegaskan bahwa ruang berkreasi mempengaruhi kemampuan berpikir divergen, yakni kemampuan untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi dari satu persoalan. Kreativitas yang berkembang akan menghasilkan gagasan, baik yang sederhana maupun yang kompleks.

 

Di ruang berkreasi, murid tidak hanya belajar menggambar bunga, tetapi juga bisa memilih untuk melukis suasana hujan, menggambarkan perasaan melalui warna, atau bahkan bereksperimen dengan media baru.

 

 

Kebebasan Menumbuhkan Keberanian Berpikir

Murid terbiasa diarahkan pada satu solusi, seakan-akan tidak ada gagasan lain. Padahal, menurut World Economic Forum, salah satu keterampilan utama kemampuan berpikir kritis dan problem solving, yang hanya bisa berkembang jika murid berani mengeksplorasi ide tanpa takut salah.

 

Ketika murid diberi kebebasan untuk mencoba, maka akan belajar bahwa ide bukan sesuatu yang harus berhasil sejak awal. Justru, eksplorasi memungkinkan terjadinya proses uji coba, kegagalan, perbaikan, hingga akhirnya menemukan gagasan yang matang.

 

Contoh sederhana terlihat dalam pembelajaran sains. Jika murid hanya mengikuti percobaan kimia dengan prosedur baku, maka hanya akan mengetahui hasil akhir. Tetapi, ketika diberi kesempatan untuk merancang percobaan dengan variasi bahan atau metode sendiri, maka akan menemukan pertanyaan baru yang menuntut pemikiran kritis.

 

 

Keleluasaan Mengembangkan Tugas dengan Caranya Sendiri

Setiap murid memiliki gaya belajar dan cara berpikir berbeda. Ada yang lebih nyaman mengekspresikan diri melalui tulisan, ada yang melalui visual, bahkan ada pula yang melalui praktik langsung. Memberi keleluasaan mengembangkan tugas dengan caranya sendiri berarti mengakui keberagaman potensi.

 

Sebuah laporan dari OECD Education Policy Outlook menunjukkan bahwa murid yang diberikan fleksibilitas dalam menyelesaikan tugas lebih cenderung memiliki rasa kepemilikan terhadap pembelajaran. Rasa kepemilikan bisa memotivasi untuk menghasilkan gagasan yang lebih orisinal.

 

Misalnya, seorang murid yang diberi tugas membuat laporan tentang perubahan iklim akan memilih menulis esai analitis. Sementara murid lain bisa menyajikan dalam bentuk poster visual atau video dokumenter pendek. Keduanya mengembangkan tugas dengan caranya masing-masing, namun hasil akhirnya tetap sama yaitu gagasan baru yang muncul dari proses imajinasi.

 

 

Guru, sekolah, dan sistem Pendidikan berperan untuk menciptakan sistem agar menghasilkan gagasan murid. Dengan memberi ruang berkreasi, kebebasan eksplorasi, serta keleluasaan cara, murid akan tumbuh bukan hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga mengutarakan gagasan.

LihatTutupKomentar