Saat merancang asesmen kita menentukan hal-hal berikut kecuali ...
a. Indikator
pencapaian kompetensi
b.
Pertanyaan pemantik
c. Alat ukur
yang akan dipakai
d. Panduan
asesmen untuk murid
Jawaban: b. Pertanyaan pemantik
Merancang
asesmen dalam dunia pendidikan tidak hanya menyusun soal atau memberi penilaian
pada hasil kerja murid. Proses ini menuntut keterampilan pedagogis, pemahaman
tentang tujuan pembelajaran, serta keselarasan antara kurikulum dan kebutuhan
peserta didik. Seorang pendidik harus memastikan bahwa asesmen bukan hanya
menjadi instrumen pengukur, melainkan juga bagian dari pembelajaran yang
mendorong perkembangan kompetensi murid.
Namun, jika
dirunut ke dalam langkah-langkah praktis, ada aspek-aspek penting yang masuk
dalam rancangan asesmen, dan ada pula yang tidak sesuai. Pertanyaan pemantik,
misalnya, meski berguna dalam memulai diskusi kelas atau membuka pemahaman
awal, bukan bagian dalam penyusunan asesmen. Hal inilah yang menjadi kunci
jawaban dari pertanyaan “Saat merancang asesmen kita menentukan hal-hal berikut
kecuali ….”
Perancangan Asesmen dalam Pendidikan
Pendidikan
modern menekankan bahwa asesmen harus dirancang secara sistematis. Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam berbagai
dokumen resmi, seperti Kurikulum Merdeka, menyebutkan bahwa asesmen memiliki
tiga fungsi Utama yaitu asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning),
asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning), dan asesmen tentang
pembelajaran (assessment of learning).
Ketiganya
memerlukan rancangan matang. Guru tidak dapat begitu saja menyusun soal tanpa
terlebih dahulu menetapkan indikator capaian, alat ukur yang tepat, maupun
panduan asesmen yang dapat dipahami murid.
Komponen yang Wajib Ada dalam Perancangan Asesmen
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
merupakan turunan dari capaian pembelajaran yang lebih luas. Indikator menjadi
tolok ukur yang dapat menunjukkan apakah murid telah memahami suatu konsep atau
keterampilan tertentu. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, capaian
pembelajaran bisa berupa "mampu menyusun teks argumentasi sederhana."
Indikator yang bisa diturunkan antara lain: "murid dapat mengidentifikasi
argumen dalam teks," atau "murid mampu menulis paragraf pendahuluan
dengan gagasan utama yang jelas."
Alat Ukur yang Akan Dipakai
Setiap
asesmen memerlukan instrumen pengukuran. Alat ukur bisa berupa tes tertulis,
portofolio, proyek, atau bahkan observasi performa murid. Pemilihan alat ukur
harus selaras dengan karakter kompetensi yang ingin dicapai. Kompetensi tingkat
rendah cukup dinilai dengan soal pilihan ganda, sementara kompetensi
keterampilan komunikasi lebih tepat diukur melalui presentasi atau diskusi
kelompok.
Panduan Asesmen untuk Murid
Sebuah
asesmen haruslah transparan. Murid perlu mengetahui apa yang akan dinilai,
bagaimana penilaian dilakukan, serta standar keberhasilan. Panduan asesmen bisa
berupa rubrik, kriteria penilaian, atau deskripsi capaian pembelajaran. Dengan
adanya panduan, murid memiliki arah dan pemahaman yang jelas tentang ekspektasi
guru.
Mengapa Pertanyaan Pemantik Tidak Termasuk dalam Rancangan Asesmen ?
Pertanyaan
pemantik lebih dikenal dalam konteks strategi pembelajaran. Pertanyaan pemantik
digunakan guru untuk membuka diskusi, memicu rasa ingin tahu, serta memancing
partisipasi murid sebelum materi dipelajari. Contoh pertanyaan pemantik:
“Mengapa beberapa negara bisa maju lebih cepat dibandingkan yang lain?” atau
“Bagaimana teknologi memengaruhi cara kita berkomunikasi?”
Pertanyaan
semacam ini memang penting, tetapi bukan bagian dari rancangan asesmen.
Alasannya sederhana:
- Pertanyaan pemantik tidak berfungsi sebagai alat ukur ketercapaian kompetensi. Fungsinya adalah membuka ruang berpikir kritis, bukan mengukur capaian akhir.
Dengan
demikian, menempatkan pertanyaan pemantik dalam perancangan asesmen merupakan
kekeliruan. Asesmen seharusnya fokus pada pengukuran, sedangkan pertanyaan
pemantik fokus pada pemicu proses belajar.
Merancang
asesmen memerlukan ketelitian, kesesuaian dengan indikator pencapaian
kompetensi, pemilihan alat ukur yang tepat, serta kejelasan panduan bagi murid.
Namun, dalam keseluruhan proses, pertanyaan pemantik tidak termasuk ke dalam
rancangan asesmen.