Bagaimana pemilihan hasil karya untuk dimasukkan dalam portofolio murid ...

 

bagaimana pemilihan hasil karya untuk dimasukkan dalam portofolio murid

Bagaimana pemilihan hasil karya untuk dimasukkan dalam portofolio murid ...

 

A. Guru yang memilihkan

B. Murid yang memilih sendiri hasil karyanya yang dimasukkan ke dalam portofolionya

C. Teman-teman yang memilihkan semua hasil karya untuk dimasukkan ke dalam portofolio murid

D. Semua benar

 

Jawaban: B. Murid yang memilih sendiri hasil karyanya yang dimasukkan ke dalam portofolionya

 

Portofolio murid bukan sekadar kumpulan dokumen, melainkan wujud dari proses belajar, pencapaian, dan identitas akademik seorang peserta didik. Portofolio bisa memperlihatkan bagaimana seorang murid berpikir, berkembang, serta mengambil keputusan terkait karya. Lantas siapa yang memiliki otoritas untuk menentukan karya apa saja yang layak masuk ke dalam portofolio?

 

Ada beragam pandangan yang berkembang. Sebagian guru beranggapan memiliki kewenangan penuh untuk menyusun portofolio murid, karena dianggap sebagai pendidik yang lebih memahami standar penilaian. 


Ada pula perspektif lain yang menempatkan teman sebaya sebagai pihak yang dapat menyeleksi karya, dengan alasan penilaianlebih objektif. Namun, teori pendidikan berbasis student-centered learning justru menegaskan bahwa pilihan terbaik adalah memberikan hak penuh kepada murid untuk menentukan hasil karyanya sendiri.

 

 

Portofolio sebagai Refleksi Diri Murid

Portofolio pada dasarnya merupakan instrumen asesmen autentik yang diperkenalkan sejak era educational reform di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Tujuan utamanya bukan hanya untuk menilai produk akhir, tetapi juga memahami proses pembelajaran. Dengan kata lain, portofolio adalah bentuk dokumentasi perkembangan yang mencerminkan karya pribadi murid.

 

Ketika seorang murid memilih karya yang akan dimasukkan dengan menilai mana karya yang mencerminkan pemahaman konsep, mana yang menunjukkan peningkatan keterampilan, serta mana yang merepresentasikan kreativitas pribadi. Proses ini memberi kesempatan bagi murid untuk memahami kelebihan sekaligus kelemahannya, sebuah langkah penting dalam membangun kemandirian belajar.

 

Penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman menegaskan bahwa self-regulated learners mampu mengatur tujuan, memonitor kemajuan, serta mengevaluasi pencapaian. Pemilihan karya untuk portofolio merupakan salah satu bentuk dari regulasi diri.

 

 

Guru, Teman Sebaya, dan Murid: Siapa yang Paling Tepat Memilih?

Untuk memahami mengapa murid menjadi pihak yang paling berhak menentukan isi portofolionya, perlu memahami peran masing-masing aktor dalam konteks pendidikan:

 

Guru yang memilihkan (opsi A)

Guru memang memiliki kapasitas dalam menentukan standar kualitas, tetapi jika seluruh keputusan ada di tangan guru, maka portofolio tidak reflektif. Portofolio akan berubah menjadi alat administrasi penilaian, bukan sarana pengembangan diri.

 

Teman-teman yang memilihkan (opsi C)

Penilaian sebaya (peer assessment) memiliki kelebihan, misalnya dalam membangun budaya saling menghargai dan memberikan penilaian. Namun, jika semua karya diputuskan oleh teman sebaya, maka murid kehilangan otoritas terhadap proses belajarnya sendiri. Portofolio yang disusun dengan cara ini akan lebih menggambarkan persepsi sosial dibandingkan refleksi diri.

 

Murid yang memilih sendiri (opsi B)

Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih merupakan wujud dari pendidikan partisipatif. Murid bukan sekadar objek yang dinilai, melainkan subjek aktif yang memiliki kendali atas dokumentasi belajarnya.

 

Semua benar (opsi D)

Kolaborasi memang penting, tetapi otoritas akhir tetap harus berada di tangan murid. Guru dan teman sebaya lebih tepat ditempatkan sebagai pemberi saran, bukan pengambil keputusan final.

 

 

Pemilihan hasil karya untuk dimasukkan dalam portofolio seharusnya menjadi hak murid. Guru dan teman sebaya tetap memiliki peran penting dalam memberi saran, tetapi otoritas harus berada di tangan murid.

 

Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah B. Murid yang memilih sendiri hasil karyanya yang dimasukkan ke dalam portofolionya.

LihatTutupKomentar