Bagaimana gambaran pentingnya kemampuan numerasi di dunia kerja saat ini ...

 

bagaimana gambaran pentingnya kemampuan numerasi di dunia kerja saat ini

Bagaimana gambaran pentingnya kemampuan numerasi di dunia kerja saat ini ...

 

A. Kemampuan numerasi diakui sebagai kemampuan kelayakan kerja yang penting

B. Kemampuan numerasi hanya dilihat dari pencapaian kuantitatif di ijazah

C. Kemampuan numerasi tidak lagi dianggap penting karena semua sudah ada teknologi

D. Kemampuan numerasi tidak lagi banyak digunakan dalam pekerjaan

 

Jawaban: A. Kemampuan numerasi diakui sebagai kemampuan kelayakan kerja yang penting

 

Meskipun teknologi dan otomatisasi telah mengubah cara bekerja, kecakapan dalam mengolah angka, memahami data, dan membuat keputusan berbasis logika matematis tetap menjadi keahlian penting. Pertanyaannya, mengapa kemampuan numerasi begitu penting ketika mesin dan perangkat lunak mampu menghitung lebih cepat dari manusia? Jawabannya justru terletak pada kapasitas manusia untuk mengaitkan angka dengan konteks, membaca data, dan mengambil keputusan strategis.

 

Numerasi Sebagai Indikator Kelayakan Kerja

Laporan dari World Economic Forum (WEF) menegaskan bahwa kemampuan numerasi, bersama dengan literasi digital dan pemecahan masalah, merupakan kompetensi yang mendasari keterampilan dalam dunia kerja saat ini, perusahaan tidak hanya melihat ijazah sebagai ukuran kelayakan, melainkan menilai keterampilan yang mampu diterapkan. 


Kemampuan numerasi yaitu meliputi pemahaman angka, proporsi, rasio, hingga interpretasi data statistik diperlukan sebagai indikator kelayakan kerja karena hampir semua bidang pekerjaan membutuhkannya.

 

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) melalui survei Programme for the International Assessment of Adult Competencies (PIAAC) menemukan bahwa pekerja dengan keterampilan numerasi cenderung memiliki peluang mendapatkan pekerjaan dengan gaji kompetitif dan mobilitas karier yang lebih luas.

 

 

Kebutuhan Numerasi di Dunia Kerja

Jika menengok sektor industri, gambaran kebutuhan numerasi semakin jelas. Di sektor keuangan dan akuntansi, penguasaan angka bukan hanya soal menghitung laba rugi, melainkan juga menilai risiko investasi, mengelola anggaran, hingga membuat prediksi pasar. 


Di bidang kesehatan, tenaga medis perlu menggunakan numerasi untuk menghitung dosis obat, menginterpretasi hasil laboratorium, dan menganalisis data epidemiologis. Sementara itu, di sektor teknologi informasi, pemrograman algoritma, big data, dan machine learning memerlukan pemahaman logika matematis yang baik.

 

Sebuah riset dari LinkedIn Learning mencatat bahwa lebih dari 60% perusahaan global menempatkan kemampuan analisis data berbasis numerasi sebagai salah satu keterampilan yang paling dicari, bahkan mengungguli sejumlah keterampilan teknis lain.

 

 

Mengapa Teknologi Tidak Bisa Sepenuhnya Menggantikan Numerasi

Pandangan bahwa teknologi telah membuat numerasi tidak lagi relevan sebenarnya keliru. Memang benar perangkat lunak mampu melakukan perhitungan secara otomatis, namun teknologi hanya sebatas alat, bukan pengambil keputusan. Angka yang dihasilkan mesin tetap membutuhkan interpretasi manusia. Sebagai contoh, seorang analis keuangan yang menggunakan perangkat lunak statistik tetap harus memahami mengapa angka tertentu muncul, dan bagaimana implikasi terhadap strategi perusahaan.

 

Kemampuan numerasi juga erat kaitannya dengan pemikiran kritis. Tanpa kecakapan numerasi, seseorang berisiko salah menafsirkan data, terjebak pada angka yang menyesatkan, atau gagal mengenali pola penting. Hal ini bisa berakibat fatal, misalnya dalam bidang kesehatan masyarakat ketika kesalahan interpretasi data epidemiologi dapat menghambat upaya pencegahan penyakit.

 

 

Dampak Kurangnya Kemampuan Numerasi

Sayangnya, sejumlah data menunjukkan masih rendahnya kompetensi numerasi di kalangan tenaga kerja. Laporan Bank Dunia mengenai kualitas pendidikan di Asia Tenggara menunjukkan bahwa banyak lulusan sekolah menengah di Indonesia masih kesulitan dalam soal numerasi dasar, seperti memahami persentase atau membaca grafik sederhana.

 

Kurangnya numerasi tidak hanya menghambat karier individu, tetapi juga mengurangi daya saing nasional. McKinsey Global Institute menegaskan bahwa produktivitas suatu negara sangat bergantung pada kapasitas tenaga kerja untuk beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkan data.

 

 

Numerasi sebagai Investasi Jangka Panjang

Pentingnya numerasi di dunia kerja menunjukkan bahwa keterampilan ini harus diterapkan sebagai investasi jangka panjang. Negara-negara dengan ekonomi maju, seperti Jepang dan Jerman, sejak lama menjadikan numerasi sebagai prioritas dalam pendidikan dasar hingga vokasional.

 

Indonesia pun mulai bergerak ke arah yang sama melalui kebijakan Asesmen Nasional (AN)  salah satunya mengukur literasi dan numerasi. Langkah ini menunjukkan kesadaran pemerintah bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis inovasi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang cakap numerasi. Dari uraian di atas, jelas bahwa kemampuan numerasi diakui sebagai kemampuan kelayakan kerja yang penting.

LihatTutupKomentar