Syarat kalimat efektif dalam menyunting teks eksplanasi adalah

 

Syarat kalimat efektif dalam menyunting teks eksplanasi adalah

Syarat kalimat efektif dalam menyunting teks eksplanasi adalah ....

 

a. logis, hemat, padu

b. logis, indah, padu

c. hemat, indah, padu

d. padu, logis, menarik

e. padu, panjang lebar, logis

 

Jawaban: a. logis, hemat, padu

 

Ketika membuat penulisan ilmiah dan akademik, terutama dengan bentuk teks eksplanasi, efektivitas kalimat bukan hanya soal bahasa. Tapi juga persoalan mendasar tentang bagaimana pikiran penulis diejawantahkan secara akurat, efisien, dan terstruktur kepada pembaca. Tidak semua kalimat bisa dikatakan efektif, meski secara tata bahasa tampak benar. 


Dalam menyunting teks eksplanasi yang bertujuan menjelaskan proses terjadinya sesuatu secara ilmiah atau faktual, syarat efektivitas menjadi hal mutlak. Dan jawabannya yang tepat adalah a. logis, hemat, padu.

 

 

Teks Eksplanasi Kenapa Harus Efektif ?

Teks eksplanasi memuat proses, sebab-akibat, serta hubungan logis antarbagian informasi. Penulisan yang bertele-tele, indah tapi membingungkan, atau panjang tapi tidak sistematis justru tidak sesuai teks eksplanasi yaitu memberi kejelasan.

 

Berikut pemahaman satu per satu prinsip utama kalimat efektif tersebut:

 

1. Logis Keterhubungan Makna yang Rasional

Aspek logika dalam kalimat efektif merujuk pada kalimat yang bisa menyampaikan gagasan secara masuk akal. Ketika seseorang menyunting teks eksplanasi, maka harus memastikan bahwa hubungan antara subjek, predikat, dan objek, tidak janggal, serta mampu mencerminkan realitas atau proses yang dijelaskan.

 

Misalnya dalam kalimat:

  • "Gempa bumi terjadi karena patahan lempeng di dasar laut menyebabkan tekanan besar yang akhirnya dilepaskan dalam bentuk getaran."

Kalimat ini logis karena menunjukkan urutan yaitu sebab dan akibat.

 

Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Komposisi, kalimat yang logis adalah kalimat yang menjelaskan secara wajar menurut nalar dan hukum sebab-akibat.

 

2. Hemat Ringkas tapi Tidak Menghilangkan Makna

Kehematan dalam kalimat efektif bukan soal memotong kalimat hingga pendek, melainkan menyingkirkan kata atau frasa yang berlebihan. Dalam teks eksplanasi, kejelasan sangat berkorelasi dengan keringkasan.

 

Contoh kalimat tidak hemat:

  • "Air yang telah dipanaskan pada suhu tinggi akan menjadi mendidih dengan gelembung-gelembung air panas yang keluar ke permukaan."

 

Contoh kalimat hemat dan efektif:

  • "Air mendidih saat dipanaskan pada suhu tinggi."

 

Hemat berarti tidak ada pengulangan makna, tidak ada kata yang bisa dihilangkan tanpa merusak isi. Ahli bahasa seperti Henry Guntur Tarigan menyatakan bahwa kehematan dalam kalimat efektif memperkuat keterbacaan dan fokus makna, terutama dalam genre penulisan faktual seperti teks eksplanasi.

 

3. Padu Keterkaitan Struktur yang Saling Menyatu

Kepaduan artinya kalimat memiliki struktur yang utuh, tidak keluar dari ide, dan semua unsur pembentuk kalimat (subjek, predikat, objek, keterangan) saling melengkapi. Ketika menyunting teks eksplanasi, kepaduan sangat penting untuk memahami penjelasan dari satu kalimat ke kalimat berikutnya.

 

Misalnya:

  • "Letusan gunung api menyebabkan lava mengalir, abu menyebar ke atmosfer, dan tanah menjadi subur."

 

Kalimat ini padu karena terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan.

 

Menurut ahli bahasa seperti Prof. Abdul Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, kepaduan mengacu pada keutuhan pikiran dalam satuan sintaksis. Tanpa kepaduan, teks eksplanasi bisa terdengar seperti potongan informasi yang tidak saling bertautan.

 

 

Mengapa Pilihan Jawaban Lain Tidak Tepat ?

Agar mengetahui pada jawaban yang tampak benar tapi keliru, berikut perbandingan opsi jawaban lain satu per satu:

 

b. Logis, Indah, Padu

Kata “indah” bukan merupakan syarat kalimat efektif dalam konteks ilmiah atau eksplanatif. Keindahan gaya bahasa lebih sesuai dalam teks sastra, narasi, atau persuasi. Dalam teks eksplanasi, justru kalimat yang terlalu “indah” bisa menimbulkan ambiguitas atau kesan subjektif, yang tidak sejalan dengan objektivitas ilmiah.

 

c. Hemat, Indah, Padu

Sama seperti poin sebelumnya, keindahan bukan tujuan dalam teks eksplanasi. Efisiensi dan kejelasan lebih diutamakan ketimbang aspek estetika gaya bahasa. Keindahan bisa menjadi ambigu, apalagi jika dipakai untuk menjelaskan fakta ilmiah atau kausalitas.

 

d. Padu, Logis, Menarik

Kata “menarik” bersifat subjektif dan tidak bisa diukur dengan pasti. Apa yang menarik bagi satu pembaca belum tentu menarik bagi pembaca lain. Kalimat eksplanasi tidak harus menarik, tetapi harus benar, jelas, dan logis. Ketertarikan muncul dari kejelasan informasi, bukan gaya bahasa.

 

e. Padu, Panjang Lebar, Logis

“Panjang lebar” justru bertentangan dengan prinsip hemat dalam kalimat efektif. Kalimat yang panjang tidak selalu jelas. Bahkan bisa membingungkan dan sulit diuraikan strukturnya. Dalam teks eksplanasi, terlalu panjang bisa membuat pembaca kehilangan fokus atas proses atau hubungan sebab-akibat yang dijelaskan.

 

 

Menulis atau menyunting teks eksplanasi harus dengan ketelitian tinggi karena berada pada ranah ilmiah dan objektif. Maka, memilih struktur kalimat yang logis, hemat, dan padu bukan hanya anjuran, melainkan keharusan. Ketiganya saling terkait:

 

  • Logis menjamin keteraturan pikiran,
  • Hemat menjaga efisiensi komunikasi,
  • Padu memastikan struktur yang utuh dan saling terkait.

 

Dengan demikian, tidak mengherankan jika jawaban a. logis, hemat, padu adalah yang paling tepat dalam konteks menyunting teks eksplanasi.

 

Sebagaimana dijelaskan dalam kurikulum Bahasa Indonesia untuk jenjang menengah, teks eksplanasi ditulis dengan struktur bahasa yang ringkas dan sistematis untuk menjelaskan proses yang kompleks.

LihatTutupKomentar