Sebelum memerdekakan murid dalam belajarnya berikut yang dapat dilakukan guru ...
a. Tidak
merasa perlu meningkatkan kompetensinya
b. Meminta
murid belajar sendiri sesuai keinginannya
c.
Mempercayakan kepada murid proses belajar tanpa bimbingan
d. Memaknai
dan menghayati diri sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar
Jawaban: d. Memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar
Sebagai
seorang profesional yang berdedikasi pada bidang pendidikan, memahami dan
menerapkan filosofi kemerdekaan belajar sangat diperlukan. Kemerdekaan belajar,
bukanlah kebebasan tanpa batas, melainkan sebuah kondisi di mana siswa memiliki
otonomi dalam proses belajarnya, didukung oleh bimbingan yang tepat dari guru.
Mengapa guru perlu memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang merdeka
untuk terus belajar, sebelum dapat memerdekakan murid-muridnya.
Memerdekakan Murid: Sebuah Refleksi untuk Guru
Wacana
kemerdekaan belajar, yang diterapkan dalam kurikulum Pendidikan masih
disalahartikan sebagai penyerahan kendali sepenuhnya kepada murid. Kemerdekaan
belajar adalah tentang menciptakan lingkungan yang memungkinkan penemuan, dan
pengembangan potensi diri secara optimal, yang tidak mungkin terwujud tanpa
peran seorang guru yang "merdeka" dalam pemikirannya.
Mengapa Pilihan (d) Sebagai Jawaban ?
Berikut
penjelasan mengapa opsi (d) Memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang
merdeka untuk terus belajar adalah pilihan yang benar dan mendasar dibandingkan
opsi lain, bahkan menjadi prasyarat bagi terwujudnya kemerdekaan belajar bagi
murid.
1. Relevansi Diri Guru dengan Kemerdekaan Belajar:
Seorang guru
yang tidak merasa perlu meningkatkan kompetensinya (a) akan tidak mampu
mengikuti perkembangan zaman. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan bahwa tantangan global
menuntut guru untuk terus beradaptasi dengan teknologi dan metodologi
pengajaran baru. Jika guru sendiri tidak merdeka dari keengganan belajar,
bagaimana mungkin bisa memberikan kemerdekaan belajar bagi muridnya ?
2. Peran Bimbingan dalam Kemerdekaan:
Pilihan (b)
Meminta murid belajar sendiri sesuai keinginannya dan (c) Mempercayakan kepada
murid proses belajar tanpa bimbingan, merupakan pemahaman yang keliru tentang
kemerdekaan belajar. Sumber seperti karya John Dewey, salah satu tokoh
pendidikan progresif, menjelaskan bahwa pengalaman belajar yang memerdekakan
membutuhkan bimbingan terarah dari seorang pendidik. Tanpa bimbingan,
kemerdekaan belajar bisa berujung pada kebingungan, frustrasi, dan bahkan
kegagalan belajar. Survei lapangan menunjukkan bahwa siswa yang dibiarkan tanpa
bimbingan yang memadai cenderung kehilangan arah dan motivasi.
3. Guru sebagai Inspirator:
Seorang guru
yang memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang merdeka untuk terus
belajar bisa menjadi contoh bagi murid-muridnya. Sebagai pengajar harus
menunjukkan bahwa belajar adalah sebuah proses seumur hidup, bukan hanya
kewajiban di sekolah. Ketika guru secara aktif mencari pengetahuan baru,
mengadopsi metode pengajaran inovatif.
Data Pendukung Sebelum memerdekakan murid
Berbagai penelitian di bidang pedagogi menunjukkan korelasi positif
antara kompetensi profesional guru dan peningkatan hasil belajar siswa.
Jurnal-jurnal pendidikan seperti Teaching and Teacher Education sering
mempublikasikan studi yang meneliti bagaimana pengembangan profesional
berkelanjutan guru berkontribusi pada lingkungan belajar yang lebih dinamis dan
otonom bagi siswa. Guru yang "merdeka" dalam belajarnya cenderung
lebih adaptif, inovatif, dan mampu merancang pengalaman belajar yang sesuai bagi murid.
Implementasi Bagaimana Guru "Memerdekakan Diri"?
Memaknai dan
menghayati diri sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar sssagai
berikut:
- Refleksi Diri Berkelanjutan: Guru perlu secara rutin merefleksikan praktik pengajaran. Apa yang berhasil? Apa yang perlu diperbaiki? Bagaimana bisa lebih baik lagi?
- Kolaborasi dan Komunitas Belajar: Bergabung dengan komunitas guru, berpartisipasi dalam lokakarya, seminar, atau bahkan diskusi informal dengan rekan sejawat dapat memperluas wawasan dan menambah ide-ide baru.
- Memanfaatkan Sumber Daya Digital: Dunia digital menawarkan segudang sumber daya belajar, mulai dari kursus daring, jurnal ilmiah, hingga platform berbagi praktik baik. Guru yang merdeka akan aktif mencari dan memanfaatkan sumber-sumber ini.
- Eksperimentasi dan Inovasi: Berani mencoba metode pengajaran baru, mengintegrasikan teknologi, atau merancang tugas-tugas yang memicu kreativitas murid.
- Membaca dan Menulis: Terus meningkatkan diri dengan buku bacaan, baik tentang pedagogi, psikologi perkembangan, maupun bidang studi yang diajarkan. Menulis pengalaman dan pemikiran juga dapat menjadi bentuk refleksi dan pembelajaran.
Guru yang
tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif belajar, berefleksi, dan berinovasi,
adalah landasan utama bagi terwujutnya ekosistem pendidikan yang merdeka dan
memberdayakan. Pilihan (d) Memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang
merdeka untuk terus belajar adalah panggilan bagi setiap guru untuk menjadi
pembelajar yang menularkan semangat kemerdekaan dan kecintaan terhadap belajar
kepada murid.