Pola gerak dominan pendaratan kedua kaki membutuhkan alat berupa ....
a. bola
b. matras
c. peti
lompat
d. papan
tolakan
e. kuda-kuda
lompat
Jawaban: b. matras
Pemahaman tentang pola gerak dominan merupakan fondasi utama untuk merancang program latihan yang efektif, efisien, dan yang terpenting, aman. Salah satu pola gerak yang diajarkan dan dilatih adalah pendaratan dengan kedua kaki.
Gerakan ini tidak hanya diterapkan dalam berbagai cabang olahraga seperti senam, atletik (khususnya lompat jauh dan lompat tinggi), bola basket, dan voli, tetapi juga penting dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga keseimbangan dan mencegah cedera.
Namun terdapat kebutuhan akan dukungan peralatan yang tepat guna
memastikan pendaratan yang aman dan optimal. Alat tersebut, tak lain dan tak
bukan, adalah matras.
Kebutuhan Alat: Mengapa Matras Menjadi Pilihan ?
Pola gerak pendaratan dengan kedua kaki melibatkan serangkaian koordinasi yang dimulai dari fase melayang atau melompat, hingga kontak awal dengan permukaan, diikuti oleh fase penyerapan gaya, dan diakhiri dengan fase stabilisasi.
Pada saat
terjadi kontak dengan permukaan, tubuh menerima gaya reaksi yang besarnya dapat
melampaui beberapa kali lipat berat badan. Tanpa persiapan dan alat yang
memadai, gaya pendaratan berpotensi menyebabkan cedera serius pada persendian,
otot, dan bahkan tulang.
Mengapa Matras Menjadi Pilihan Utama ?
Melihat
potensi risiko cedera dalam pola gerak pendaratan, kebutuhan akan alat yang
dapat memfasilitasi pembelajaran dan latihan yang aman menjadi sangat jelas.
Matras, dengan karakteristik yang empuk dan menyerap benturan, menyediakan
tempat yang terkontrol dan mengurangi dampak fisik pada tubuh.
Mari kita
bandingkan dengan pilihan jawaban lain yang mungkin terlintas di benak:
A. Bola
Bola adalah
alat bantu yang digunakan untuk berbagai tujuan dalam olahraga, mulai dari
permainan tim seperti sepak bola, bola basket, dan bola voli, hingga latihan
keseimbangan atau kekuatan. Namun, sifatnya yang tidak stabil dan fungsinya
yang berbeda tidak menjadikan pilihan yang sesuai untuk menjadi tempat gerak
pendaratan. Mendarat di atas bola justru akan meningkatkan risiko cedera akibat
ketidakstabilan dan pantulan yang tidak terkontrol.
C. Peti Lompat
Peti lompat merupakan peralatan senam yang dirancang khusus untuk melatih kekuatan tolakan, koordinasi, dan keterampilan melompati rintangan. Meskipun pendaratan adalah bagian dari penggunaan peti lompat, fokus utamanya adalah melompati peti.
Pendaratan setelah melompati peti harus tetap membutuhkan matras sebagai alas
pendaratan. Tanpa matras, pendaratan langsung di lantai setelah melompati peti
lompat dapat berakibat fatal. Dengan demikian, peti lompat adalah alat untuk
melompat, bukan untuk meredam pendaratan.
D. Papan Tolakan
Papan tolakan adalah alat dalam cabang olahraga lompat jauh dan lompat tinggi. Fungsi utamanya adalah sebagai penanda dan titik awal untuk melakukan tolakan secara maksimal, yang kemudian diikuti dengan fase melayang. Papan tolakan memberikan permukaan yang keras dan stabil untuk menghasilkan gaya dorong yang optimal.
Namun, papan tolakan sama sekali tidak memiliki fungsi untuk meredam
pendaratan. Setelah melakukan tolakan dari papan, atlet akan mendarat di area
pendaratan yang khusus (misalnya, bak pasir untuk lompat jauh atau matras
tinggi untuk lompat tinggi) yang dirancang untuk menyerap gaya impak.
E. Kuda-Kuda Lompat
Serupa dengan peti lompat, kuda-kuda lompat adalah peralatan senam yang digunakan untuk melatih keterampilan melompati rintangan dengan teknik-teknik akrobatik. Pendaratan adalah bagian penting dari setiap gerakan pada kuda-kuda lompat, namun sama seperti peti lompat, kuda-kuda lompat tidak dirancang untuk menjadi permukaan pendaratan yang aman.
Selalu ada matras yang diletakkan di sekeliling
kuda-kuda lompat untuk mengantisipasi pendaratan dan mengurangi risiko cedera.
Kuda-kuda lompat adalah alat untuk melakukan lompatan dan manuver, bukan untuk
menyerap pendaratan.
Matras Alat Penyelamat dalam Setiap Pendaratan
Matras, atau
lebih spesifiknya matras pendaratan atau landing mat, dirancang dengan material
khusus yang memiliki kemampuan dalam menyerap energi kinetik. Umumnya terbuat
dari busa densitas tinggi atau kombinasi lapisan busa dengan kepadatan berbeda,
matras berfungsi untuk mendistribusikan gaya impak ke area yang lebih luas,
sehingga mengurangi tekanan yang diterima oleh satu titik tertentu pada tubuh.
Beberapa
fakta penting mengenai peran matras dalam pola gerak dominan pendaratan:
Peredam Kejut Optimal
Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
matras dapat mengurangi gaya reaksi tanah (ground reaction force) yang diterima
tubuh hingga 50% atau lebih, tergantung pada jenis dan ketebalan matras.
Sehingga bisa menurunkan risiko cedera pada lutut, pergelangan kaki, dan tulang
belakang.
Keamanan Primer
Dalam setiap instruksi keselamatan olahraga, matras selalu menjadi
peralatan wajib untuk aktivitas yang melibatkan lompatan atau pendaratan dari
ketinggian. Federasi olahraga seperti Federasi Senam Internasional (FIG) secara
ketat mengatur standar ukuran dan ketebalan matras yang digunakan dalam
kompetisi dan latihan untuk menjamin keamanan atlet.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Adanya matras memberikan rasa aman bagi atlet yang sedang
berlatih. Rasa aman memungkinkan untuk mencoba gerakan baru atau meningkatkan
intensitas latihan tanpa dihantui kekhawatiran akan cedera serius. Peningkatan
kepercayaan diri berdampak positif pada peningkatan keterampilan motorik.
Fleksibilitas Penggunaan
Matras dalam berbagai ukuran dan ketebalan, memungkinkan adaptasi
untuk berbagai jenis latihan dan tingkat kesulitan. Mulai dari matras tipis
untuk latihan dasar hingga matras tebal yang digunakan dalam senam atau latihan
parkour yang melibatkan lompatan tinggi.
Dalam pola gerak dominan pendaratan kedua kaki, pilihan alat yang paling tepat adalah matras. Matras tidak hanya berfungsi sebagai peredam kejut, tetapi juga sebagai media dalam menciptakan lingkungan latihan yang aman, mendukung pengembangan keterampilan, dan mencegah cedera.
Memahami kegunaan matras adalah langkah
pertama dalam melaksanakan pendidikan jasmani dan latihan olahraga yang
bertanggung jawab dan efektif. Mengabaikan keberadaan matras sama saja dengan
mengabaikan prinsip dasar keselamatan dalam setiap aktivitas yang melibatkan
gaya pendaratan.