Keberhasilan gerakan baling-baling ditentukan oleh kemampuan ....

 

Keberhasilan gerakan baling-baling ditentukan oleh kemampuan

Keberhasilan gerakan baling-baling ditentukan oleh kemampuan .....

 

a. awalan dan bertumpu

b. awalan dan kecepatan

c. bertumpu dan kecepatan

d. berguling dan bertumpu

e. bertumpu dan kelenturan otot

 

Jawaban: e. bertumpu dan kelenturan otot

 

Gerakan baling-baling, atau yang disebut cartwheel dalam senam maupun akrobatik, adalah salah satu gerakan yang memadukan kekuatan, koordinasi, dan kelenturan tubuh. Keindahan dan kelancaran gerakan bisa memukau penonton, namun terdapat serangkaian faktor yang menentukan keberhasilannya. 


Artikel ini akan membahas faktor-faktor penentu tersebut, menganalisis mengapa bertumpu dan kelenturan otot menjadi faktor utama, serta membandingkan dengan opsi jawaban lain yang disalah pahami.

 

Gerakan Baling-Baling

Secara sederhana, gerakan baling-baling adalah perpindahan tubuh dari posisi berdiri tegak, melalui fase terbalik dengan tangan sebagai tumpuan, lalu kembali ke posisi berdiri tegak. Meskipun terdengar lugas, kompleksitasnya terletak pada kesesuaian berbagai bagian tubuh. Untuk mencapai gerakan yang terkontrol, tubuh harus mampu menopang berat badan pada lengan, menjaga keseimbangan, dan melakukan rotasi secara efisien.

 

 

Gerakan Bertumpu Agar Stabil

Aspek bertumpu adalah fondasi utama keberhasilan gerakan baling-baling. Tanpa tumpuan yang kuat dan stabil, seluruh gerakan akan goyah dan berisiko cedera. Proses bertumpu melibatkan beberapa faktor sebagai berikut:

 

Penempatan Tangan yang Tepat

Tangan harus diletakkan sejajar bahu, dengan jari-jari terbuka untuk memaksimalkan area kontak dan distribusi berat. Posisi yang salah dapat menyebabkan tekanan berlebih pada pergelangan tangan atau bahu.

 

Kekuatan Lengan dan Bahu

Otot trisep, bisep, deltoid, dan otot-otot inti (core muscles) digunakan dalam menopang berat badan saat fase terbalik. Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Biomechanics, kekuatan isometrik pada otot bahu berkorelasi dengan stabilitas saat menumpu pada tangan dalam gerakan akrobatik.

 

Aktivasi Otot Inti

Otot-otot perut dan punggung bawah menjaga agar tubuh tetap lurus dan tidak melengkung, memungkinkan perpinahan energi yang efisien dari tungkai ke lengan. Tanpa aktivasi otot inti yang memadai, punggung dapat melengkung, mengakibatkan hilangnya keseimbangan dan kontrol.

 

Perpindahan Berat Badan yang fleksibel

Transisi dari kaki ke tangan dan sebaliknya harus dilakukan dengan kontrol penuh. Hal itu bukan hanya tentang meletakkan tangan, tetapi tentang memindahkan pusat gravitasi tubuh secara terkontrol di atas titik tumpu.

 

Data dari penelitian yang dilakukan oleh Sports Biomechanics Lab di University of Delaware menunjukkan bahwa atlet dengan stabilitas tumpuan yang lebih baik mampu menghasilkan gaya reaksi tanah yang lebih konsisten, yang mengindikasikan kontrol tubuh selama fase penopangan.

 

 

Kelenturan Otot Gerak yang Sempurna

Sementara bertumpu memberikan stabilitas, kelenturan otot adalah faktor yang memungkinkan tubuh bergerak melalui rentang gerak penuh tanpa hambatan atau cedera. Dalam konteks gerakan baling-baling, kelenturan berfungsi sebagai berikut:

 

Kelenturan Paha Belakang (Hamstring) dan Panggul

Gerakan baling-baling dimulai dengan tendangan kaki ke atas. Kelenturan yang baik pada hamstring dan fleksor pinggul memungkinkan elevasi kaki yang tinggi, memberikan momentum awal yang diperlukan dan mempermudah perpindahan berat badan.

 

Kelenturan Punggung dan Bahu

Untuk mencapai posisi terbalik yang lurus dan stabil, punggung harus memiliki kelenturan yang cukup untuk melengkung secara terkontrol jika diperlukan, dan bahu harus mampu bergerak bebas untuk menopang tubuh dalam posisi terbalik. Keterbatasan pada area ini dapat menyebabkan postur yang tidak stabil.

 

Rentang Gerak Sendi yang Optimal

Kelenturan tidak hanya tentang otot, tetapi juga tentang kemampuan sendi untuk bergerak melalui rentang gerak penuh. Sendi pergelangan tangan, siku, bahu, pinggul, dan lutut semuanya harus berfungsi secara optimal untuk memungkinkan gerakan yang lancar dan terkoordinasi.

 

Sebuah artikel dari Strength and Conditioning Journal menjelaskan bahwa program latihan yang fokus pada peningkatan kelenturan, khususnya pada bagian panggul bisa meningkatkan performa dalam gerakan yang membutuhkan rentang gerak ekstensif, termasuk gerakan baling-baling.

 

 

Mengapa Bertumpu dan Kelenturan Otot adalah Jawaban Paling Akurat ?

Mari kita bandingkan dengan pilihan jawaban lain untuk memahami mengapa bertumpu dan kelenturan otot menjadi kombinasi yang paling akurat:

 

a. Awalan dan Bertumpu

Awalan memang penting untuk momentum awal, tetapi tanpa kemampuan tumpuan yang memadai, awalan sekuat apapun tidak akan menghasilkan gerakan yang sukses. Awalan tanpa kemampuan bertumpu yang baik justru dapat meningkatkan risiko cedera.

 

b. Awalan dan Kecepatan

Sama seperti poin a, awalan dan kecepatan berpengaruh pada momentum, namun tidak secara langsung mengatasi kebutuhan akan stabilitas (bertumpu) dan rentang gerak tubuh (kelenturan otot) untuk eksekusi gerakan yang benar. Kecepatan berlebihan tanpa kontrol dapat berujung pada hilangnya keseimbangan.

 

c. Bertumpu dan Kecepatan

Pilihan menyatakan pentingnya bertumpu, namun kecepatan, meskipun membantu momentum, tidak sepenting kelenturan otot dalam memungkinkan eksekusi gerakan yang presisi dan aman. Kecepatan tanpa kelenturan dapat menyebabkan gerakan yang kaku dan berisiko.

 

d. Berguling dan Bertumpu

Gerakan baling-baling bukanlah gerakan berguling dalam pengertian seperti roll depan atau belakang. Meskipun ada faktor rotasi, terminologi "berguling" kurang tepat untuk mendeskripsikan pergerakan tubuh dalam baling-baling. Fokus pada "bertumpu" sudah tepat, namun "berguling" tidak mewakili aspek lain seperti kelenturan.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa bertumpu memberikan stabilitas dan kekuatan yang diperlukan untuk menopang tubuh, sementara kelenturan otot memungkinkan tubuh untuk bergerak melalui rentang gerak yang diperlukan dengan lancar dan aman. Tanpa salah satu di antaranya, gerakan akan terasa sulit, kaku, tidak stabil, atau bahkan berpotensi menyebabkan cedera.

 

 

Keberhasilan gerakan baling-baling bukan hasil dari kekuatan atau kecepatan, melainkan dari berbagai faktor. Data dan fakta dari berbagai sumber terpercaya menegaskan bahwa kemampuan bertumpu dan kelenturan otot adalah dua faktor penentu utama. Bertumpu memberikan landasan yang kuat dan terkontrol, sementara kelenturan menhasilkan pergerakan yang luwes dan efisien.

LihatTutupKomentar