Berikut kesalahan saat melakukan guling lenting adalah ....
a. kedua
kaki rapat
b. arah
lentingan ke depan atas bawah
c. tolakan
tangan terlalu kuat atau terlalu lemah
d. pada saat
kedua kaki dilemparkan kedua lutut lurus
Jawaban: c. tolakan tangan terlalu kuat atau terlalu lemah
Dalam olahraga senam lantai, guling lenting adalah salah satu gerakan dasar yang memadukan kekuatan, kelenturan, dan koordinasi. Gerakan ini, meskipun terlihat sederhana, memerlukan presisi tinggi untuk mencapai eksekusi yang sempurna dan aman. Namun, para pesenam, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman bisa menghadapi berbagai kendala yang berujung pada kesalahan teknis.
Berikut ini
kami jelaskan berbagai kesalahan umum dalam guling lenting, dengan fokus khusus
pada mengapa tolakan tangan yang tidak tepat menjadi faktor yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan gerakan lenting.
Gerakan Guling Lenting yang Ideal
Sebelum membahas kesalahan, penting untuk memahami bagaimana guling lenting yang ideal seharusnya dilakukan. Gerakan ini dimulai dengan sikap berdiri tegak, diikuti dengan jongkok, menempatkan kedua telapak tangan di matras.
Kemudian, tubuh
digulingkan ke depan dengan punggung sebagai tumpuan, diikuti dengan dorongan
kuat dari kedua kaki ke atas dan depan, serta tolakan tangan yang sigap untuk
mengangkat tubuh ke posisi berdiri tegak kembali. Kesesuaian antara dorongan
kaki dan tolakan tangan adalah kunci utama.
Apakah Termasuk Kesalahan Pada Gerakan Guling Lenting
Meskipun
banyak faktor yang dapat mempengaruhi pada kesalahan guling lenting, beberapa
kesalahan ada dalam observasi dan analisis. Berikut kita ketagui satu per satu:
a. Kesalahan "Kedua Kaki Rapat"
Pilihan
"kedua kaki rapat" sering disalahpahami sebagai kesalahan. Faktanya,
dalam variasi gerakan guling lenting, menjaga kedua kaki tetap rapat dan lurus
saat melenting ke atas justru merupakan indikator teknik yang baik. Hal ini
menunjukkan kontrol tubuh yang optimal dan momentum yang efisien. Kesalahan
justru terjadi jika kaki terpisah atau bengkok secara tidak terkontrol, yang
mengindikasikan hilangnya kekuatan dan koordinasi.
b. Arah Lentingan yang Keliru
Frasa
"arah lentingan ke depan atas bawah" secara inheren tidak
menggambarkan kesalahan teknis. Lentingan yang efektif dalam guling lenting
memang melibatkan gerakan ke depan (untuk melanjutkan momentum) dan ke atas
(untuk mengangkat tubuh). Penambahan kata "bawah" justru
membingungkan dan tidak sesuai dalam konteks gerakan ini.
Kesalahan
sebenarnya terletak pada arah lentingan yang tidak tepat, misalnya terlalu
horizontal (tidak cukup mengangkat) atau terlalu vertikal (kehilangan momentum
ke depan), namun bukan karena adanya arah "bawah" yang dimaksudkan
sebagai target gerakan.
d. Kegagalan Mempertahankan Kelurusan Lutut
Pilihan
"pada saat kedua kaki dilemparkan kedua lutut lurus" bukanlah
kesalahan, melainkan indikator teknik yang benar. Menjaga lutut lurus saat
melenting menunjukkan kekuatan otot kaki yang baik dan kontrol terhadap
gerakan. Kesalahan terjadi justru ketika lutut ditekuk secara tidak semestinya,
yang mengurangi efisiensi dorongan, mengganggu aliran gerakan, dan dapat
menyebabkan pendaratan yang tidak stabil.
c. Tolakan Tangan: Kesalahan Paling Umum
Dari semua
opsi yang diberikan, tolakan tangan terlalu kuat atau terlalu lemah adalah
kesalahan yang menjadi penyebab dalam kegagalan guling lenting. Berikut
penjelasan mengapa demikian:
- Tolakan Tangan Terlalu Kuat:
Jika pesenam mendorong terlalu keras dengan tangan, momentum ke depan akan terlalu dominan, bisa menyebabkan tubuh terlempar ke depan secara berlebihan. Hal ini mengakibatkan pendaratan yang tidak terkontrol, bahkan jatuh ke depan. Kekuatan berlebihan juga dapat mengganggu koordinasi dengan dorongan kaki, membuat gerakan menjadi tidak luwes.
Dalam
analisis gerak yang dilakukan oleh instruktur senam profesional dari American
Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS), tolakan tangan yang berlebihan bisa
dikaitkan dengan cedera pergelangan tangan dan bahu karena tekanan yang tidak
wajar.
- Tolakan Tangan Terlalu Lemah:
Sebaliknya, jika tolakan tangan terlalu lemah, tubuh tidak akan mendapatkan dorongan vertikal yang cukup untuk mengangkat diri dari matras. Akibatnya, pesenam akan "terjebak" dalam posisi mengguling, kesulitan untuk mengangkat pinggul dan kaki ke atas, dan bisa berakhir dengan pendaratan yang canggung atau bahkan kembali ke posisi duduk.
Data dari
pelatihan senam menunjukkan bahwa tolakan tangan yang tidak memadai adalah
penyebab utama kegagalan untuk mencapai posisi berdiri tegak setelah
mengguling.
Mengapa Tolakan Tangan Begitu Penting ?
Berdasarkan data dari berbagai pusat pelatihan senam dan analisis video gerak, sekitar 60-70% dari kegagalan guling lenting pada tingkat pemula hingga menengah dapat dikaitkan dengan kesalahan pada tolakan tangan. Penjelasan lebih lanjut menunjukkan bahwa tolakan tangan menyediakan gaya dorong vertikal bersama dengan dorongan horizontal dari kaki, menghasilkan momentum sudut yang tepat untuk memutar tubuh ke atas dan ke depan.
Sebagai
contoh, sebuah studi yang diterbitkan oleh British Journal of Sports Medicine
mengamati kelompok pesenam pemula yang berlatih guling lenting. Hasilnya
menunjukkan bahwa peningkatan akurasi dan kekuatan tolakan tangan berkorelasi
dengan peningkatan keberhasilan gerakan dan penurunan risiko cedera. Pelatihan
yang berfokus pada kekuatan trisep, deltoid, dan otot terbukti meningkatkan
kinerja tolakan tangan.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Meskipun
pilihan a, b, dan d dapat mengarah pada eksekusi guling lenting yang tidak
sempurna, tetapi cenderung terkait aspek teknik yang kurang mendasar atau
bahkan interpretasi yang salah terhadap teknik yang benar.
Pilihan a
(kedua kaki rapat) dan d (pada saat kedua kaki dilemparkan kedua lutut lurus)
sebenarnya adalah indikator teknik yang baik, bukan kesalahan. Kesalahan
terjadi jika kaki tidak rapat atau lutut bengkok.
Pilihan b
(arah lentingan ke depan atas bawah) adalah frasa yang kurang jelas dan tidak
menggambarkan kesalahan spesifik.
Sebaliknya,
tolakan tangan yang terlalu kuat atau terlalu lemah (pilihan c) bisa mengganggu
keseimbangan momentum, ketinggian, dan stabilitas pendaratan, menjadikannya
faktor penentu utama keberhasilan atau kegagalan seluruh gerakan guling
lenting. Tanpa tolakan tangan yang tepat, mustahil untuk menyelesaikan gerakan
dengan mulus dan aman.
Dengan memahami bahwa tolakan tangan yang tidak proporsional yaitu terlalu kuat atau terlalu lemah adalah kesalahan yang menghambat keberhasilan guling lenting, pesenam dan pelatih dapat memfokuskan upaya pada perbaikan aspek ini.
Latihan
penguatan spesifik, drill koordinasi, dan umpan balik yang akurat tentang
intensitas tolakan tangan akan menjadi penting dalam gerakan guling lenting
yang sempurna, aman, dan efisien.