Pemilihan kata dalam menulis sebuah puisi disebut dengan istilah

 

Pemilihan kata dalam menulis sebuah puisi disebut dengan istilah

Pemilihan kata dalam menulis sebuah puisi disebut dengan istilah ...

 

a. Majas

b. Diksi

c. Imaji

d. Tipograf

 

Jawaban: b. Diksi

 

Ketika menulis puisi, segala sesuatu bermula dari sebuah keputusan kecil yaitu pemilihan kata. Pilihan kata bukan soal sinonim atau keindahan bunyi, melainkan berkaitan dengan makna, nada, suasana, dan ritme yang hendak diejawantahkan dalam benak pembaca atau pendengar. 


Istilah yang digunakan untuk menyebut tindakan selektif tersebut adalah diksi. Namun, sejauh mana diksi berbeda dari istilah lain yang ada dalam pembahasan puisi, seperti majas, imaji, atau tipograf ? Dan mengapa diksi diperlukan dalam proses kreatif penciptaan puisi ?

 

Untuk menjawabnya, kita harus memahami diksi tidak hanya sebagai alat teknis, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi artistik.

 

 

Apa Itu Diksi ?

Dalam konteks bahasa dan sastra, diksi merujuk pada pilihan kata yang digunakan oleh seorang penulis dalam menyampaikan ide, suasana, atau makna tertentu. Diksi bukan hanya soal “kata yang tepat”, melainkan juga soal nuansa, konotasi, dan keselarasan dengan keseluruhan tone puisi.

 

Menurut Abrams dalam A Glossary of Literary Terms, diksi adalah “the choice of words used in a literary work,” yang dapat bersifat formal, informal, kolokial, atau bahkan slang, tergantung pada konteks dan efek yang ingin dicapai. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi diartikan sebagai "pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan, sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan".

 

Dalam puisi, di mana jumlah kata terbatas dan setiap kata terdapat unsur emosional maupun konseptual.

 

Contoh Penggunaan Diksi dalam Puisi

Mari kita lihat sepenggal puisi Chairil Anwar:

 

  • Aku ini binatang jalang
  • Dari kumpulannya terbuang

 

Pada larik ini, diksi seperti "binatang jalang", Kata binatang tidak hanya menyiratkan keberingasan, tetapi juga keterasingan. Kata jalang, dengan nuansa liar dan bebas, memperkuat kesan eksistensi tokoh dalam puisi. Pilihan kata ini bukan kebetulan, melainkan bentuk diksi yang disengaja dan terukur.

 

 

Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

a. Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah atau memperjelas makna dalam suatu ungkapan. Contohnya adalah metafora, simile, personifikasi, hiperbola, dan sebagainya. Majas bisa digunakan dalam puisi, tetapi majas bukan pemilihan kata, melainkan cara mengolah kata yang telah dipilih. Dengan kata lain, diksi bisa ada tanpa majas, tetapi majas tidak bisa tanpa diksi.

 

c. Imaji

Imaji atau citraan merujuk pada penggunaan kata-kata yang dapat membangkitkan kesan pancaindra pembaca, seperti visual (penglihatan), auditif (pendengaran), olfaktori (penciuman), dan sebagainya. Imaji adalah hasil dari pilihan kata (diksi), bukan tindakan memilih kata.

 

d. Tipograf

Tipograf dalam puisi merujuk pada tata letak atau bentuk visual puisi di atas halaman. Penyair seperti Sapardi Djoko Damono atau Sutardji Calzoum Bachri juga menambahkan tipografi untuk menciptakan efek visual. Akan tetapi, tipografi adalah aspek bentuk, bukan isi. Sehingga tidak berhubungan dengan pemilihan kata, melainkan dengan bagaimana kata-kata itu ditata secara spasial.

 

 

Diksi dalam Tradisi dan Modernitas

Di era puisi tradisional seperti pantun, syair, atau gurindam, diksi diatur oleh kaidah irama dan rima. Kata-kata harus dipilih tidak hanya berdasarkan makna, tetapi juga jumlah suku kata dan kesesuaian bunyi. Sementara itu, dalam puisi modern, seperti karya-karya W.S. Rendra atau Goenawan Mohamad, diksi lebih bebas, tetapi tidak berarti asal-asalan. Justru, dalam kebebasan pemilihan kata menjadi lebih personal dan mencerminkan gaya sang penyair.

 

 

Mengapa Diksi Penting dalam Puisi ?

Puisi bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi mengekspresikan perasaan, menggugah kesadaran, bahkan mempermainkan persepsi. Untuk menciptakan efek-efek tersebut, setiap kata harus melalui proses kurasi yang ketat. Bahkan sebuah kata kecil seperti "di" atau "yang" bisa mempengaruhi irama dan makna keseluruhan.

 

Seperti yang dikatakan T.S. Eliot, penyair modern dari Inggris, “Genuine poetry can communicate before it is understood.” Itu hanya bisa dicapai jika penyair menguasai diksi.

 

 

Dengan melihat dari berbagai sudut, jelas bahwa istilah yang paling tepat untuk menyebut pemilihan kata dalam puisi adalah diksi. Pilihan lain seperti majas, imaji, dan tipografi juga diterapkan dalam penciptaan puisi, tetapi tidak menjelaskan tindakan awal yang menentukan kualitas dan karakter puisi.

 

Diksi tidak hanya tentang memilih kata yang benar, tetapi tentang rasa dapat dibaca melalui nuansa, ritme, dan kata-kata.

 

Sebagaimana dikatakan oleh penyair Amerika, Robert Frost:

  • "Poetry is when an emotion has found its thought and the thought has found words."

Maka sebelum emosi bisa menemukan bentuk, kata-lah yang harus terlebih dahulu dipilih. Dan pilihan itu, adalah diksi.

LihatTutupKomentar