Berdasarkan pembuatannya fungsi patung monumen adalah

 

Berdasarkan pembuatannya fungsi patung monumen adalah

Berdasarkan pembuatannya fungsi patung monumen adalah ....

 

A. sarana ibadah

B. penghias bangunan

C. dinikmati keindahan bentuknya

D. peringatan peristiwa bersejarah

 

Jawaban: D. peringatan peristiwa bersejarah

 

Ketika melewati perkotaan atau pedesaan, terkadang pandangan kita terpaku pada struktur megah yang menjulang tinggi, menampilkan figur pahlawan atau bentuk simbolis. Itulah patung monumen. Namun, apakah kita benar-benar memahami fungsi patung monumen ? 


Apakah hanya sekadar hiasan kota, ataukah menyimpan makna yang jauh lebih dalam ? Untuk menjawab pertanyaan diatas, tak ada salahnya memahami lebih lanjut, membandingkan berbagai perspektif dan menyajikan data faktual yang mendukung pemahaman.

 

 

Mengurai Definisi Monumen dan Patung

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan dan keterkaitan antara "monumen" dan "patung". Secara etimologis, kata monumen berasal dari bahasa Latin monere yang berarti "mengingatkan" atau "menasihati". Sementara itu, patung adalah sebuah karya seni tiga dimensi yang diciptakan dengan memahat, mengukir, atau mencetak material tertentu untuk membentuk wujud seperti objek asli. Ketika sebuah patung berfungsi sebagai pengingat akan sesuatu peristiwa, barulah bisa disebut "monumen".

 

Data dari berbagai sumber, termasuk Ensiklopedia Britannica, menegaskan bahwa monumen, dalam konteks arsitektur dan seni rupa didirikan untuk mengenang pahlawan, peristiwa, atau gagasan penting. Dengan kata lain, fungsi utamanya adalah sebagai memorial.

 

 

Membandingkan Pilihan Jawaban Lain

Meskipun opsi lain memiliki kesesuaian dalam konteks patung secara umum, tetapi tidak menangkap esensi utama dari patung monumen:

 

A. Sarana Ibadah

Beberapa orang mengira patung monumen berfungsi sebagai sarana ibadah, serupa dengan arca dewa-dewi di pura atau candi. Memang, dalam peradaban kuno, patung difungsikan dalam praktik keagamaan. Ambil contoh Sphinx Agung di Giza, Mesir, yang meskipun kini lebih dikenal sebagai situs bersejarah, awalnya digunakan untuk acara keagamaan. 


Namun, patung monumen dalam konteks modern, seperti Monumen Nasional (Monas) di Jakarta atau Patung Liberty di New York, tidak didirikan untuk tujuan pemujaan atau ritual keagamaan. Fungsinya berubah dari ranah spiritual ke ranah peringatan dan simbolisme nasional.

 

B. Penghias Bangunan

Tidak dapat dimungkiri bahwa patung monumen memiliki nilai estetika dan dapat memperindah lingkungan sekitar. Patung yang berdiri di alun-alun kota atau di depan gedung pemerintahan memang memberikan sentuhan artistik dan visual yang menarik. Namun, apakah "penghias bangunan" adalah fungsi utamanya ?

 

Pertimbangkan Patung Jenderal Sudirman di Jakarta. Meskipun patung ini dirancang dengan indah, tujuannya bukan semata-mata untuk mempercantik Jalan Sudirman. Patung tersebut dibangun sebagai penghormatan kepada salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Jika fungsinya hanya sebagai penghias, maka patung tersebut bisa saja digantikan oleh karya dekoratif lain.

 

C. Dinikmati Keindahan Bentuknya

Seni rupa, termasuk patung, memang didesain untuk dinikmati keindahan bentuk, proporsi, dan detailnya. Sebuah patung monumen yang dibuat oleh seniman ternama tentu akan menarik perhatian para penikmat seni.

 

Namun, seperti halnya opsi "penghias bangunan", menikmati keindahan patung monumen hanya salah satu aspek. Ambil contoh Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Jakarta. Bentuknya yang dinamis dan ekspresif memang menawan. 


Tetapi, jauh lebih penting, patung tersebut didirikan sebagai simbol keramahan Indonesia dalam menyambut tamu-tamu Asian Games 1962. 


Keindahannya adalah sarana untuk menyampaikan pesan, bukan tujuan akhir. Sebuah monumen yang tidak memiliki makna di baliknya, meskipun indah, maka akan kehilangan relevansinya seiring waktu.

 

D. Peringatan Peristiwa Bersejarah

Data sejarah dan sosiologis menjelaskan bahwa patung monumen didirikan sebagai penanda dan pengingat akan peristiwa penting dalam sejarah, atau untuk mengenang para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan.

 

Berikut beberapa contoh patung monumen:

  • Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Indonesia: Didirikan untuk mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Puncaknya yang berupa lidah api berlapis emas melambangkan semangat perjuangan yang tak kunjung padam. Data dari Sekretariat Negara Republik Indonesia mengkonfirmasi bahwa Monas adalah simbol peringatan kemerdekaan.
  • Patung Liberty di New York, Amerika Serikat: Sebuah hadiah dari rakyat Prancis kepada rakyat Amerika Serikat, melambangkan kebebasan dan demokrasi. Monumen tersebut menjadi simbol penting bagi imigran yang tiba di Amerika, mengingatkan akan nilai dasar negara Amerika. National Park Service telah menyatakan fungsinya sebagai simbol kebebasan.
  • Tugu Peringatan Holocaust di Berlin, Jerman: Dirancang untuk mengenang jutaan korban Holocaust. Desainnya yang berupa balok-balok beton tanpa nama dan seragam menciptakan pengalaman yang reflektif, mengingatkan kekejaman sejarah agar tidak terulang.

 

 

Data dan Bukti Pendukung

Penelitian dalam bidang public history dan memorial studies semakin memperkuat argumen ini. Para ahli seperti James E. Young dalam karyanya The Texture of Memory, Modernism and Memorialization menjelaskan bagaimana monumen bukan hanya merepresentasikan sejarah, tetapi juga membentuk ingatan bersama. Monumen, menurut Young, adalah "tempat di mana ingatan publik disimpan dan dipamerkan."

 

Selain itu, survei publik dan wawancara mengungkapkan bahwa masyarakat mengasosiasikan patung monumen dengan sejarah dan peringatan. Sebuah studi tentang persepsi masyarakat terhadap monumen di beberapa kota besar menunjukkan bahwa mayoritas responden memahami tujuan utama monumen adalah untuk mengenang dan memperingati.

 

 

Berdasarkan penjelasan data sejarah, dan sudut pandang kritis, menjadi jelas bahwa fungsi utama patung monumen adalah peringatan peristiwa bersejarah. Pilihan ini mencakup tujuan dari pembangunan monumen di berbagai negara dan sepanjang sejarah.

 

Patung monumen kita diingatkan untuk tidak melupakan asal kita, menghargai nilai-nilai yang diperjuangkan, dan terus belajar dari sejarah. Dengan demikian, ketika melihat sebuah patung monumen, kita tidak hanya melihat sebuah karya seni, melainkan sebuah narasi yang terukir, menunggu untuk diceritakan dan direnungkan kembali.

LihatTutupKomentar