Mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung menggunakan

 

Mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung menggunakan

Mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung menggunakan ....

 

A. Pisau

B. Gunting

C. Canting

D. Sendok adonan

 

Jawaban: D. Sendok adonan

 

Dalam karya seni rupa, khususnya seni patung, proses pembentukan objek tiga dimensi membutuhkan ketelitian dan pemahaman tentang material serta alat yang digunakan. Salah satu tahapan dalam menciptakan sebuah patung, terutama yang melibatkan penambahan material secara bertahap pada struktur dasar, adalah mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung. Proses ini bukan hanya tindakan menempel, melainkan sebuah seni yang memengaruhi kekuatan, tekstur, dan detail akhir karya.

 

 

Proses Penempelan Adonan pada Kerangka Patung

Sebelum membahas alat, penting untuk memahami proses penempelan adonan. Kerangka patung, bisa terbuat dari kawat, kayu, atau pipa PVC, berfungsi sebagai penahan yang menopang beban adonan. Adonan bisa bervariasi, mulai dari tanah liat polimer, bubur kertas, plester, hingga campuran khusus seniman. Tujuan utama penempelan adalah agar terjadi ikatan yang kuat antara adonan dan kerangka, sekaligus membentuk volume dan kontur awal patung. Konsistensi adonan apakah itu kental, lembek, atau padat akan sangat memengaruhi cara diambil dan ditempelkan.

 

 

Mengapa Pilihan Alat Menentukan Hasil

Pemilihan alat dalam proses ini bukan hanya tentang kenyamanan, melainkan tentang efisiensi, kontrol, dan kualitas material. Alat yang tepat memungkinkan seniman untuk:

 

  • Mengambil adonan dalam jumlah yang tepat: Hal itu meminimalkan pemborosan dan memastikan penyebaran material yang merata.
  • Menerapkan tekanan yang konsisten: Penting untuk menghilangkan gelembung udara dan menciptakan ikatan yang kuat dengan kerangka.
  • Membentuk kontur awal dengan akurat: Alat yang sesuai memungkinkan seniman untuk "memahat" secara kasar bahkan pada tahap awal.

 

 

 

Menganalisis Pilihan Alat: Mengapa 'Sendok Adonan' Unggul

Berikut penjelasan pilihan jawaban yang disajikan dalam konteks praktis dan faktual:

 

A. Pisau

Penggunaan pisau, meskipun multifungsi dalam beberapa aspek seni, sangat tidak ideal untuk mengambil dan menempelkan adonan pada kerangka patung. Pisau didesain untuk memotong, mengukir, atau memisahkan. Sisi tajamnya tidak efisien untuk mengambil material kental atau lengket secara merata, dan ujungnya cenderung merusak kerangka atau menempelkan adonan secara tidak merata. Data dari praktik seni patung menunjukkan bahwa pisau lebih sesuai digunakan untuk detail, memotong kelebihan material, atau mengikis.

 

B. Gunting

Gunting sama sekali tidak sesuai untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung. Fungsi utamanya adalah memotong dua dimensi, dan tidak digunakan untuk mengambil atau menempelkan material pada permukaan tiga dimensi. Penggunaannya dalam konteks ini akan menghasilkan kerusakan dan ketidakefisienan.

 

C. Canting

Canting adalah alat tradisional Indonesia yang digunakan untuk membatik, yaitu menorehkan lilin panas pada kain. Bentuknya yang memiliki corong kecil dirancang untuk aliran lilin yang presisi, bukan untuk mengambil atau menempelkan adonan padat atau semi-padat pada kerangka patung. Material adonan yang lebih tebal akan menyumbat canting, dan fungsinya sama sekali tidak sesuai dengan kebutuhan proses mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.

 

D. Sendok Adonan

Sendok adonan adalah pilihan jawaban yang paling akurat dan sesuai. "Sendok adonan" dalam karya seni patung bisa merujuk pada spatula patung, pahat modeling, atau alat serupa yang didesain khusus untuk bekerja dengan material plastis. Alat-alat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

 

  • Bentuk dan Ukuran Beragam: Spatula patung ada dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari ujung datar, membulat, hingga berbentuk daun. Desain ini memungkinkan seniman untuk mengambil gumpalan adonan, baik kecil maupun besar, dengan mudah dan terkontrol.
  • Permukaan Halus dan Non-Stick: Banyak alat ini terbuat dari bahan yang tidak lengket, seperti baja tahan karat atau silikon, yang memfasilitasi pengambilan dan pelepasan adonan tanpa banyak sisa.
  • Ergonomi: Dirancang untuk digenggam dengan nyaman, memungkinkan seniman untuk menerapkan tekanan yang tepat dan membentuk adonan dengan presisi.
  • Fungsi Ganda: Selain mengambil dan menempelkan, alat-alat ini juga digunakan untuk meratakan, menghaluskan, atau bahkan menambahkan detail awal pada adonan yang sudah ditempelkan.

 

Sebagai contoh, ketika seorang pematung bekerja dengan tanah liat basah, wajib menggunakan spatula berukuran sedang untuk mengambil sejumlah tanah liat dari wadah, kemudian dengan gerakan memutar atau menekan, menempelkannya pada kerangka kawat armature. 


Permukaan spatula yang halus memungkinkan tanah liat lepas dengan bersih, sementara bentuknya membantu mendorong material ke dalam celah-celah kerangka, meminimalkan kantung udara yang dapat menyebabkan retakan saat pengeringan atau pembakaran.

 

 

Proses mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung melibatkan material plastis. Pilihan alat yang tepat bukan hanya preferensi, melainkan kebutuhan fungsional yang berdampak  pada kualitas karya. Berdasarkan analisis fungsional, prinsip material, dan praktik standar di kalangan seniman profesional, sendok adonan atau lebih tepatnya, spatula patung dan alat modeling yang dirancang khusus.
LihatTutupKomentar