Berikut yang merupakan contoh penggunaan partisipan dalam teks prosedur adalah ....
A. Mengapa
peristiwa itu terjadi ?
B. Saya
belajar membuat teks prosedur.
C. Mengapa
penyusunan teks prosedur harus urut ?
D. Prosedur
itu harus dipahami oleh semua kalangan.
E. Sekarang
saat yang tepat untuk belajar menyusul teks prosedur!
Jawaban: B. Saya belajar membuat teks prosedur.
Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang menemukan teks prosedur, baik saat membaca resep masakan, petunjuk penggunaan alat elektronik, hingga langkah-langkah registrasi. Teks prosedur memiliki struktur kebahasaan yang khas dan tidak boleh diabaikan, salah satunya adalah penggunaan partisipan.
Istilah ini
terdengar teknis, tetapi sesungguhnya diperlukan dalam membentuk kejelasan
tindakan dalam suatu prosedur. Pertanyaannya, dari lima pilihan kalimat yang
tersedia, mana yang benar-benar menggambarkan contoh penggunaan partisipan
dalam teks prosedur ?
Apa Itu Partisipan dalam Teks Prosedur ?
Sebelum
menjawabnya, maka harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
partisipan. Dalam ranah kebahasaan fungsional sistemik, partisipan adalah
pelaku atau pihak yang terlibat dalam suatu proses atau tindakan. Dalam teks
prosedur, partisipan bisa berupa orang yang melakukan atau dikenai tindakan.
Misalnya, dalam kalimat “Kamu harus mencuci tangan sebelum memasak,” kata
“kamu” adalah partisipan, karena menjadi subjek yang melakukan tindakan.
Teks
prosedur ditulis untuk memberi instruksi atau arahan. Karena itu, penggunaan
partisipan diwujudkan dalam bentuk orang kedua (“kamu”), orang pertama
(“saya”), atau dalam bentuk seperti kalimat imperatif (“Cuci tangan sebelum
memasak!”), di mana pelaku tindakannya tidak disebutkan namun tetap
dimaksudkan.
Analisis Pilihan Jawaban
Berikut
perbandingan setiap pilihan jawaban yang tersedia:
A. Mengapa peristiwa itu terjadi ?
Kalimat ini
adalah pertanyaan retoris atau analitis yang bertujuan mengetahui sebab dari
suatu peristiwa. Secara struktur, kalimat ini bukan bagian dari teks prosedur,
apalagi contoh penggunaan partisipan. Tidak ada tindakan, tidak ada pelaku
jelas, dan tidak ada arah instruksional. kalimat ini lebih cocok berada dalam
teks eksplanasi atau teks diskusi. Maka, opsi ini tidak sesuai.
B. Saya belajar membuat teks prosedur.
Inilah pilihan yang paling tepat. Kalimat ini menampilkan struktur yang lengkap: subjek (“saya”) sebagai partisipan, kata kerja aktif (“belajar membuat”), serta objek yang jelas (“teks prosedur”). Partisipan yang dimaksud, yaitu "saya", adalah pelaku yang menjalankan suatu proses, yang dalam hal ini adalah belajar membuat.
Kalimat ini mencerminkan unsur partisipan dalam
teks prosedur karena mengandung pelaku tindakan. Dalam ranah instruksional atau
naratif tentang langkah membuat teks prosedur, penggunaan kata “saya” menjadi
contoh partisipan.
C. Mengapa penyusunan teks prosedur harus urut ?
Meski
mengandung kata "teks prosedur", tetapi fokusnya adalah alasan logis
di balik penyusunan urutan langkah. kalimat ini termasuk dalam jenis teks
diskusi atau eksplanasi, bukan prosedur. Di samping itu, tidak ada subjek
pelaku yang melakukan tindakan. Maka, tidak mencerminkan penggunaan partisipan.
D. Prosedur itu harus dipahami oleh semua kalangan.
Kalimat ini
bersifat pasif dan informatif. “Semua kalangan” memang dapat dianggap sebagai
partisipan pasif (penerima tindakan “dipahami”), tetapi dalam ranah teks
prosedur yang lebih banyak menggunakan bentuk aktif atau imperatif, kalimat ini
tidak mencerminkan struktur khas dari partisipan pelaku dalam langkah prosedur.
Kalimat ini lebih cocok digunakan dalam pendahuluan teks atau bagian latar
belakang. Tidak representatif sebagai contoh penggunaan partisipan aktif.
E. Sekarang saat yang tepat untuk belajar menyusun teks prosedur!
Kalimat ini
bersifat persuasif dan bersuasana motivasional. Meski mengarah ke tindakan
(menyusun teks prosedur), tetapi partisipan tidak disebutkan langsung. Tidak
ada "saya", "kamu", atau pelaku lainnya. Dengan demikian,
tidak memenuhi kriteria partisipan dalam teks prosedur.
Mengapa Jawaban B Paling Tepat ?
Kalimat
“Saya belajar membuat teks prosedur” paling memenuhi syarat karena:
- Menyebutkan partisipan secara langsung — kata “saya” adalah pelaku.
- Mengandung proses atau tindakan — “belajar membuat”.
- Menyertakan objek yang sesuai — “teks prosedur”.
Konteksnya
dapat masuk dalam bagian pendahuluan atau naratif dalam teks prosedur, seperti
dalam buku pelajaran yang mengajarkan cara menyusun prosedur.
Menurut
Kemendikbud RI dalam modul pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013,
penggunaan partisipan dalam teks prosedur menjadi salah satu indikator struktur
kebahasaan yang benar. Buku tersebut menjelaskan bahwa teks prosedur memuat
subjek pelaku untuk memperjelas siapa yang melakukan langkah-langkah
prosedural.
Pemahaman
terhadap unsur kebahasaan dalam teks prosedur, seperti partisipan, bukanlah
sekadar penguasaan teknis, melainkan bagian dari literasi fungsional. Dalam
dunia pendidikan dan kehidupan profesional, kemampuan menyusun dan memahami
teks prosedur mencerminkan keterampilan komunikasi yang sistematis dan logis.
Dengan
membandingkan kelima pilihan jawaban, bisa dilihat bahwa hanya pilihan B. Saya
belajar membuat teks prosedur yang termasuk sebagai contoh penggunaan
partisipan dalam teks prosedur. Sementara pilihan jawaban lain, meskipun
memiliki nilai kebahasaan tersendiri, tidak masuk dalam kategori tersebut
karena kurangnya kejelasan pelaku atau ranah prosedural.