Program proposal sebaiknya diajukan pada saat ...
a. Selesai
kegiatan
b. Saat
kegiatan berlangsung
c. Selama
kegiatan berlangsung
d. Setelah
kegiatan berlangsung
e. Sebelum
kegiatan berlangsung
Jawaban: e. Sebelum kegiatan berlangsung
Manajemen
kegiatan, baik dalam ranah pendidikan, organisasi sosial, korporasi, hingga
pemerintahan, penyusunan dan pengajuan proposal program menjadi penting karena
menentukan arah dan keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan.
Namun
pertanyaan mendasarnya adalah, kapan waktu yang paling tepat untuk mengajukan
sebuah program proposal ? Pertanyaan tersebut bukan hanya menyangkut persoalan
administratif semata, melainkan erat kaitannya dengan efisiensi, tanggungjawab,
dan kelayakan program.
Pilihan
jawaban yang tersedia, mulai dari selesai kegiatan hingga sebelum kegiatan
berlangsung, mencerminkan berbagai kemungkinan pendekatan. Akan tetapi, jika
dicermati dari sudut pandang profesional dan manajerial, pilihan yang paling
logis, strategis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara prosedural adalah E.
Sebelum kegiatan berlangsung.
Pengertian Sebuah Proposal
Secara
konsep, proposal adalah dokumen perencanaan. Di dalamnya, tercantum tujuan
kegiatan, latar belakang, bentuk dan rincian kegiatan, jadwal pelaksanaan,
sumber daya yang dibutuhkan, anggaran, hingga rencana evaluasi.
Dalam
lingkup akademik, seperti disebut oleh Soeprapto dalam buku Teknik Penyusunan
Proposal dan Laporan Penelitian, proposal adalah bentuk permintaan izin dan
pengajuan rencana kegiatan kepada pihak yang memiliki otoritas atau sumber daya
pendukung.
Dengan
demikian, jelas bahwa proposal bukan dokumentasi setelah kegiatan berlangsung,
melainkan sarana perencanaan, koordinasi, dan permohonan dukungan. Maka,
mustahil secara logis untuk mengajukan proposal setelah kegiatan selesai atau
saat kegiatan telah berjalan.
Dalam
konteks kebijakan pemerintah, seperti tertuang dalam Permendagri No. 90 Tahun
2019, setiap kegiatan harus melalui perencanaan matang sebelum pelaksanaan agar
dapat masuk dalam dokumen perencanaan tahunan dan penganggaran.
Membandingkan Opsi Jawaban Lain
Berikut
perbandingan pilihan jawaban lainnya:
a. Selesai kegiatan
Mengajukan
proposal setelah kegiatan usai merupakan kekeliruan secara fungsi. Pada tahap
ini, proposal tidak diperlukan sebagai perencanaan dan beralih menjadi laporan
pertanggungjawaban. Sering kali kesalahan persepsi terjadi di tingkat pelajar
atau komunitas kecil yang belum terbiasa dengan manajemen kegiatan yang
tertata.
B dan C. Saat / Selama kegiatan berlangsung
Menyusun
proposal saat kegiatan sedang berjalan adalah praktik yang tidak efisien dan
rentan terhadap ketidakteraturan. Tanpa proposal sejak awal, kegiatan tidak
memiliki program operasional yang jelas. Hal ini dapat berdampak pada
penggunaan anggaran yang tidak transparan dan ketidaksesuaian pelaksanaan
terhadap tujuan awal.
Menurut
panduan manajemen proyek dari Project Management Institute (PMI), tahap awal
adalah momen untuk menentukan ruang lingkup proyek. Tanpa proposal yang
diajukan sebelum kegiatan berlangsung, kegiatan tidak bisa sesuai.
d. Setelah kegiatan berlangsung
Ini pun
keliru, karena jika proposal baru diajukan setelah kegiatan berlangsung, maka
fungsi koordinatif dan persetujuan formal dari lembaga terkait tidak lagi
sesuai. Yang mungkin terjadi hanya pengajuan laporan atau klaim, bukan
proposal.
Mengapa Sebelum Kegiatan ?
Jawaban E
adalah pilihan yang tepat karena memenuhi syarat teknis, prosedural, dan logis.
Proposal yang diajukan sebelum kegiatan memberikan waktu cukup untuk:
- Evaluasi dan revisi dari pihak
pemberi persetujuan (sponsor, lembaga, manajemen).
- Pencarian sumber daya, baik
berupa dana, alat, maupun panitia.
- Koordinasi antar pihak terkait
secara sistematis.
- Pencegahan risiko dan antisipasi
masalah, yang dapat dianalisis lebih awal melalui kajian yang ada dalam
proposal.
- Kepatuhan terhadap regulasi,
karena hampir semua lembaga pendanaan, termasuk CSR perusahaan dan hibah
pemerintah, mewajibkan proposal masuk sebelum tanggal pelaksanaan.
Sebagai
contoh, dalam praktik pengajuan hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), proposal kegiatan mahasiswa atau
penelitian dosen harus diajukan minimal satu bulan sebelum kegiatan dimulai,
agar dapat melewati tahapan seleksi administratif, verifikasi substansi, dan
pencairan dana.
Pengajuan
proposal sebelum kegiatan berlangsung bukan hanya sekadar keharusan
administratif, tetapi bentuk dari tanggung jawab profesional. Maka, tanpa
diajukan sebelum kegiatan dimulai, sebuah proposal tidak hanya kehilangan
fungsi praktis, tetapi juga tidak sesuai prinsip transparansi dan
tanggungjawab.
Dengan demikian, jawaban yang benar dan tepat secara fungsional, logis, dan prosedural adalah: E. Sebelum kegiatan berlangsung.

