Pesindhen atau sindhen mempunyai gaya dalam bernyanyi dalam bentuk …
a. Berdiri
dan berjalan
b. Duduk
dikursi di atas rumah
c. Berjalan
d. Duduk
bersimpuh dibelakang dalang
Jawaban: d. Duduk bersimpuh dibelakang dalang
Dalam seni pertunjukan gamelan, peran pesindhen atau sindhen sangatlah penting. Pesindhen memiliki gaya khas dalam bernyanyi yang sudah menjadi pakem dalam tradisi Jawa,
terutama dalam pertunjukan gamelan klasik dan wayang kulit. Gaya ini bukan
hanya soal teknik vokal, tetapi juga tentang etiket, posisi, dan fungsi dalam
keseluruhan pertunjukan.
Pesindhen dan Posisi dalam Pertunjukan
Dalam pertunjukan wayang kulit, pesindhen bertindak sebagai vokalis yang menyanyikan tembang-tembang Jawa dengan iringan gamelan. Keberadaannya menjadi bagian dari struktur pementasan yang telah diwariskan secara turun-temurun dalam budaya Jawa.
Selain menjadi unsur yang memperindah suasana, nyanyian pesindhen juga
mengandung nilai filosofis, menyampaikan ajaran moral, petuah, atau bahkan
dialog tersirat dalam pertunjukan.
Posisi pesindhen dalam pementasan wayang kulit sangat khas. Secara tradisional, mereka duduk bersimpuh di belakang dalang, di dekat para nayaga (penabuh gamelan). Posisi ini bukan sekadar kebiasaan,
tetapi merupakan bentuk penghormatan
terhadap struktur pementasan yang telah lama berlaku dalam budaya Jawa. Duduk
bersimpuh menunjukkan sikap hormat, kesopanan, dan ketawadhuan dalam tradisi
seni pertunjukan.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Jika kita
membandingkan dengan opsi jawaban lainnya, ada beberapa ketidaksesuaian dalam
pertunjukan tradisional:
Berdiri dan berjalan (Opsi A)
Dalam seni pertunjukan gamelan, pesindhen tidak bernyanyi sambil berdiri dan berjalan. Hal ini berbeda dengan gaya penyanyi dalam pertunjukan modern atau musik populer.
Dalam pertunjukan wayang kulit atau karawitan tradisional, pesindhen tetap
duduk dengan anggun di belakang dalang agar tidak mengganggu struktur maupun
alur drama yang disajikan oleh dalang.
Duduk di kursi di atas rumah (Opsi B)
Opsi ini kurang relevan dalam konteks pertunjukan gamelan dan wayang kulit. Tidak ada tradisi yang menetapkan pesindhen duduk di kursi yang diletakkan di atas rumah.
Biasanya, dalam pertunjukan modern atau konser gamelan di panggung besar,
pesindhen bisa saja duduk di kursi, tetapi ini bukan bentuk tradisional dari
gaya pesindhen dalam bernyanyi.
Berjalan (Opsi C)
Pesindhen bukan penari atau pengisi panggung yang aktif bergerak seperti dalam seni pertunjukan lain. Pesindhen memiliki peran khusus sebagai penyanyi,
sehingga
berjalan bukan bagian dari gaya dalam bernyanyi. Jika pun ada pergerakan,
biasanya hanya sebatas gestur tangan atau ekspresi wajah untuk menyesuaikan
lagu yang dinyanyikan.
Duduk bersimpuh di belakang dalang (Opsi D) – Jawaban yang benar
Secara tradisional, inilah posisi yang benar untuk pesindhen dalam pertunjukan wayang kulit. Duduk bersimpuh menunjukkan kesopanan dan penghormatan terhadap seni gamelan serta dalang yang memimpin pertunjukan.
Gaya ini juga memungkinkan
pesindhen untuk tetap fokus dan selaras dengan tempo pertunjukan gamelan.
Mengapa Duduk Bersimpuh di Belakang Dalang ?
Dalam
struktur pementasan wayang kulit, dalang adalah pemimpin utama yang
mengendalikan jalannya cerita. Pesindhen berada di belakangnya. Dengan duduk
bersimpuh, pesindhen juga lebih mudah berkoordinasi dengan nayaga dan dalang
dalam mengatur alur lagu yang dinyanyikan.
Menurut kajian yang dilakukan oleh Soedarsono (2002) dalam bukunya "Wayang dan Karawitan Jawa", posisi pesindhen di belakang dalang telah menjadi tradisi sejak zaman Kerajaan Mataram.
Dalam wawancara dengan Budayawan Ki Manteb
Sudharsono (2015), disebutkan bahwa posisi ini juga menjaga etika pertunjukan
agar pesindhen tetap fokus pada tugasnya tanpa mengalihkan perhatian penonton
dari jalannya lakon.
Dari perbandingan tersebut, jelas bahwa gaya pesindhen dalam bernyanyi adalah dengan duduk bersimpuh di belakang dalang. Hal ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga mencerminkan nilai estetika dan etika dalam seni pertunjukan gamelan.
Posisi ini memungkinkan pesindhen untuk menyatu dengan harmoni musik, mendukung
narasi yang dibawakan dalang, serta menjaga kesakralan dan keanggunan dalam
pagelaran seni tradisional Jawa.
Sebagai bagian dari warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO, seni gamelan dan pesindhen terus dipertahankan dalam berbagai festival dan pagelaran, baik di dalam maupun luar negeri.
Oleh karena itu, pemahaman yang tepat tentang peran
dan gaya pesindhen dalam bernyanyi menjadi penting untuk melestarikan kekayaan
budaya Indonesia.