Penggunaan kaos dan celana ketat pada penampilaan pantomim bertujuan untuk ....
a. Kekuatan
b.
Kelenturan
c. Menambah
kesan feminim
d. Menambah
kesan maskulin
Jawaban: b. Kelenturan
Pantomim,
seni pertunjukan yang mengandalkan ekspresi tubuh sepenuhnya, menuntut seorang
aktor untuk mampu mengomunikasikan makna secara visual dengan gerak. Oleh
karena itu, kostum yang digunakan dalam pertunjukan pantomim bukan sekadar
aspek estetika.
Di antara
berbagai aspek kostum pantomim, kaos dan celana ketat adalah ciri khas yang
tidak terpisahkan. Lebih dari sekadar penanda visual, pakaian berfungsi untuk
mendukung kelenturan tubuh sang aktor, sehingga setiap gerakan dapat
tersampaikan dengan lebih jelas dan tanpa hambatan.
Mengapa Kelenturan Menjadi Faktor Utama ?
Dalam seni pantomim, gerakan tubuh harus bebas, lentur, dan tidak terbatas oleh pakaian yang kaku atau menghambat mobilitas. Celana ketat dan kaos yang melekat erat di tubuh memungkinkan aktor untuk bergerak dengan leluasa, memperlihatkan setiap lekuk dan garis tubuhnya secara jelas kepada penonton.
Hal ini sangat penting
karena pantomim bergantung pada komunikasi non-verbal, di mana kejelasan setiap
gerakan menjadi faktor utama dalam menyampaikan pesan.
Menurut
Marcel Marceau, salah satu maestro pantomim terbesar dalam sejarah, “Gerakan
adalah bahasa universal, dan pantomim adalah bentuk seni yang memungkinkan
pementasan tersampaikan tanpa suara.” Oleh sebab itu, pakaian yang mendukung
kelenturan dan kejelasan ekspresi tubuh sangat diperlukan.
Bandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain
1. Apakah Pakaian Ketat Digunakan untuk Kekuatan?
Jawaban ini kurang tepat. Meskipun seorang pantomim memang membutuhkan kekuatan fisik untuk melakukan gerakan yang presisi dan terkadang membutuhkan daya tahan otot yang tinggi, kaos dan celana ketat bukan faktor yang memberikan kekuatan.
Dalam seni
pementasan lain seperti tari balet atau senam, pakaian ketat juga digunakan,
tetapi bukan untuk meningkatkan kekuatan, melainkan untuk memperlihatkan
keindahan gerak dan kelenturan tubuh.
Kekuatan
dalam pantomim lebih berasal dari latihan fisik yang intens, penguasaan teknik
gerakan, serta stamina yang terjaga, bukan dari jenis pakaian yang dikenakan.
2. Apakah Pakaian Ketat Bertujuan untuk Menambah Kesan Feminim ?
Pilihan ini
juga tidak akurat. Seni pantomim tidak membedakan karakter berdasarkan gender
dalam hal penggunaan pakaian ketat. Baik pantomimis laki-laki maupun perempuan
mengenakan kostum yang sama karena fungsinya yang mendukung kelenturan gerak,
bukan untuk memberikan kesan feminim atau maskulin.
Selain itu,
dalam sejarah pantomim, baik tokoh yang diperankan oleh laki-laki maupun
perempuan tetap menggunakan pakaian yang sama untuk memperlihatkan aspek
artistik dan komunikasi visual. Oleh sebab itu, fungsi pakaian lebih kepada
kebutuhan teknis dibandingkan estetika gender.
3. Apakah Pakaian Ketat Digunakan untuk Menambah Kesan Maskulin ?
Jawaban ini
juga tidak tepat. Jika tujuan utama pakaian ketat dalam pantomim adalah untuk
memberikan kesan maskulin, maka penggunaannya akan lebih bersifat selektif
berdasarkan karakter yang dimainkan. Namun, dalam praktiknya, semua pantomim
menggunakan kostum ketat, terlepas dari peran yang dimainkan, baik itu karakter
maskulin, feminin, atau bahkan karakter yang tidak memiliki gender tertentu.
Fokus utama
dalam pantomim bukan pada penonjolan kesan gender, melainkan pada komunikasi
visual melalui gerak tubuh yang ekspresif. Oleh karena itu, pakaian ketat
digunakan semata-mata karena fungsinya dalam menunjang kelenturan dan kejelasan
ekspresi tubuh.
Penggunaan kaos dan celana ketat dalam pantomim memiliki alasan yang bersifat fungsional, yaitu untuk menunjang kelenturan. Dalam seni yang sepenuhnya mengandalkan ekspresi tubuh, pakaian yang elastis dan ketat memungkinkan seorang pantomim bergerak dengan lebih leluasa, presisi, dan tanpa hambatan.
Tidak hanya
memberikan kenyamanan, tetapi juga meningkatkan efektivitas dalam penyampaian
cerita. Oleh karena itu, dari keempat pilihan yang diberikan, kelenturan adalah
jawaban yang paling tepat dalam seni pertunjukan pantomim.